Sunday, January 20, 2019

84. Asbabun Nuzul Surah 30 Ar-Ruum

0 Comments

Asbabun Nuzul Surah Ar-Ruum

20JAN
asbabun nuzul surah alqur’an
1. Alif laam Miim*
2. Telah dikalahkan bangsa Rumawi**,
3. Di negeri yang terdekat*** dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang****
4. Dalam beberapa tahun lagi*****. bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman,
5. Karena pertolongan Allah. dia menolong siapa yang dikehendakiNya. dan dialah Maha Perkasa lagi Penyayang.
(ar-Ruum: 1-5)
*ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian dari surat-surat Al Quran seperti: Alif laam miim, Alif laam raa, Alif laam miim shaad dan sebagainya. diantara ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah Karena dipandang termasuk ayat-ayat mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya. golongan yang menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surat, dan ada pula yang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian para Pendengar supaya memperhatikan Al Quran itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa Al Quran itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad. kalau mereka tidak percaya bahwa Al Quran diturunkan dari Allah dan Hanya buatan Muhammad s.a.w. semata-mata, Maka cobalah mereka buat semacam Al Quran itu.
** Maksudnya: Rumawi timur yang berpusat di Konstantinopel.
*** Maksudnya: terdekat ke negeri Arab yaitu Syria dan Palestina sewaktu menjadi jajahan kerajaan Rumawi Timur.
**** bangsa Rumawi adalah satu bangsa yang beragama Nasrani yang mempunyai Kitab Suci sedang bangsa Persia adalah beragama Majusi, menyembah api dan berhala (musyrik). kedua bangsa itu saling perang memerangi. ketika tersiar berita kekalahan bangsa Rumawi oleh bangsa Persia, Maka kaum musyrik Mekah menyambutnya dengan gembira Karena berpihak kepada orang musyrikin Persia. sedang kaum muslimin berduka cita karenanya. Kemudian turunlah ayat Ini dan ayat yang berikutnya menerangkan bahwa bangsa Rumawi sesudah kalah itu akan mendapat kemenangan dalam masa beberapa tahun saja. hal itu benar-benar terjadi. beberapa tahun sesudah itu menanglah bangsa Rumawi dan kalahlah bangsa Persia. dengan kejadian yang demikian nyatalah kebenaran nabi Muhammad s.a.w. sebagai nabi dan Rasul dan kebenaran Al Quran sebagai firman Allah.
*****ialah antara tiga sampai sembilan tahun. waktu antara kekalahan bangsa Rumawi (tahun 614-615) dengan kemenangannya (tahun 622 M.) bangsa Rumawi adalah kira-kira tujuh tahun.
Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi yang bersumber dari Abu Sa’id. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Ibnu Mas’ud, bahwa bersamaan dengan terjadinya perang Badr, bangsa Romawi (Nasrani) berhasil mengalahkan Persia (Majusi). Kaum Muslimin merasa kagum dan gembira akan kemenangan tersebut. Maka turunlah ayat ini (ar-Ruum: 1-5) berkenaan dengan peristiwa tersebut –dengan catatan, kata ghulibat (artinya: dikalahkan) dibaca ghalabat (mengalahkan/menang).
Menurut at-Tarmidzi, hadits ini gharib. Hadits ini menunjukkan bahwa ayat tersebut (ar-Ruum: 1-5) adalah Madaniyah. Bandingkan dengan hadits selanjutnya, yang menunjukkan bahwa ayat tersebut adalah Makiyyah.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Ibnu Syihab. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari ‘Ikrimah, Yahya bin Ya’mar, dan Qatadah, bahwa ketika kaum Muslimin belum hijrah ke Madinah, kaum musyrikin berkata dengan berapi-api: “Kami tahu bahwa orang-orang Romawi (ahli kitab yang percaya kepada Nabi Isa a.s) telah dikalahkan oleh kaum Majusi (penyembah api). Dan kalian menganggap akan mengalahkan kami dengan alasan kalian beriman kepada kitab yang diturunkan kepada Nabi kalian. Bagaimana pandangan kalian sekarang, setelah kaum Majusi mengalahkan Romawi, padahal mereka itu (Romawi) itu ahli kitab. Karenanya kamipun pasti dapat mengalahkan kalian sebagaimana Persia mengalahkan Romawi.” Maka turunlah ayat ini (ar-Ruum: 1-5) yang menegaskan bahwa setelah kekalahan itu, bangsa Romawi akan menang.
Ket: riwayat pertama, yang menyebutkan bacaan ghalabat (dengan fathah, artnya: mengalahkan/ menang) menegaskan bahwa ayat tersebut turun pada saat negara Romawi unggul bersama dengan unggulnya kaum Muslimin pada perang Badr. Sedangkan riwayat kedua, yang menyebutkan bahwa bacaan ghulibat (dengan domah, artinya: dikalahkan), menegaskan bahwa ayat tersebut mengandung arti: “Persia menang atas Romawi, dan akan dikalahkan oleh kaum Muslimin.”
Berdasarkan hal di atas, kedua riwayat itu dapat dibenarkan. Namun kalau tidak diartikan demikian, maka kedua riwayat itu tidak mempunyai arti yang penting.
27. “Dan dialah yang menciptakan (manusia) dari permulaan, Kemudian mengembalikan (menghidupkan)nya kembali, dan menghidupkan kembali itu adalah lebih mudah bagi-Nya. dan bagi-Nyalah sifat yang Maha Tinggi di langit dan di bumi; dan dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
(ar-Ruum: 27)
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari ‘Ikrimah bahwa kaum kafir merasa aneh mendengar Allah akan menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati. Maka turunlah ayat ini (ar-Ruum: 27) yang mengingatkan ihwal penciptaan makhluk pada pertama kali, yang justru lebih sukar daripada menghidupkan yang mati.
28. “Dia membuat perumpamaan untuk kamu dari dirimu sendiri. apakah ada diantara hamba-sahaya yang dimiliki oleh tangan kananmu, sekutu bagimu dalam (memiliki) rezeki yang Telah kami berikan kepadamu; Maka kamu sama dengan mereka dalam (hak mempergunakan) rezeki itu, kamu takut kepada mereka sebagaimana kamu takut kepada dirimu sendiri? Demikianlah kami jelaskan ayat-ayat bagi kaum yang berakal.”
(ar-Ruum: 28)
Diriwayatkan oleh ath-Thabarani yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas. Diriwayatkan oleh Juwaibir dari Dawud bin Abi Hind, dari Abu Ja’far Muhammad bin ‘Ali, yang bersumber dari bapaknya, bahwa ahli syirik bertalbiyah dengan ucapan, “Allaahumma labbaika lbbaika laa syariika laka illaa syriikan huwa laka tamlikuhu wa maa malak (Ya Allah , aku menyambut panggilan-MU, aku menyambut panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, kecuali satu sekutu yang dimiliki oleh-Mu dan oleh sekutu itu). Maka turunlah ayat ini sebagai teguran atas kemusyrikan mereka.
x


Surah ar Ruum

Surah al Ruum:1. Alif, Laam, Miim.

Surah al Ruum:2. orang-orang Rom telah dikalahkan -

Surah al Ruum:3. di negeri Yang dekat sekali; dan mereka sesudah kekalahannya itu akan mengalahkan lawannya -

Surah al Ruum:4. Dalam masa tidak sampai sepuluh tahun. kepada pentadbiran Allah jualah terpulang Segala urusan, sebelum berlakunya dan sesudah berlakunya; dan pada ketika berlakunya (Kemenangan Rom) itu, orang-orang Yang beriman akan bergembira -

Surah al Ruum:5. Dengan kemenangan Yang diberi Allah. ia memberi kemenangan kepada sesiapa Yang dikehendakiNya, dan Dia lah jua Yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengasihani.

Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa bersama dengan berlakunya perang Badar, negara Rom (Nasrani) mengalahkan Parsi (Majusi) dan kaum Mukminin merasa kagum dan gembra dengan kemenangan ini. Maka ayat ini (Surah ar Ruum:30: 1-5), turun berhubung dengan peristiwa di atas dengan catatan bahawa "ghulibati” ertinya dikalahkan dibaca dengan "ghalabaf yang ertinya menang. (Diriwayatkan oleh at Tirmizi dari Abi Said) (Diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarirdari Ibnu Mas'ud) 

KETERANGAN 
Menurut pendapat Tirmizi, hadis ini adalah gharib. [qurtubi 14:1] Hadis ini menunjukkan bahawa ayat ini adalah Madaniyah.

Akan tetapi jika dibandingkan dengan hadis yang berikutnya, ia menunjukkan bahawa ayat ini adalah Makiyah.

Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa ketika kaum Muslimin belum berhijrah ke Madinah kaum musyrikin berkata: "Kami tahu bahawa orang-orang Rom iaitu mereka terdiri dari ahli kitab yang percaya kepada Nabi Isa dikalahkan oleh kaum Majusi yang menyembah api. Oleh itu kalian semua menganggap akan dapat mengalahkan kami dengan alasan kalian semua beriman kepada kitab yang diturunkan kepada Nabi kalian. Bagaimana pendapat kalian semua sekarang setelah kaum Majusi mengalahkan Rom, padahal mereka adalah ahli kitab. Oleh sebab itu, kami pasti akan dapat mengalahkan kalian semua seperti Parsi mengalahkan Rom. " Maka turunlah ayat ini (Surah ar Ruum:30: 1-5) sebagai penjelasan bahawa selepas kekalahan ini, kelak orang Rom akan menang. (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Ibnu Syihab) (Diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir dari Ikrimah, Yahya bin Ya'mar dan Qatadah)

KETERANGAN
Dalam riwayat pertama yang menyebut bacaan "Ghalabat" dengan fathah ertinya menang, menegaskan bahawa ayat ini turun ketika negara Rom berada dalam keunggulan bersamaan dengan keunggulan kaum Muslimin pada perang Badar.
Manakala riwayat kedua yang menyebut bacaan "ghulibat" dengan dhammah ertinya dikalahkan, menjelaskan bahawa ayat ini mengandungi erti "Parsi menang dari Rom dan akan dikalahkan oleh kaum Muslimin. "

Berdasarkan kepada perkara di atas, kedua riwayat itu boleh diterima, dan kalau tidak diertikan demikian, maka kedua riwayat itu tidak mempunyai erti yang penting.

Ar Ruum: 27. dan Dia lah Yang memulakan kejadian sekalian makhluk, kemudian ia mengembalikannya (hidup semula sesudah mereka mati), sedang perlaksanaan Yang demikian amatlah mudah baginya. dan bagiNyalah jua sifat Yang tertinggi di langit dan di bumi, dan Dialah jua Yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana." (Surah ar Ruum:30: 27)

Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa kaum kafir merasa hairan mendengar Allah akan menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati. Maka turunlah ayat di atas sebagai peringatan akan kejadian penciptaan makhluk pada pertama kali yang mana lebih sukardaripada menghidupkan semula yang mati. (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Ikrimah)

ia mengemukakan kepada kamu satu misal Perbandingan dari keadaan diri kamu sendiri, iaitu: Relakah kamu menerima sebahagian dari hamba-hamba abdi Yang kamu miliki itu menjadi rakan kongsi kamu pada harta benda Yang Kami telah kurniakan kepada kamu, supaya Dengan penerimaan kamu itu, mereka Dengan kamu menjadi sama-sama berhak padanya, sehingga kamu pun tidak berani (menguruskan harta benda itu Dengan tiada persetujuan) mereka, sebagaimana kamu tidak berani (berbuat demikian Dengan orang-orang Yang berkongsi Dengan kamu - Yang setaraf dengan) diri kamu? Demikianlah Kami menjelaskan keterangan-keterangan satu persatu bagi orang-orang Yang menggunakan akal untuk memahaminya.  (Surah arRuum:30: 28) 

Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa ahli syirik bertasbih dengan ucapan: "Allahumma labbaika labbaika lasyarika laka ilia syarikan hua laka tamlikuhu wama malak." [Ertinya: Ya Allah aku menyambut panggilanMu, aku menyambut panggilanMu, tiada sekutu bagimu kecuali satu sekutu yang dimiliki olehMu dan oleh sekutu itu] Maka turunlah ayat di atas sebagai teguran akan kemusyrikan mereka.   (Diriwayatkan oleh at Thabarani dari Ibnu Abas) (Diriwayatkan oleh Juwaibir dari Daud bin Abi Hindun dan Abi Jaafar, Muhammad bin AN dari bapanya) 

No comments:

Post a Comment

 
back to top