Asbabun Nuzul Surah Al-‘Ankabuut
20JAN
asbabun nuzul surah alqur’an
1. “ Alif laam miim*
2. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami Telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?”
(al-‘Ankabuut: 1-2)
*ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian dari surat-surat Al Quran seperti: Alif laam miim, Alif laam raa, Alif laam miim shaad dan sebagainya. diantara ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah Karena dipandang termasuk ayat-ayat mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya. golongan yang menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surat, dan ada pula yang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian para Pendengar supaya memperhatikan Al Quran itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa Al Quran itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad. kalau mereka tidak percaya bahwa Al Quran diturunkan dari Allah dan Hanya buatan Muhammad s.a.w. semata-mata, Maka cobalah mereka buat semacam Al Quran itu.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari asy-Syu’bi bahwa orang-orang yang berada di kota Mekah yang telah masuk Islam, mendapat surat dari sahabat-sahabat Rasulullah saw. yang berada di Madinah. (Isi surat tersebut menyatakan) bahwa keislaman mereka tidak akan diterima kecuali jika mereka berhijrah. Maka berhijrahlah mereka ke Madinah. Akan tetapi mereka dapat disusul oleh kaum musyrikin, sehingga digiring kembali ke Mekah. Setelah turun ayat ini (al-‘Ankabuut: 1-2) orang-orang yang berada di Madinah mengirim surat kembali kepada mereka, yang menegaskan bahwa Allah telah menurunkan ayat berkenaan dengan keadaan mereka. Dalam ayat itu dikemukakan bahwa hijrah dengan segala penghalangnya adalah ujian terhadap keimanan mereka. Merekapun berangkat kembali berhijrah dan bertekad untuk memerangi orang-orang yang menghambatnya. Pada waktu itu kaum musyrikin mengikuti kaum Muslimin yang berhijrah itu, dan karenanya merekapun memerangi kaum musyrikin itu. Sebagian dari kaum Muslimin ada yang terbunuh dan sebagian lagi dapat menyelamatkan diri. Maka turunlah surah an-Nahl ayat 110.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Qatadah bahwa ayat ini (al-Ankabut: 1-2) turun berkenaan dengan orang-orang Mekah yang berhijrah ke Madinah menyusul Nabi saw., tetapi dicegat dan digiring kembali oleh kaum musyrikin ke Mekah. Kaum Muslimin yang ada di Madinah mengirim surat yang isinya memberitahukan kepada mereka perihal ayat yang disebutkan di atas. Setelah menerima surat tersebut, merekapun berangkat kembali berhijrah, sehingga di antara mereka ada yang gugur dan ada yang selamat (dari sergapan kaum musyrikin). Maka turunlah ayat selanjutnya (al-Ankabuut: 69) sebagai jaminan bahwa Allah akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang berjihad demi mencari keridhaan-Nya.
Diriwayatkan oleh Ibnu Sa’d yang bersumber dari ‘Abdullah bin ‘Ubaid bin ‘Umair bahwa ayat ini (al-Ankabuut: 2) turun berkenaan dengan ‘Ammar bin Yasir yang disiksa (oleh kaum musyrikin) karena mengikuti agama Allah.
8. “Dan kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu- bapaknya. dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang Telah kamu kerjakan.”
(al-Ankabuut: 8)
Diriwayatkan oleh Muslim, at-Tirmidzi, dll, yang bersumber dari Sa’d bin Abi Waqqash bahwa Ummu Sa’d berkata pada anaknya: “Bukankah Allah menyuruh engkau berbuat baik kepada ibu-bapakmu? Demi Allah, aku tidak akan makan dan minum sehingga aku mati, atau engkau kufur (kepada Muhammad).” Maka turunlah ayat ini (al-Ankabuut: 8) yang memerintahkan taat kepada ibu-bapak, kecuali kalau ibu-bapak itu menyuruh melanggar aturan Allah.
10. “Dan di antara manusia ada orang yang berkata: “Kami beriman kepada Allah”, Maka apabila ia disakiti (karena ia beriman) kepada Allah, ia menganggap fitnah manusia itu sebagai azab Allah*. dan sungguh jika datang pertolongan dari Tuhanmu, mereka pasti akan berkata: “Sesungguhnya kami adalah besertamu”. bukankah Allah lebih mengetahui apa yang ada dalam dada semua manusia?”
(al-Ankabuut: 10)
*Maksudnya: orang itu takut kepada penganiayaan-penganiayaan manusia terhadapnya Karena imannya, seperti takutnya kepada azab Allah, Karena itu ditinggalkannya imannya itu.
(lihat asbabun nuzul surah an-Nisaa’ ayat 97 dan surat an-Nahl ayah 110)
51. “Dan apakah tidak cukup bagi mereka bahwasanya kami Telah menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) sedang dia dibacakan kepada mereka? Sesungguhnya dalam (Al Quran) itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman.”
(al-Ankabuut: 51)
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, Ibnu Abi Hatim, dan ad-Darimi di dalam Musnad-nya, dari ‘Amr bin Dinar, yang bersumber dari Yahya bin Ja’dah. Bahwa orang-orang Muslim menghadap kepada Rasulullah saw. dengan membawa kitab berisi tulisan yang mereka dengar dari kaum Yahudi. Bersabdalah Nabi saw.: “Cukuplah kesesatan pada kaum itu, yang tidak menyukai kitab yang diturunkan kepada Nabinya dan mengajak orang lain untuk mengikuti apa yang dibawa selain Nabinya.” Ayat ini (al-Ankabuut: 51) turun berkenaan dengan peristiwa tersebut, sebagai teguran kepada kaum Muslimin agar tidak meniru mereka.
60. “Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezkinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezki kepadanya dan kepadamu dan dia Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Diriwayatkan oleh ‘Abd bin Humaid, Ibnu Abi Hatim, al-Baihaqi, dan Ibnu ‘Asakir dengan sanad yang daif, yang bersumber dari ibnu ‘Umar bahwa Rasulullah saw berjalan bersama Ibnu ‘Umar hingga sampai di daerah perkebunan Madinah. Rasulullah saw. memungut kurma yang jatuh dan memakannya sambil bersabda: “Mengapai hai Ibnu ‘Umar, engkau tidak mau makan kurma ini?” Ibnu ‘Umar menjawab: “Saya tidak menginginkannya.” Rasulullah saw bersabda: “Aku sangat menginginkannya karena sudah empat hari aku tidak merasakan makanan dan tidak mendapatkannya. Padahal sekiranya aku berdoa kepada Rabb-ku, pasti Ia akan memberikan kepadaku sebanyak yang dimiliki kerajaan Kisra (Persia) dan Kaisar (Romawi). Bagaimana pendapatmu hai Ibnu ‘Umar, tentang kaum yang menyimpan makanan untuk satu tahun tapi menyebabkan lemah keyakinannya?” Ibnu ‘Umar berkata: “Demi Allah, aku tidak menginginkannya.” Maka turunlah ayat ini (al-Ankabuut: 60) yang menegaskan bahwa Allah –lah yang memberi rizki kepada makhluk-Nya. Bersabdalah Rasulullah saw.: “Allah tidak memerintahkan kepadamu untuk menimbun harta dan tidak pula untuk menuruti syahwat. Aku tidak akan menimbun harta dinar dan dirham, serta tidak menyimpan rizki untuk esok hari.”
67. “Dan apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa Sesungguhnya kami Telah menjadikan (negeri mereka) tanah Suci yang aman, sedang manusia sekitarnya rampok-merampok. Maka Mengapa (sesudah nyata kebenaran) mereka masih percaya kepada yang bathil dan ingkar kepada nikmat Allah?”
(al-Ankabuut: 67)
Diriwayatkan oleh Juwaibir dari adl-Dlahhak yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas bahwa kaum Quraisy berkata: “Hai Muhammad, tidak ada yang menghalangi kami untuk memeluk agamamu kecuali takut diculik dan dibunuh, karena orang-orang Badui lebih banyak daripada kami. Sekiranya sampai berita kepada mereka bahwa kami memeluk agamamu, mereka akan menculik kami, dan kami akan dimakan mentah-mentah.” Ayat ini (al-Ankabuut: 67) turun berkenaan dengan peristiwa tersebut.
69. “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami, benar- benar akan kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.”
(al-Ankabuut: 69)
(lihat asbabun nuzul surah al-Ankabuut ayat 1-2)
x
Surah al 'Ankabuut
"Patutkah manusia menyangka bahawa mereka akan dibiarkan dengan hanya berkata: "Kami beriman", sedang mereka tidak diuji (dengan sesuatu cubaan)?"
(Surah al 'Ankabuut: 29:2)
Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa orang-orang Islam yang berada di kota Mekah telah menerima surat dari sahabat-sahabat Rasulullah yang berada di Madinah dengan mengatakan bahawa kelslaman mereka tidak diterima kecuali jika mereka berhijrah. Kemudian mereka berhijrah ke Madinah. Akan tetapi disusuli oleh kaum musyrikin dan kemudian mereka dikembalikan semula ke Mekah.
Selepas penurunan ayat ini (Surah al 'Ankabuut: 29: 1-2) orang Madinah mengirim semula surat kepada mereka dan menjelaskan bahawa Allah telah menurunkan ayat berkenaan dengan keadaan mereka. Di dalam ayat ini ada dikemukakan bahawa berhijrah dan segala halangan yang ditempuhi adalah merupakan ujian terhadap keimanan mereka. Mereka pun berangkat kembali berhijrah dan bertekad untuk memerangi orang yang menghalang mereka.
Pada waktu itu kaum musyrikin mengikutinya dan kaum Muslimin memerangi mereka. Oleh itu, terdapat sebahagian kaum Muslimin yang terbunuh dan sebahagian lagi dapat menyelamatkan diri. Maka turunlah ayat ini (Surah an Nahl: 16: 110) (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari as Syu'bi)
Dalam riwayat lain pula ada dikemukakan bahawa ayat ini (Surah al 'Ankabuut: 29: 1-2) turun berkenaan dengan orang-orang Mekah yang berhijrah ke Madinah. Mereka semua menyusul Nabi yang kemudian dihalang dan dikembalikan semula oleh kaum musyrikin ke Mekah. Kaum Muslimin yang ada di Madinah mengirim surat kepada mereka untuk memberitahu isi kandungan ayat di atas.
Setelah menerima surat tersebut, mereka pun berhijrah semula ke Madinah sehingga di antara mereka ada yang gugur dan ada yang selamat. Maka turunlah ayat yang berikutnya (Surah al 'Ankabuut: 29: 69) sebagai jaminan dari Allah bahawa mereka akan dilindungi olehNya. (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Qatadah)
Dalam riwayat lain ada dikemukakan bahawa ayat ini (Surah al 'Ankabuut: 29: 2) turun berkenaan dengan Ammar bin Yasir yang diseksa oleh kaum musyrikin kerana mengikut agama Allah. (Diriwayatkan oleh Ibnu Sad dari Abdullah bin Ubaid bin Umair)
"Dan Kami wajibkan manusia berbuat baik kepada kedua ibu bapanya; dan jika mereka berdua mendesakmu supaya engkau mempersekutukan Daku (dalam ibadatmu) dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai pengetahuan mengenainya, maka janganlah engkau taat kepada mereka. Kepada Akulah tempat kembali kamu semuanya, kemudian Aku akan menerangkan kepada kamu segala yang kamu telah kerjakan." (Surah al 'Ankabuut: 29: 8)
Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa Ummu Saad berkata kepada anaknya: "Bukankah Allah menyuruh agar engkau berbuat baik kepada kedua ibu bapamu? Demi Allah aku tidak akan makan dan minum sehingga aku mati atau engkau kufur kepada Muhammad." Maka turunlah ayat ini (Surah al 'Ankabuut: 29: 8) sebagai perintah untuk taat kepada kedua ibu bapa kecuali jika ibu bapa itu memerintahkan agar melanggar peraturan Allah. (Diriwayatkan oleh Muslim dan at Tirmizi dan perawi lain dari Saad bin Abi Waqas)
dan ada sebahagian dari manusia Yang berkata: "Kami beriman kepada Allah"; kemudian apabila ia diganggu dan disakiti pada jalan Allah, ia jadikan gangguan manusia itu seperti azab seksa Allah (lalu ia taatkan manusia). dan jika datang pertolongan dari Tuhanmu memberi kemenangan kepadaMu, mereka sudah tentu akan berkata: "Kami adalah sentiasa bersama-sama kamu". (Mengapa mereka berdusta?) Bukankah Allah lebih mengetahui akan apa Yang terpendam Dalam hati sekalian makhluk? (Surah al'Ankabuut: 29: 10)
Lihat Asbab Nuzul pada surah an Nisaa': 4: 97 dan surah an Nahl1 16:110.
(Patutkah mereka meminta mukjizat-mukjizat Yang lain?) tidakkah cukup bagi mereka Bahawa Kami telah menurunkan kepadamu Al-Quran Yang dibacakan kepada mereka? Sesungguhnya Al-Quran Yang diturunkan itu mengandungi rahmat dan peringatan bagi orang-orang Yang beriman. (Surah al'Ankabuut: 29: 51)
Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa orang-orang Muslim datang mengadap Nabi dengan membawa kitab berisi tulisan yang mereka dengar dari kaum Yahudi. Kemudian Nabi bersabda: "Cukuplah kesesatan kaum itu yang tidak menyukai kitab yang diturunkan kepada Nabinya dan mengajak orang lain untuk mengikut apa yang dibawa oleh selain dari Nabinya. "Ayat ini (Surah al 'Ankabuut: 29: 51) turun berkenaan dengan peristiwa di atas sebagai teguran kepada kaum Muslimin untuk tidak menirunya. (Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, Ibnu Abi Hatim dan ad Darimi di dalam musnadnya dari Amr bin Dinar dari Yahya bin Jad'ah)
"Dan (ingatlah) berapa banyak binatang yang tidak membawa rezekinya bersama, Allah jualah yang memberi rezeki kepadanya dan kepada kamu; dan Dia lah jua Yang Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui. " (Surah al 'Ankabuut: 29: 60)
Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa Rasulullah berjalan-jalan bersama Ibnu Umar dan akhirnya mereka sampai di daerah perkebunan Madinah. Kemudian Rasulullah memungut kurma yang jatuh dan memakannya sambil bersabda: "Mengapa hai lbnu Umar, engkau tidak mahu makan kurma ini?" lbnu Umar menjawab: "Saya tidak menghendakinya." Rasulullah bersabda lagi: "Aku sangat menghendakinya, kerana telah empat hari aku tidak merasa dan mendapat makanan. Padahal sekiranya aku berdoa kepada Allah Tuhanku, pasti Dia akan memberikannya sebanyak yang dimiliki oleh kerajaan Kisra (Parsi) dan Kaisar (Rom). Bagaimana pendapatmu hai Ibnu Umar tentang kaum yang menyimpan makanan untuk satu tahun tetapi menyebabkan lemah keyakinan." Ibnu Umar berkata: "Demi Allah, aku tidak menghendakinya." Maka turunlah ayat ini (Surah al 'Ankabuut: 29: 60) sebagai penjelasan bahawa Allah memberi rezeki kepada makhluknya. Kemudian Rasulullah bersabda: "Allah tidak memerintah kepadaku untuk menghimpun harta dan tidak untuk menurut syahwatku. Sesungguhnya aku tidak akan menghimpun dinar dan dirham dan aku tidak akan menyimpan rezeki untuk esok hari. " (Diriwayatkan oleh Abd bin Hamid, Ibnu Abi Hatim, al Baihaqi dan Ibnu Asakir dengan sanad yang daif dari Ibnu Umar)
"Dan tidakkah mereka melihat dan memerhatikan bahawa Kami telah menjadikan (Makkah, negeri mereka) tanah suci yang dihormati, lagi aman; sedang orang-orang ramai yang tinggal (dalam daerah-daerah) di sekeliling mereka sentiasa diculik (untuk ditawan atau dibunuh)? Oleh itu, patutkah mereka percaya kepada perkara yang salah, dan kufur ingkar akan nikmat-nikmat Allah ?" (Surah al 'Ankabuut: 29: 67)
Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa Kaum Quraisy berkata: "Hai Muhammad! Tidak ada yang menghalang kami dari masuk Agamamu kecuali takut dibunuh dan diculik, kerana orang-orang Badwi lebih banyak daripada kita. Sekiranya sampai berita kepada mereka bahawa kami masuk Agamamu, mereka akan menculik kami dan kami akan dimakan mentah-mentah." Maka penurunan ayat ini (Surah al 'Ankabuut: 29:67) adalah berhubung dengan peristiwa tersebut. (Diriwayatkan oleh Juwaibir dari ad Dlahhak dari Ibnu Abbas)
"Dan orang-orang yang berusaha dengan bersungguh-sungguh kerana memenuhi kehendak ugama Kami, sesungguhnya Kami akan memimpin mereka kejalan-jalan Kami (yang menjadikan mereka bergembira serta beroleh keredaan); dan sesungguhnya (pertolongan dan bantuan) Allah adalah berserta orang-orang yang berusaha membaiki amalannya." (Surah al 'Ankabuut: 29: 69) Asbab Nuzul untuk ayat di atas sila lihat (Surah al 'Ankabuut: 29:1 -2).
No comments:
Post a Comment