Tuesday, January 22, 2019

TURUNNYA SURAH 33 – AL AHZAB AYAT 25, SURAH 2 - AL BAQARAH AYAT 62

0 Comments
TURUNNYA SURAH 33 – AL AHZAB AYAT 25, SURAH 2 - AL BAQARAH AYAT 62

Kisah Salman Al Farisi - Ahlul Bait dari Luar Arab
Salman dilahirkan di kota Isgahan yang terletak disebelah barat Persia (sekarang Iran), antara Teheran dan Syiraz. Pada saat itu hampir seluruh rakyat Persia termasuk Salman dan keluarganya penganut agama Majusi, yaitu memuliakan dan menyembah Api. Bahkan ayah Salman termasuk Kepala Desa yang tentu saja selain memimpin urusan penduduk juga bertanggung jawab memelihara api suci yang tidak boleh padam.

Pada suatu hari terjadi hujan badai yang sangat lebat dan menyebabkan banjir, sehingga api suci yang mereka sembah mati. Muncul dalam pikiran Salman keraguan akan tuhan yang disembahnya... Tuhan macam apakah kalau kena air saja mati..??!!.
Dia meninggalkan rumah untuk mencari tuhan yang sebenarnya. Kemudian masuk gereja dan belajar agama Masehi yang dibawa Nabi Isa Almasih, namun dia kecewa karena pendeta yang dia anggap panutan, ternyata meng-korupsi sedekah yang diberikan para jamaah. Dia berpetualang dari gereja ke gereja di Persia, Irak hingga ke Syam, namun sekali lagi dia dikecewakan karena sifat dan perilaku pendetanya sama saja korupsi. Akhirnya dia ditunjukkan seorang pendeta yang sedang sekarat untuk pergi ketanah Hijaz menemui nabi baru seperti yang ditunjukkan dalam Kitab Taurat dan Injil dengan tanda-tanda : tidak pernah makan sedekah namun menerima hadiah dan dipundaknya ada tanda kenabian.
Salman berangkat mencari tanah Hijaz dengan cara mengikuti kafilah yang menuju Yatsrib, meskipun setelah tiba di Yatsrib dirinya malah dijual ke orang Yahudi yang memiliki kebun kurma. Disinilah Allah SWT mempertemukan Salman dengan Rosulullah saw. Setelah mengamati ketiga tanda kenabian dalam diri Muhammad, Salman akhirnya menyatakan diri masuk Islam. Dia dimerdekakan si Yahudi dengan tebusan harus menanam 300 pohon kurma dan uang 40 uqiyah emas. Semuanya ini bisa dipenuhi atas bantuan saudara-saudara Muslim secara gotong royong.
Pada tahun ke 5 Hijriyah kaum kafir Quraisy bersekongkol dengan kaum Yahudi Madinah untuk menggempur Muslim Madinah dengan cara mengerahkan 12.000 pasukan Quraisy dari Mekkah menuju Madinah dan peran Kaum Yahudi Madinah menggempurnya dari dalam. Disinilah peran Salman Al Farisi terpatri dalam sejarah Islam, dia mengusulkan kepada Rasulullah untuk membuat parit mengitari gerbang Madinah sehingga musuh tidak bisa masuk Madinah dan membiarkannya kelaparan. Cara ini dilakukan meniru strategi pasukan Kisra Persia yang menghadang pasukan Romawi sehingga tidak bisa masuk Persia. Strategi ini betul-betul sangat efektif, Pasukan kaum kafir Quraisy tidak dapat masuk kota Madinah dan akhirnya kembali ke Mekkah karena dilanda rasa bosan, gelisah, putus asa setelah Allah SWT mengirimkan badai angin dan debu yang memporandakkan kemah dan bekal mereka. Peristiwa ini dicatat sebagai Perang Khandaq atau Perang Parit dan diabadikan Allah dalam ayat :
وَرَدَّ اللَّهُ الَّذِينَ كَفَرُوا بِغَيْظِهِمْ لَمْ يَنَالُوا خَيْرًا ۚ وَكَفَى اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ الْقِتَالَ ۚ وَكَانَ اللَّهُ قَوِيًّا عَزِيزًا
“Waraddallaahulladziina kafaruu bighaidhihim lam yanaaluu khairaa. Wakafallaahulmu’miniinal qital. Wa kaanallaahu qawiyyan ‘aziizaa”
"Dan Allah menghalau orang-orang yang kafir itu yang keadaan mereka penuh kejengkelan, (lagi) mereka tidak memperoleh keuntungan apapun. Dan Allah menghindarkan orang-orang mukmin dari peperangan. Dan adalah Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa". ~ QS 33 - Al-'Azāb: Ayat 25 ~
Sejak menyatakan diri sebagai muslim, Salman Al Farisi telah bertekad akan senantiasa mendampingi Rasulullah, namun ada satu pertanyaan yang mengganjal dalam dirinya. Dia pernah menjadi penyembah api, pernah menjadi pengikut agama Masehi. Dibenaknya terlintas pertanyaan bagaimana perbuatannya yang lalu dan bagaimana nasib keluarga serta kawan-kawannya di Persia yang masih menyembah api.
Rasulullah menegaskan bahwa keluarga dan kawan-kawannya akan masuk neraka. Alangkah sedihnya hati Salman dan dalam kesedihannya, Allah menghiburnya dengan menurunkan satu ayat Al Qur'an kepada Rasulnya : 
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالنَّصَارَىٰ وَالصَّابِئِينَ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

“Innalladziina aamanuu walladziina haaduu wannashaaraa washshaabi iina man aamana billaahi wal yaumil aakhiri wa ‘amila shaalihan falahum ajruhum ‘indarabbihim. Walaa khaufun ‘alaihim walaa hum yahzanuun”.
"Sesungguhnya orang-orang Mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati".  ~ QS 2 - Al-Baqaraħ: Ayat 62 ~
Salman bertekad untuk bisa membebaskan saudara dan kawan-kawannya dari hukuman Allah, yaitu dengan cara menyebarkan Islam ke Persia.
Allah mengabulkan keinginam Salman, pada saat khalifah Umar, Persia dapat ditaklukan dan Salman diangkat menjadi Gubernur di Madain ibukota Persia. Mulai saat itu penduduk Persia menganut agama Islam.
Allah mentakdirkan Salman mengakhiri hidupnya di tanah kelahirannya Persia, pada kepemimpinan Utsman ibn Affan RA. Semoga Allah SWT merahmati Salman Al Farisi orang asing diluar Arab yang berjuang menemukan Tauhid dalam Islam.

No comments:

Post a Comment

 
back to top