Wednesday, January 23, 2019

TURUNNYA Surah An-Nisaa' - سورة النساء QS4:58

0 Comments
TURUNNYA SURAH 4  – AN NISAA AYAT 58


Kisah Utsman ibn Thalhah RA. - Menunaikan Amanat kepada akhlinya.

x


Surah An-Nisaa' - سورة النساء

[4:58] - Ini adalah sebahagian dari keseluruhan surah. [Papar keseluruhan surah]


4:58
4_58 Sesungguhnya Allah menyuruh kamu supaya menyerahkan segala jenis amanah kepada ahlinya (yang berhak menerimanya), dan apabila kamu menjalankan hukum di antara manusia, (Allah menyuruh) kamu menghukum dengan adil. Sesungguhnya Allah dengan (suruhanNya) itu memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepada kamu. Sesungguhnya Allah sentiasa Mendengar, lagi sentiasa Melihat.
(An-Nisaa' 4:58) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota | Bookmark | Muka Surat 87 - ٨٧
x
Thalhah adalah orang dari Bani Abdi Dar yang ditugasi memelihara Ka'bah dan secara otomatis dia juga sebagai perawat berhala-berhala untuk mendapat imbalan dari pemiliknya. 
Begitu Muhammad mendakwahkan Islam yang menyuruh meninggalkan penyembahan kepada berhala, dirasakannya ini sebagai ancaman akan hilangnya hadiah baginya. Karena itu dia sangat membenci Muhammad dan ikut menyiksa pengikutnya.
Pada masa perang Uhud, dia mengajak duel pemimpin kaum Muslim yang diwakili Ali ibn Abi Thalib. Dalam duel dirinya terbunuh dengan pedang Ali. Begitu pula ketiga anaknya mati terbunuh dalam perang itu, kecuali Utsman ibn Thalhah yang sedang dipercaya memelihara Ka'bah menggantikan ayahnya.
Suatu hari berkumpulah Utsman ibn Thalhah, Amr ibn Al-Ash dan Khalid ibn Walid didepan Ka'bah. Mereka berdiskusi tentang berhala-berhala yang mereka sembah, ternyata tidak berdaya membantu mereka dalam perang. Ketiganya juga kagum akan ajaran dan kepemimpinan Muhammad.  
Allah berkehendak memberi hidayah kepada mereka, sehingga ketiganya diam-diam meninggalkan Mekkah menuju Madinah. Di Madinah Rosulullah, berkata kepada para sahabatnya : "Mekkah telah melemparkan tiga jantungnya kepada kalian". Tentu saja siapa yang tidak kenal Khalid ibn Walid, seorang akhli perang dan kelak Rasulullah menjulukinya sebagai 'Syaifullah - Pedang Allah'.
Kesempatan pulang untuk memeluk Mekkah semakin dekat...
Rasulullah membentuk pasukan untuk menyerang Mekkah dari berbagai arah. Akhirnya Mekkah telah dikuasai tanpa perlawanan yang berarti. Rasulullah setelah bertawaf lalu menghancurkan berhala-berhala didalam Ka'bah dan mendudukan siapa-siapa orang yang harus bertanggung jawab memelihara Ka'bah, mengurus administrasi Mekkah, hukum, menjamu para jemaah haji yang datang ke Mekkah dan memimpin mereka.
Salah seorang sahabat berkata, agar semua itu diserahkan saja kepada Bani Hasyim (Bani asal Rasulullah). Rasulullah tidak setuju jika hanya dikuasai satu Bani dan Allah menjawab masalah itu dengan turunnya ayat : 
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا
"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, yaitu akhlinya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” ~ QS 4 -  An-Nisāa' :58 ~
Akhirnya kunci Ka'bah diserahkan kembali kepada Utsman ibn Thalhah dan Usman sendiri menyerahkannya kembali kepada  saudaranya, sedangkan dia ikut kembali ke Mekkah.
Hari itu babak baru sejarah Umat Islam di Mekkah, semua penduduk menyatakan keislamannya dan mengembalikan hak-hak saudaranya yang mau kembali menetap di Mekkah
Sebagai rasa syukur, Ka'b ibn Malik langsung mensedekahkan hartanya ke Fakir Miskin.

No comments:

Post a Comment

 
back to top