Sunday, January 20, 2019

94. Asbabun Nuzul Surah 57 Al-Hadid

0 Comments

Asbabun Nuzul Surah Al-Hadid

15JAN
asbabun nuzul surah alqur’an
16. Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang Telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya Telah diturunkan Al Kitab kepadanya, Kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.
(al-Hadid: 16)
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah di dalam Kitab al-Mushannaf, yang bersumber dari ‘Abdul ‘Aziz bin Abi Rawad bahwa ketika para shahabat Nabi saw. tampak sendang bersenda gurau dan tertawa-tawa, turunlah ayat ini (al-Hadid: 16) mengingatkan mereka agar selalu ingat kepada Allah.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Muqatil bin Hayyan bahwa ketika para shahabat Nabi saw. sedang bersenda gurau, Allah menurunkan ayat ini (al-Hadid: 16) yang mengingatkan mereka agar selalu ingat kepada Allah.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari as-Suddi yang bersumber dari Qasim bahwa para shahabat Rasulullah saw. mengharapkan suatu cerita dari Rarulullah saw. Maka turunlah ayat nahnu naqushshu ‘alaika ahsanal qashash….(kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik…) (Yusuf: 3), yang menegaskan bahwa Allah menyajikan cerita yang paling baik, yang tercantum di dalam al-Qur’an. Tapi mereka menghendaki yang lainnya lagi, dan berkata: “Berilah kami cerita yang lain ya Rasulullah.” Maka turunlah ayat ini (al-Hadid: 16) yang menberikan peringatan agar tunduk hati mengingat Allah.
Diriwayatkan oleh Ibnul Mubarak di dalam Kitab az-Zuhd, dari Sufyan yang bersumber dari al-A’masy bahwa ketika para shahabat Nabi saw. (sewaktu hijrah dari Mekah) sampai di Madinah, mereka menderita penghidupan yang pahit. Mereka merasa lemah lunglai dalam kehidupan sehari-hari, dan berbakti kepada Allah tidak seperti sedia kala. Maka turunlah ayat ini (al-Hadid: 16) yang mengingatkan mereka untuk lebih khusyuk kepada Allah.
28. Hai orang-orang yang beriman (kepada para rasul), bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya, niscaya Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu dua bagian, dan menjadikan untukmu cahaya yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan dan dia mengampuni kamu. dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
29. (Kami terangkan yang demikian itu) supaya ahli Kitab mengetahui bahwa mereka tiada mendapat sedikitpun akan karunia Allah (jika mereka tidak beriman kepada Muhammad), dan bahwasanya karunia itu adalah di tangan Allah. dia berikan karunia itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan Allah mempunyai karunia yang besar.
(al-Hadid: 28-29)
Diriwayatkan oleh ath-Thabarani di dalam Kitab al-Ausath –di dalam sanadnya terdapat rawi yang tak dikenal-, yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas bahwa empat puluh shahabat an-Najasyi (yang sebelumnya beragama Nasrani) datang kepada Nabi saw. kemudian turut berjihad dalam perang Uhud. Di antara mereka mendapat luka-luka, tetapi tidak seorangpun yang meninggal dalam perang itu. Ketika mereka mengetahui bahwa kaum Mukminin memerlukan bantuan karena penderitaan, mereka berkata: “Ya Rasulullah, kami ini orang-orang yang berada. Izinkan kami mengambil harta benda kami untuk membantu kaum Muslimin.” Surah al-Qashash ayat 52 turun berkenaan dengan peristiwa tersebut, yang melukiskan bahwa orang-orang itu beriman kepada kitab-kitab Allah yang diturunkan sebelum al-Qur’an, dan beriman pula kepada al-Qur’an.
Setelah ayat itu turun, mereka berkata: “Hai kaum Muslimin, Orang-orang yang beriman kepada kitabmu akan mendapat dua ganjaran, dan yang tidak beriman kepada kitabmu akan mendapat satu ganjaran seperti ganjaran kalian.” Maka Allah menurunkan ayat ini (al-Hadid: 28) yang memerintahkan orang-orang yang beriman kepada kitab-kitab sebelum al-Qur’an beriman pula kepada Rasul-Nya (Muhammad) agar mendapat pelipatan rahmat Allah.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumbe dari Muqatil bahwa ketika turun ayat ulaa-ika yu’tauna ajrohum marrotaini bimaa shabaruu… (mereka itu diberi pahala dua kali disebabkan kesabaran mereka…) (al-Qashash: 54), menyombonglah kaum Mukminin dari ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) kepada shahabat-shahabat Nabi saw. Mereka berkata: “Kami mendapat dua ganjaran, sedang kalian hanya mendapat satu ganjaran.” Ucapan tersebut menyinggung perasaan para shahabat . Maka Allah menurunkan ayat ini (al-Hadid: 28) yang menjanjikan perlipatan ganjaran bagi orang yang bertakwa kepada Allah serta beriman kepada Rasul-Nya.
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Qatadah bahwa ketika turun ayat…yu’tiikum kiflaini mir-rohmatih…(..niscaya Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu dua bagian…) (al-Hadid: 28), para shahabat Nabi saw yang berasal dari Nasrani merasa iri kepada kaum Muslimin yang lain (karena mendapat perlipatan rahmat Allah), Maka turunlah ayat berikutnya (al-Hadid: 29) yang menegaskan bahwa karunia Allah diberikan kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya.
Diriwayatkan oleh Ibnu Mundzir yang bersumber dari Mujahid bahwa kaum Yahudi berkata: “Sudah hampir tiba waktunya turun seorang Nabi dari kalangan kita, yang (melaksanakan hukum) potong tangan dan kaki.” Namun, ketika ketika Nabi (yang melaksanakan hukum itu) dilahirkan dari bangsa Arab, merekapun kufur. Maka Allah menurunkan ayat ini (al-Hadid: 29) yang menegaskan bahwa Allah akan memberikan karunia (kenabian) kepada orang yang dikehendaki-Nya.

x


Surah al Hadiid

"Belum sampaikah lagi masanya bagi orang yang beriman, untuk khusyuk hati mereka mematuhi peringatan dan pengajaran Allah serta mematuhi kebenaran (al Quran) yang diturunkan (kepada mereka) ? Dan janganlah pula mereka menjadi seperti orang yang telah diberikan Kitab sebelum mereka, setelah orang itu melalui masa yang lanjut maka hati mereka menjadi keras, dan banyak di antaranya orang yang fasik derhaka. " (SurahalHadiid:.57:16)

Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa ayat di atas turun ketika para sahabat tampak sedang bergurau senda dan ketawa. Penurunan ayat ini adalah untuk memberi peringatan kepada mereka supaya sentiasa mengingati Allah. (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah di dalam kitab al Mushannif darl Abdul Aziz bin Abi Rawad) Dalam riwayat lain ada dikemukakan bahawa para sahabat sedang bergurau senda. Maka Allah menurunkan ayat di atas (Surah al Hadiid: 57: 16) sebagai peringatan kepada mereka untuk segera ingat kepada Allah. (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Muqatil bin Hayyan)

Dalam riwayat lain ada dikemukakan bahawa para sahabat mengharapkan agar Rasulullah menceritakan sesuatu kepada mereka. Maka turunlah ayat ini (Surah Yusuf: 12: 3) sebagai penjelasan bahawa Allah telah menyajikan cerita yang terkandung di dalam wahyunya. Akan tetapi mereka menghendaki yang lain lagi dan berkata: "Berilah kami cerita ya Rasulullah." Maka turunlah ayat ini (Surah al Hadiid: 57: 16) sebagai peringatan agar mereka ingat kepada Allah. (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari as Suddi dari al Qasim)

Dalam riwayat lain pula ada dikemukakan bahawa ketika Nabi sampai ke Madinah, baginda mendapati bahawa para sahabat menderita sehingga mereka merasa lemah di dalam menjalani kehidupan seharian serta tidak seperti sediakala ketika melakukan ibadat kepada Allah. Maka turunlah ayat ini (Surah al Hadiid: 57:16) sebagai peringatan kepada mereka supaya lebih khusyuk kepada Allah Subhanahu wa Taala. (Diriwayatkan oleh Ibnu Mubarak di dalam kitab az Zuhd dari Sufyan dari al A'masy)

"Wahai orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan tetaplah beriman kepada RasulNya (Muhammad), supaya Allah memberi kepada kamu dua bahagian dari rahmatNya, dan menjadikan bagi kamu cahaya untuk kamu berjalan dengannya (pada hari kiamat kelak), serta diampunkannya dosa kamu; dan (ingatlah), Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani." (Surah al Hadiid: 57: 28)

"(Ditetapkan pembehan yang demikian kepada kamu) supaya golongan ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani yang menentang Islam) mengetahui, bahawa sesungguhnya mereka tidak mempunyai sebarang kuasa untuk mendapat (atau menyekat) sesuatu dari limpah kurnia Allah, dan bahawa sesungguhnya limpah kurnia itu terletak dalam kekuasaan Allah, diberikanNya kepada sesiapa yang dikehendakiNya. Dan (ingatlah), Allah jualah yang mempunyai limpah kurnia yang besar." (Surah al Hadiid: 57: 29)

Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa para sahabat Nabi yang berjumlah 40 orang dan an Najasyi (beragama Nasrani) datang kepada Nabi dan kemudian turut berjihad di dalam perang Uhud. Oleh yang demikian, di antara mereka ada yang mendapat luka-luka tetapi tidak ada seorang pun meninggal di medan perang itu.

Ketika mereka mengetahui bahawa kaum Mukminin memerlukan bantuan kerana penderitaan, lalu mereka berkata: "Ya Rasulullah! Kami ini orang-orang berada. Izinkanlah kami membawa harta benda kami untuk membela kaum Mukminin."

Ayat 52 dari Surah al Qashash: 28 turun berkenaan dengan peristiwa itu yang menceritakan bahawa orang-orang tersebut beriman kepada kitab-kitab Allah yang turun sebelum al Quran dan mereka juga beriman kepada al Quran.

Setelah turun ayat itu mereka berkata: "Hai kaum Muslimin! Orang-orang yang beriman akan kitabmu, akan mendapat dua ganjaran dan orang yang tidak beriman akan kitabmu akan mendapat satu ganjaran seperti ganjaran kalian semua."

Maka Allah menurunkan ayat ini (Surah al Hadiid: 57: 28) yang memerintahkan kepada orang-orang yang beriman dengan kitab-kitab sebelummya supaya beriman kepada RasulNya Muhammad supaya mendapat gandaan Rahmat dari Allah. (Diriwayatkan oleh at Thabarani di dalam kitab alAusath yang mana di dalam sanadnya terdapat orang yang tidak terkenal dari Ibnu Abbas)

Dalam riwayat lain pula ada dikemukakan bahawa ketika turun ayat "Ulaika yu'tauna ajrahum marrataini bima shabaru" (Surah al Qashash: 28: 54) kaum Mukminin yang berasal dari Nasara bersikap menyombong diri terhadap para sahabat Nabi dengan berkata: "Kami mendapat dua ganjaran dan kalian semua hanya mendapat satu ganjaran sahaja."(uapan ini menyinggung perasaan para sahabat.

Maka Allah menurunkan ayat ini (Surah al Hadiid: 57: 28) sebagai janji untuk memberi ganjaran yang lebih kepada orang yang bertakwa kepada Allah serta beriman kepada RasulNya. (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Muqatil)

Dalam riwayat lain ada dikemukakan bahawa ketika turun ayat "Yuktikum kiflaini mirrahmatihi" (Surah al Hadiid: 57: 28) para sahabat Nabi yang berasal dari kaum Nasara merasa sombong terhadap kaum Muslimin yang lain kerana mereka akan mendapat gandaan Rahmat dari Allah. Maka turunlah ayat yang berikutnya (Surah al Hadiid: 57: 29) sebagai penjelasan bahawa limpah kurniaan Allah akan diberikan kepada orang-orang yang disukaiNya. (Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Qatadah)


Dalam riwayat lain juga ada dikemukakan bahawa kaum Yahudi berkata: "Sudah hampir tiba waktunya turun seorang Nabi yang melaksanakan hukum potong tangan dan kaki." Akan tetapi ketika Nabi yang melaksanakan hukum itu dilahirkan dari bangsa Arab mereka kufur. Maka Allah menurunkan ayat ini (Surah al Hadiid: 57: 29) sebagai penjelasan bahawa Allah akan memberi limpah kurniaan kenabian kepada sesiapa yang disukaiNya. (Diriwayatkan oleh Ibnu Munzirdari Mujahid)

No comments:

Post a Comment

 
back to top