Friday, January 18, 2019

4. Asbabun Nuzul Surah Al-Muddaththir - سورة المدثر QS74:1-7,11,30-31,52-53

0 Comments

Asbabun Nuzul Surah 74 Al-Muddatstsir

5JAN
asbabun nuzul surah alqur’an
1. Hai orang yang berkemul (berselimut),
2. bangunlah, lalu berilah peringatan!
3. dan Tuhanmu agungkanlah!
4. dan pakaianmu bersihkanlah,
5. dan perbuatan dosa tinggalkanlah,
6. dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak.
7. dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.
(Al-Muddatstsir: 1-7)
Diriwayatkan oleh asy-Syaikhoon (al-Bukhori dan Muslim) yang bersumber dari Jabir bahwa Rasulullah saw bersabda: “Ketika aku telah selesai uzlah-selama sebulan di gua Hira-, aku turun ke lembah. Sesampainya ke tengah lembah, ada yang memanggilku, tetapi aku tidak melihat seorangpun di sana. Aku menengadahkan kepala ke langit. Tiba-tiba aku melihat malaikat yang pernah mendatangiku di Gua Hira. Aku cepat-cepat pulang dan berkata (kepada orang rumah): “Selimuti aku ! Selimuti aku !” Maka turunlah ayat ini (Al-Muddatstsir: 1-2) sebagai perintah untuk menyingsingkan selimut dan berdakwah.
Diriwayatkan ole hath-Thabarani dengan sanad yang daif, yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas bahwa al-Walid bin al-Mughirah membuat makanan untuk kaum Quraisy. Ketika mereka makan-makan, al Walid berkata kepada teman-temannya: “Nama apa yang pantas kalian berikan kepada orang seperti ini (Muhammad) ?” sebagian mereka berkata “Saahir (tukang sihir).” Yang lainnya berkata: “Dia bukan tukang sihir.” Sebagian mereka berkata :”Kaahin (tukang tenung)” Yang lainnya berkata : “Dia bukan tukang tenung.” Sebagian mereka berkata: “Syaa’ir (tukang syair).” Yang lainnya berkata: “Dia bukan tukang syair.” Yang lainnya berkata lagi: “Dia mempunyai sihir yang membekas (kepada orang lain).” Semua pembicaraan itu sampai kepada Nabi saw sehingga beliaupun merasa sedih. Beliau mengikat kepalanya serta berselimut. Maka Allah menurunkan ayat-ayat ini (Al-Muddatstsir: 1-7) sebagai perintah untuk menyingsingkan baju dan berdakwah.
11. biarkanlah aku bertindak terhadap orang yang aku telah menciptakannya sendirian*.
(Al-Muddatstsir: 11)
* Ayat ini dan beberapa ayat berikutnya diturunkan mengenai seorang kafir Mekah, pemimpin Quraisy bernama Al Walid bin Mughirah.
Diriwayatkan oleh al-Hakim dan disahihkannya, yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas. Sanad hadits ini sahih menurut syarat al-Bukhari. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim bahwa al-Walid bin al-Mughirah datang kepada Nabi saw. Kemudian beliau membaca al-Qur’an kepadanya sehingga ia pun tertarik. Kejadian ini sampai kepada Abu Jahl,sehingga ia sengaja datang kepada al-Walid sambil berkataa: “Hai Paman ! Sesungguhnya kaummu akan mengumpulkan harta untuk diberikan kepadamu dengan maksud agar engkau mengganggu Huhammad.” Al-Walid berkata: “Bukankah kaum Quraisy telah mengetahui bahwa aku yang paling kaya di antara mereka ?” Selanjutnya Abu Jahl berkata: “Kalau demikian ucapkanlah sebuah perkataan yang menunjukkan bahwa engkau ingkar dan benci kepadanya (Muhammad).” Al-Walid berkata: “Apa yang harus aku katakan ? Demi Allah tidak ada seorangpun di antara kalian yang lebih tinggi syairnya, sajaknya, ataupun kasidahnya daripada gubahanku, bahkan syair-syair jin pun tidak ada yang mengungguli aku. Demi Allah, sepanjang yang aku ketahui, tidak ada yang menyerupai ucapan Muhammad sedikitpun. Demi Allah, ucapannya manis, bagus, indah,gemilang dan cemerlang. Ucapannya tinggi, tak ada yang lebih tinggi daripadanya.” Abu Jahl berkata: “Kaummu tidak akan senang sebelum engkau menunjukkan kebencianmu kepada Muhammad.” Al-Walid berkata: “Baiklah aku akan berfikir dahulu.” Setelah berfikir diapun berkata: “Benar, ucapan Muhammad itu hanyalah sihir yang berkesan, yang memberi bekas kepada yang lainnya.” Maka turunlah ayat ini (Al-Muddatstsir: 11) sebagai ancaman kepada orang-orang yang mendustakan beliau.
30. dan di atasnya ada sembilan belas (Malaikat penjaga).
31. dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari Malaikat: dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk Jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al kitab dan orng-orang mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (mengatakan): “Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?” Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia.
(Al-Muddatstsir: 30-31)
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan al-Baihaqi di dalam kitab al-Ba’ts, yang bersumber dari al-Barra’ bahwa segolongan kaum yahudi bertanya kepada seorang sahabat Nabi saw tentang penjaga neraka. Shahabat itupun bertanya kepada Rasulullah saw. Maka turunlah ayat ini (Al-Muddatstsir: 30) seketika itu juga, yang menegaskan bahwa penjaganya ada Sembilan belas malaikat.
Diriwayatkan oleh Ibnu Hatim yang bersumber dari Ibnu Ishaq, diriwayatkan pula oleh Abi Hatim yang bersumber dari Qatadah bahwa suatuhari Abu Jahl berkata: “Wahai golongan Quraisy. Muhammad mengatakan bahwa tentara Allah yang akan menyiksa kalian di neraka berjumlah Sembilan belas, padahal kalian jauh lebih banyak jumlahnya. Apakah seratus orang dari kalian tidak mampu mengalahkan satu dari mereka ?” Maka turunlah ayat ini (Al-Muddatstsir: 31), yang menegaskan bahwa penjaga neraka itu bukanlah manusia, tetapi malaikat, sedang jumlah nya hanya sebagai ujian atas keimanan mereka.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari as-Suddi bahwa setelah turun ayat, ‘alaihaa tis’ata ‘asyar (di atasnya ada Sembilan belas [malaikat penjaga[)(Al-Muddatstsir: 30), seorang Quraisy yang bernama Abu Asad berkata: “Wahai kaum Quraisy. Janganlah kalian takut kepada yang Sembilan belas itu. Aku sendiri akan melawan sepuluh dari pundakku yang kanan dan Sembilan dengan pundakku yang kiri.” Maka turunlah ayat selanjutnya (Al-Muddatstsir: 31) yang menegaskan bahwa penjaga neraka itu adalah malaikat.
52. bahkan tiap-tiap orang dari mereka berkehendak supaya diberikan kepadanya lembaran-lembaran yang terbuka.
53. sekali-kali tidak. sebenarnya mereka tidak takut kepada negeri akhirat.
(Al-Muddatstsir: 52-53)
Diriwayatkan oleh Ibnul Mundzir yang bersumber dari as-Suddi bahwa kaum Quraisy berkata: “Sekiranya Muhammad itu seorang yang jujur, cobalah ia membuat surat jaminan bagi setiap orang, yang menerangkan bahwa mereka bebas dan selamat dari neraka.” Maka turunlah ayat ini (Al-Muddatstsir: 52-53) berkenaan dengan peristiwa tersebut.

x


Surah al Muddatstsir

Wahai orang Yang berselimut! (Surah al Muddatstsir:1)

bangunlah serta berilah peringatan dan amaran (kepada umat manusia). (Surah al Muddatstsir:2)

dan Tuhanmu, maka ucaplah dan ingatlah kebesaranNya! (Surah al Muddatstsir:3)

dan pakaianmu, maka hendaklah Engkau bersihkan. (Surah al Muddatstsir:4)

dan Segala kejahatan, maka hendaklah Engkau jauhi. (Surah al Muddatstsir:5)

dan janganlah Engkau memberi (sesuatu, Dengan tujuan hendak) mendapat lebih banyak daripadanya. (Surah al Muddatstsir:6)

dan bagi (menjalankan perintah) Tuhanmu, maka hendaklah Engkau bersabar (terhadap tentangan musuh)! (Surah al Muddatstsir:7)
x

Surah Al-Muddaththir - سورة المدثر

[74:1 - 74:7] - Ini adalah sebahagian dari keseluruhan surah. [Papar keseluruhan surah]


Bismillah
Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.'

74_1
Wahai orang yang berselimut!
(Al-Muddaththir 74:1) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota Bookmark | Muka Surat 575 - ٥٧٥

74_2
Bangunlah serta berilah peringatan dan amaran (kepada umat manusia).
(Al-Muddaththir 74:2) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota Bookmark | Muka Surat 575 - ٥٧٥

74_3
Dan Tuhanmu, maka ucaplah dan ingatlah kebesaranNya!
(Al-Muddaththir 74:3) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota Bookmark | Muka Surat 575 - ٥٧٥

74_4
Dan pakaianmu, maka hendaklah engkau bersihkan.
(Al-Muddaththir 74:4) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota Bookmark | Muka Surat 575 - ٥٧٥

74_5
Dan segala kejahatan, maka hendaklah engkau jauhi.
(Al-Muddaththir 74:5) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota Bookmark | Muka Surat 575 - ٥٧٥

74_6
Dan janganlah engkau memberi (sesuatu, dengan tujuan hendak) mendapat lebih banyak daripadanya.
(Al-Muddaththir 74:6) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota Bookmark | Muka Surat 575 - ٥٧٥

74_7
Dan bagi (menjalankan perintah) Tuhanmu, maka hendaklah engkau bersabar (terhadap tentangan musuh)!
(Al-Muddaththir 74:7) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota Bookmark | Muka Surat 575 - ٥٧٥

x
Terdapat suatu riwayat yang mengemukakan bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda: 
"Ketika aku sudah selesai uzlah selama sebulan di Hira', aku turun ke lembah. Setelah sampai ke tengah lembah, aku terdengar suara orang memanggilku, sedangkan aku tidak nampak sesiapa pun disana. Kemudian, aku mendongakkan kepala ke langit, dan tiba-tiba aku melihat malaikat yang pernah mendatangiku di gua Hira'. Aku bersegera pulang ke rumah dan berkata (kepada orang rumah): "Selimutilah aku, selimutilah aku."

Maka, turunlah ayat ini (Surah al Muddatstsir: 74: 1-2) sebagai perintah kepada baginda agar menyingkap selimutnya dan pergi berdakwah. (Diriwayatkan oleh as Syaikhani dari Jabir)

Dalam riwayat lain dikemukakan bahawa al Walid bin al Mughirah membuat makanan untuk kaum Quraisy. Ketika mereka makan-makan, al Walid berkata kepada teman-temannya: "Nama apa yang patut kalian berikan kepada orang seperti ini (Muhammad)?" Berkata yang lain: "Sahir (tukang sihir)." Yang lain pula berkata: "Dia bukan tukang sihir." Berkata pula yang lain: "Kahin (tukang tenung)." Berkata lagi yang lain: "Sya'ir (tukang syair)." Yang lain pula berkata: "Dia bukan tukang syair." Berkata yang lain pula: "Dia tukang sihir yang berkesan (berkesan kepada yang lain)." Semua perbicaraan ini sampai kepada Rasulullah s.a.w. sehingga baginda merasa sedih sehingga dia berselimut dan menutup kepalanya. Maka Allah menurunkan ayat-ayat dari (Surah al Muddatstsir: 74: 1-7) sebagai perintah ke atasnya untuk membuka selimut dan berdakwah. (K. Diriwayatkan oleh at Thabarani dengan sanad yang daif dari Ibnu Abbas)

"(Jangan engkau bimbang wahai Muhammad) biarkanlah Aku sahaja membalas orang (yang menentangmu) yang Aku ciptakan dia (dalam keadaan) seorang diri (tidak berharta dan anak pinak). " (Surah al Muddatstsir: 74: 11)
x
x
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahawa al Walid bin al Mughirah telah datang kepada Nabi s.a.w. Ketika itu Nabi s.a.w. sedang membaca al Quran, dan dia tertarik mendengar bacaan itu. Berita tentang kejadian ini sampai ke pengetahuan Abu Jahal sehingga dia sengaja berjumpa dengan al Walid sambil berkata: "Hai pak cik! Sesungguhnya kaum kamu akan mengumpulkan harta untuk diberikan kepadamu dengan harapan agar engkau mengganggu Muhammad." Al Walid berkata: "Bukankah kaum Quraisy telah mengetahui bahawa aku adalah orang yang paling kaya di antara mereka." Seterusnya Abu Jahal berkata lagi: "Kalau demikian, ucapkanlah suatu perkataan yang menunjukkan bahawa engkau ingkar dan benci kepadanya (Muhammad)."

Dia berkata: "Apa yang harus aku katakan, demi Allah, tidak ada di antara kalian yang lebih tinggi syair, sajak dan qasidah yang melebihi aku. Demi Allah sesungguhnya tidak ada yang menyerupai Muhammad sedikit pun dari yang aku tahu. Demi Allah ucapannya manis, bagus, indah, cemerlang dan gemilang. Ucapannya tinggi dan dan tidak ada yang lebih tinggi daripadanya, semua yang aku telah dengar lebih rendah daripadanya." Abu Jahal berkata: "Tidak akan senang kaummu sebelum engkau menunjukkan kebencian kamu kepadanya." Al Walid berkata lagi: "Baiklah aku akan berfikir dahulu." Setelah memikirkannya, lalu dia pun berkata: "Benar bahawa ucapannya itu merupakan sihir yang memberi kesan terhadap orang lain."

Maka, turunlah ayat ini (Surah al Muddatstsir: 74: 11) sebagai ancaman kepada orang-orang yang mendustakannya. (Diriwayatkan oleh al Hakim dari Ibnu Abbas. Sanad hadis ini sahih menurut syaratal Bukhari) (Diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarirdan Ibnu Abi Hatim) "Pengawal dan penjaganya adalah sembilan belas (malaikat)." (Surah al Muddatstsir: 74: 30)

"Dan (ketahuilah bahawa hikmat) Kami tidak menjadikan pengawal-pengawal Neraka itu melainkan (dari kalangan) malaikat, (kerana merekalah sekuat-kuat dan sebetul-betul makhluk yang menjalankan perintah Kami); dan (hikmat) Kami tidak menerangkan bilangan mereka melainkan dengan satu bilangan yang menyebabkan kesesatan dan kesengsaraan orang-orang kafir itu, supaya orang-orang yang diberi Kitab (Yahudi dan Nasrani) boleh percaya dengan yakin (akan kebenaran al Quran), dan supaya orang-orang yang beriman bertambah imannya; dan juga supaya orang-orang yang diberi Kitab dan orang-orang yang beriman itu tidak ragu-ragu (tentang kebenaran keterangan itu); dan (sebaliknya) supaya orang-orang (munafik) yang ada penyakit (ragu-ragu) dalam hatinya dan orang-orang kafir berkata: "Apakah yang dimaksudkan oleh Allah dengan menyebutkan bilangan ganjil ini?" Demikianlah Allah menyesatkan sesiapa yang dikehendakiNya (menurut undang-undang peraturanNya), dan memberi hidayat pertunjuk kepada sesiapa yang dikehendakinya (menurut undang-undang peraturannya) dan tiada yang mengetahui tentera Tuhanmu melainkan Dialah sahaja. Dan (ingatlah, segala yang diterangkan berkenaan dengan) neraka itu tidak lain hanyalah menjadi peringatan bagi manusia." (Surah al Muddatstsir: 74: 31)
x

Surah Al-Muddaththir - سورة المدثر

[74:30 - 74:31] - Ini adalah sebahagian dari keseluruhan surah. [Papar keseluruhan surah]


74_30
Pengawal dan penjaganya adalah sembilan belas (malaikat).
(Al-Muddaththir 74:30) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota Bookmark | Muka Surat 576 - ٥٧٦

74_31
Dan (ketahuilah bahawa hikmat) Kami tidak menjadikan pengawal-pengawal neraka itu melainkan (dari kalangan) malaikat, (kerana merekalah sekuat-kuat dan sebenar-benar makhluk yang menjalankan perintah Kami); dan (hikmat) Kami tidak menerangkan bilangan mereka melainkan dengan satu bilangan yang menyebabkan kesesatan dan kesengsaraan orang-orang kafir itu, supaya orang-orang yang diberi Kitab (Yahudi dan Nasrani) boleh percaya dengan yakin (akan kebenaran Al-Quran), dan supaya orang-orang yang beriman bertambah imannya; dan juga supaya orang-orang yang diberi Kitab dan orang-orang yang beriman itu tidak ragu-ragu (tentang kebenaran keterangan itu); dan (sebaliknya) supaya orang-orang (munafik) yang ada penyakit (ragu-ragu) dalam hatinya dan orang-orang kafir berkata: "Apakah yang di maksudkan oleh Allah dengan menyebutkan bilangan ganjil ini?" Demikianlah Allah menyesatkan sesiapa yang dikehendakiNya (menurut undang-undang peraturanNya), dan memberi hidayah petunjuk kepada sesiapa yang dikehendakiNya (menurut undang-undang peraturanNya); dan tiada yang mengetahui tentera Tuhanmu melainkan Dia lah sahaja. Dan (ingatlah, segala yang diterangkan berkenaan dengan) neraka itu tidak lain hanyalah menjadi peringatan bagi manusia.
(Al-Muddaththir 74:31) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota Bookmark | Muka Surat 576 - ٥٧٦

x
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahawa segolongan kaum Yahudi bertanya kepada salah seorang sahabat Nabi s.a.w. tentang penjaga neraka.

Maka, turunlah ayat ini (Surah al Muddatstsir: 74: 30) pada ketika itu juga, yang menjelaskan bahawa penjaganya ada seramai sembilan belas. (K. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan al Baihaqi di dalam al Ba'ts dari al Barra') 

Dalam suatu riwayat lain dikemukakan bahawa pada suatu hari Abu Jahal berkata: "Wahai golongan Quraisy! Muhammad mengatakan bahawa tentera Allah yang akan menyeksa kalian di neraka berjumlah sembilan belas orang, padahal bilangan kalian adalah lebih banyak. Apakah seratus orang daripada kalian tidak mampu mengalahkan salah seorang dari mereka?" Maka, turunlah ayat ini (Surah al Muddatstsir: 74: 31) yang menjelaskan bahawa penjaga itu bukan manusia tetapi malaikat dan jumlahnya itu hanya sebagai ujian di atas keimanan mereka. (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Ibnu Ishaq) (Diriwayatkan pula oleh Ibnu Abi Hatim dari Qatadah)

Dalam suatu riwayat lain pula dikemukakan bahawa setelah turun ayat: "alaiha tis'ata 'asyara" (Surah al Muddatstsir: 74: 30) berkata seorang Quraisy yang bernama Abal Asad: "Wahai kaum Quraisy! Jangan takut pada yang sembilan belas, Aku sendiri akan melawannya dengan pundakku yang disebelah kanan sepuluh dan di sebelah kiri sembilan." Maka, turunlah ayat seterusnya (Surah al Muddatstsir: 74: 31 ) yang menjelaskan bahawa penjaga itu adalah malaikat. (K. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari as Suddi)

"(Mereka tidak merasa cukup dengan peringatan itu) bahkan tiap-tiap seorang di antaranya mahu supaya diberi kepadanya lembaran surat yang terbuka (yang diturunkan dari langit untuk dibaca oleh mereka sendiri). " (Surah al Muddatstsir: 74: 52)

"Sebenarnya! (Bukan kerana kemahuan mereka tidak berhasil), bahkan mereka (tidak percaya dan) tidak takut akan hari akhirat." (Surah al Muddatstsir: 74: 53)
x

Surah Al-Muddaththir - سورة المدثر

[74:52 - 74:53] - Ini adalah sebahagian dari keseluruhan surah. [Papar keseluruhan surah]


74_52
(Mereka tidak merasa cukup dengan peringatan itu) bahkan tiap-tiap seorang di antaranya mahu supaya diberi kepadanya lembaran surat yang terbuka (yang diturunkan dari langit untuk dibaca oleh mereka sendiri).
(Al-Muddaththir 74:52) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota Bookmark | Muka Surat 577 - ٥٧٧

74_53
Sebenarnya! (Bukan kerana kemahuan mereka tidak berhasil), bahkan mereka (tidak percaya dan) tidak takut akan hari akhirat.
(Al-Muddaththir 74:53) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota Bookmark | Muka Surat 577 - ٥٧٧

x
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahawa kaum Quraisy berkata: "Sekiranya Muhammad seorang yang benar, hendaklah dia membuat surat jaminan kepada setiap orang, yang menerangkan bahawa mereka bebas dan selamat dari neraka."

Maka turunlah ayat ini (Surah al Muddatstsir: 74:52-53) berkenaan dengan peristiwa itu. (Diriwayatkan oleh Ibnu Munzir dari as Suddi) 

No comments:

Post a Comment

 
back to top