Saturday, January 19, 2019

54. Asbabun Nuzul Surah 15 Al-Hijr

0 Comments

Asbabun Nuzul Surah Al-Hijr

25JAN
asbabun nuzul surah alqur’an
24. “Dan Sesungguhnya kami Telah mengetahui orang-orang yang terdahulu daripada-mu dan Sesungguhnya kami mengetahui pula orang-orang yang terkemudian (daripadamu).”
(al-Hijr: 24)
Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, an-Nasa-i, dan al-Hakim, yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas bahwa ada seorang wanita yang sangat cantik shalat bermakmum kepada Nabi saw., sehingga sebagian orang maju ke shaf pertama agar tidak melihat wanita itu. Sementara sebagian lagi mundur ke shaf belakang, sehingga apabila rukuk dapat melihat wanita tersebut diantara ketiaknya. Maka Allah menurunkan ayat ini (al-Hijr: 24) yang menegaskan bahwa Allah Maha Mengetahui maksud orang-orang yang ada di shaf pertama dan di Shaf belakang.
Diriwayatkan oleh Ibnu Marduwaih yang bersumber dari Dawud bin Shalih bahwa Dawud bin Shalih bertanya kepada Sahl bin Hunaif al-Anshari tentang ayat ini (al-Hijr: 24), apakah turun berkenaan dengan perang fisabilillah? Sahl menjawab: “Bukan, akan tetapi turun berkenaan shaf dalam shalat.”
43. “Dan Sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang Telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut syaitan) semuanya.”
(al-Hijr: 43)
44. “Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka.”
(al-Hijr: 44)
45. “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir).”
(al-Hijr: 45)
46. “Dikatakan kepada mereka): ‘Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman*’”
(al-Hijr: 46)
*sejahtera dari bencana dan aman dari malapetaka.
Diriwayatkan oleh ats-Tsa’labi yang bersumber dari Salman al-Farisi bahwa ketika Salman al-Farisi mendengar ayat, wa inna jahannama la mau’iduhum ajma’iin (dan sesungguhnya jahannam itu benar tempat yang telah diancamkan kepada merka [pengikut-pengikut setan] semuanya) (al-Hijr: 43), secara tidak sadar ia berlari selama 3 hari menjauhkan diri dari orang-orang karena ketakutan. Kemudian ia dibawa kepada Nabi saw. dan ditanya. Ia menjawab: “Ya Rasulullah, dengan turunnya ayat ini (al-Hijr: 43) terasa putuslah jantungku.” Maka Allah menurunkan ayat selanjutnya (al-Hijr: 45) yang menegaskan bahwa bagi kaum Muttaqiin disediakan surga yang nyaman.
47. “Dan kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.”
(al-Hijr: 47)
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari ‘Ali bin al-Husain, bahwa ayat ini (al-Hijr: 47) turun berkenaan dengan Abu Bakr dan ‘Umar (yang rasa dengkinya dicabut Allah swt.). Ada orang yang bertanya: “Kedengkian apa?” ‘Ali bin al-Husain menjawab: “Kedengkian jahiliyyah, yaitu sikap permusuhan antara bani Tamim (Abu Bakr), bani ‘Adi (‘Umar), dan bani Hasyim (‘Ali). Ketika Abu Bakr terserang sakit pinggang, ‘Ali memanaskan tangannya, dan dengan tangannya itu ia menghangatkan pinggang Abu Bakr. Ayat ini (al-Hijr: 47) turun berkenaan dengan peristiwa tersebut.
49. “Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa Sesungguhnya Aku-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,”
(al-Hijr: 49)
50. “Dan bahwa Sesungguhnya azab-Ku adalah azab yang sangat pedih.”
(al-Hijr: 50)
Diriwayatkan oleh ath-Thabarani yang bersumber dari ‘Abdullah bin Zubair bahwa Rasulullah menegur para shahabatnya yang sedang tertawa saat beliau lewat di tempat itu, dengan berkata: “Apa gerangan yang menyebabkan kalian tertawa? Padahal surga dan neraka itu sudah diperingatkan kepada kalian.” Maka turunlah ayat ini (al-Hijr: 49-50) sebagai teguran kepada Nabi supaya membiarkan mereka tertawa, karena Allah itu ghafuurur rahiim (Maha Pengampun lagi Maha Penyayang), tetapi juga mengingatkan mereka bahwa siksa Allah sangat pedih.
Diriwayatkan oleh Ibnu Marduwaih yang bersumber dari salah seorang shahabat Nabi bahwa Rasulullah saw. melihat para shahabat dari pintu Bani Syaibah, sambil bersabda: “Aku tidak ingin melihat kalian tertawa.” Kemudian beliau meninggalkan mereka. Tidak lama kemudian beliau kembali lagi sambil mundur dan bersabda: “Ketika aku tiba di Hijr (Isma’il), Jibril datang menegurku: “Hai Muhammad, sesungguhnya Allah berfirman kepadamu: ‘Mengapa engkau memutuskan harapan hamba-hamba-Ku?” (sebagaimana firman-Nya dalam (al-Hijr: 49-50).
95. “Sesungguhnya kami memelihara kamu daripada (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan (kamu),”
(al-Hijr: 95)
Diriwayatkan oleh al-Bazzar dan ath-Thabarani, yang bersumber dari Anas bin Malik bahwa, ketika Nabi saw. lewat di hadapan orang-orang kafir Mekah, mereka saling mengedipkan mata tanpa setahu Nabi. Mereka mengejek sambil berkata kepada sesamanya: “Inikah orang yang menganggap dirinya seorang nabi?” Pada waktu itu kebetulan Jibril menyertai Nabi saw.. Maka Jibril menusuk punggung mereka dengan jarinya sehingga berbekas di badan mereka sebesar kuku, yang kemudian menjadi radang dan luka-luka yang berbau busuk. Tiada seorangpun yang sanggup berdekatan dengan mereka. Ayat ini (al-Hijr: 95) turun berkenaan dengan peristiwa tersebut, yang menegaskan bahwa Nabi Muhammad selalu dilindungi oleh Allah swt. dari gangguan mereka.

x


Surah al Hijr

"Dan sesungguhnya Kami telah mengetahui orang yang segera (berbakti) di antara kamu, dan sesungguhnya Kami telah mengetahui orang-orang yang lambat." (Surah al Hijr: 15:24) 

Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa seorang wanita yang sangat cantik sembahyang berjemaah dengan Nabi sehingga sebahagian orang maju ke saf hadapan agar tidak dapat melihat wanita tersebut. Sebaliknya sebahagian lagi mundur ke saf belakang hingga apabila mereka rukuk dapat melihat wanita tersebut di antara ketiaknya. Maka Allah menurunkan ayat ini (Surah al Hijr: 15: 24) sebagai penjelasan bahawa Allah mengetahui maksud orang yang berada pada saf pertama dan orang yang berada di saf belakang. (Diriwayatkan oleh at Tirmizi dan an Nasa'i dan al Hakim dari Ibnu Abbas)

Dalam riwayat lain pula ada dikemukakan bahawa Daud bin Salleh bertanya kepada Sahl bin Hunaif al Anshari tentang ayat ini (Surah a I Hijr: 15: 24): "Apakah la turun berkenaan dengan perang fi sabilillah?" kamudian dia menjawab: "Bukan, akan tetapi ia turun berkenaan dengan saf didalam sembahyang." (Diriwayatkan oleh Ibnu Marduwaih dari Daud bin Salleh)

SurahalHijr:43. "Dan Sesungguhnya neraka jahannam itu, tempat Yang dijanjikan bagi sekalian mereka (yang menurutmu).

SurahalHijr:44. "Ia mempunyai tujuh pintu; bagi tiap-tiap sebuah pintu ada bahagian Yang tertentu dari mereka (yang sesat dan menyesatkan itu)".

SurahalHijr:45. Sesungguhnya orang-orang Yang bertaqwa adalah ditempatkan di Dalam beberapa taman syurga, Dengan matair-matair terpancar padanya.

SurahalHijr:46. (Mereka dipersilakan oleh malaikat Dengan berkata): "Masuklah kamu ke dalamnya Dengan Selamat sejahtera serta beroleh aman".

Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa ketika Salman al Farisi mendengar ayat dari (Surah al Hij'r: 15: 43) lalu dia lari dengan tidak sedar selama tiga hari menjauhkan diri dari orang ramai kerana ketakutan. Kemudian dia dibawa kepada Nabi dan ditanya. Dia menjawab: "Ya Rasulullah dengan turunnya ayat ini terasa putuslah jantungku." Maka Allah menurunkan ayat yang berikutnya sebagai penjelasan bahawa kepada kaum yang bertakwa disediakan syurga yang nyaman. (Diriwayatkan oleh at Tha'labi dari Salman al Farisi) 

"Dan Kami cabut akan apa yang ada di hati mereka dari perasaan hasad dengki sehingga menjadikan mereka bersaudara (dalam suasana kasih mesra), serta mereka duduk berhadap-hadapan di afas pelamin masing-masing." (SurahalHijr:15:47) 

Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa penurunan ayat ini adalah berkenaan dengan Abu Bakar dan Umar yang perasaan dengki dalam hati mereka telah dicabut oleh Allah. Ada orang bertanya: "Kedengkian apa?" Ali bin Husain menjawab: "Kedengkian Jahiliyah iaitu sikap permusuhan di antara suku bangsa Bani Taim (Abu Bakar) dengan Bani Adi (Umar) dan Bani Hasyim (Ali)." Ketika Abu Bakar diserang sakit pinggang, Ali memanaskan tangannya dan dengan tangannya itu dia menghangatkan pinggang Abu Bakar. Maka ayat ini (Surah al Hijr: 15: 47) turun berkenaan dengan peristiwa di atas. (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Ali bin Husain)

"Khabarkanlah kepada hamba-hambaKu (wahai Muhammad), bahawa Akulah Yang Maha Pengampun lagi Maha Mengasihani (bagi mereka yang bertaubat dan beramal soleh)." (Surah al Hijr: 15:49) 

"Dan bahawa azabKu, ialah azab yang tidak terperi sakitnya, (bagi mereka yang tetap dalam kederhakaannya)." (Surah al Hijr: 15: 50) 

Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa Rasulullah menegur para sahabat yang sedang tertawa ketika baginda melalui tempat itu dengan berkata: "Apakah yang menyebabkan kalian semua tertawa? Padahal syurga dan neraka telah diperingatkan kepada kalian semua?" Maka turunlah ayat ini (Surah al Hijr: 15: 49-50) sebagai teguran kepada Nabi supaya membiarkan mereka tertawa kerana Allah itu "Ghafurrahim," tetapi juga mengingatkan kepada mereka bahawa seksaan Allah itu sangat pedih. (K. Diriwayatkan oleh at Thabarani dari Abdullah bin Zubair) 

Dalam riwayat lain pula ada dikemukakan bahawa Rasulullah melihat para sahabat dari pintu Bani Syaibah sambil bersabda: "Aku tidak ingin melihat kalian semua tertawa." Kemudian baginda meninggalkan mereka dan tidak lama kemudian baginda kembali lagi sambil mundur dan bersabda: "Ketika aku sampai di Hijr (Ismail) Jibril datang menegurku: "Hai Muhammad, sesungguhnya Allah berfirman kepadamu: "Mengapa engkau memutuskan harapan hambaKu dengan firmanNya" dalam ayat ini (Surah al Hijr: 15:49-50). (Diriwayatkan oleh Ibnu Marduwaih dari salah seorang sahabat Nabi) 

"Sesungguhnya Kami tetap memelihara dan mengawalmu dari kejahatan orang-orang yang mengejek-ejek dan mempersendakanmu." (Surah al Hijr: 15: 95) 

Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa ketika Nabi lalu di hadapan orang-orang kafir Mekah, mereka saling mengerdipkan mata tanpa pengetahuan Nabi dengan mengejeknya dan berkata sesama mereka: "Inilah orang yang menganggap dirinya seorang Nabi." Pada waktu itu kebetulan Jibril bersama Nabi. Maka Jibril menusuk punggung mereka dengan jarinya sehingga berbekas di badan mereka sebesar kuku dan menjadi radang serta luka-luka yang busuk baunya sehingga tidak ada seorang pun yang sanggup mendekati mereka.

Ayat di atas turun berkenaan dengan peristiwa tersebut. Di dalam ayat ini Allah menjelaskan bahawa Nabi Muhammad selalu dilindungi olehNya dari gangguan mereka. (K. Diriwayatkan oleh al Bazzar dan at Thabarani dari Anas bin Malik) 

No comments:

Post a Comment

 
back to top