Wednesday, January 23, 2019

TURUNNYA Surah An-Nisaa' - سورة النساء QS4:58

0 Comments
TURUNNYA SURAH 4  – AN NISAA AYAT 58


Kisah Utsman ibn Thalhah RA. - Menunaikan Amanat kepada akhlinya.

x


Surah An-Nisaa' - سورة النساء

[4:58] - Ini adalah sebahagian dari keseluruhan surah. [Papar keseluruhan surah]


4:58
4_58 Sesungguhnya Allah menyuruh kamu supaya menyerahkan segala jenis amanah kepada ahlinya (yang berhak menerimanya), dan apabila kamu menjalankan hukum di antara manusia, (Allah menyuruh) kamu menghukum dengan adil. Sesungguhnya Allah dengan (suruhanNya) itu memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepada kamu. Sesungguhnya Allah sentiasa Mendengar, lagi sentiasa Melihat.
(An-Nisaa' 4:58) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota | Bookmark | Muka Surat 87 - ٨٧
x
Thalhah adalah orang dari Bani Abdi Dar yang ditugasi memelihara Ka'bah dan secara otomatis dia juga sebagai perawat berhala-berhala untuk mendapat imbalan dari pemiliknya. 
Begitu Muhammad mendakwahkan Islam yang menyuruh meninggalkan penyembahan kepada berhala, dirasakannya ini sebagai ancaman akan hilangnya hadiah baginya. Karena itu dia sangat membenci Muhammad dan ikut menyiksa pengikutnya.
Pada masa perang Uhud, dia mengajak duel pemimpin kaum Muslim yang diwakili Ali ibn Abi Thalib. Dalam duel dirinya terbunuh dengan pedang Ali. Begitu pula ketiga anaknya mati terbunuh dalam perang itu, kecuali Utsman ibn Thalhah yang sedang dipercaya memelihara Ka'bah menggantikan ayahnya.
Suatu hari berkumpulah Utsman ibn Thalhah, Amr ibn Al-Ash dan Khalid ibn Walid didepan Ka'bah. Mereka berdiskusi tentang berhala-berhala yang mereka sembah, ternyata tidak berdaya membantu mereka dalam perang. Ketiganya juga kagum akan ajaran dan kepemimpinan Muhammad.  
Allah berkehendak memberi hidayah kepada mereka, sehingga ketiganya diam-diam meninggalkan Mekkah menuju Madinah. Di Madinah Rosulullah, berkata kepada para sahabatnya : "Mekkah telah melemparkan tiga jantungnya kepada kalian". Tentu saja siapa yang tidak kenal Khalid ibn Walid, seorang akhli perang dan kelak Rasulullah menjulukinya sebagai 'Syaifullah - Pedang Allah'.
Kesempatan pulang untuk memeluk Mekkah semakin dekat...
Rasulullah membentuk pasukan untuk menyerang Mekkah dari berbagai arah. Akhirnya Mekkah telah dikuasai tanpa perlawanan yang berarti. Rasulullah setelah bertawaf lalu menghancurkan berhala-berhala didalam Ka'bah dan mendudukan siapa-siapa orang yang harus bertanggung jawab memelihara Ka'bah, mengurus administrasi Mekkah, hukum, menjamu para jemaah haji yang datang ke Mekkah dan memimpin mereka.
Salah seorang sahabat berkata, agar semua itu diserahkan saja kepada Bani Hasyim (Bani asal Rasulullah). Rasulullah tidak setuju jika hanya dikuasai satu Bani dan Allah menjawab masalah itu dengan turunnya ayat : 
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا
"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, yaitu akhlinya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” ~ QS 4 -  An-Nisāa' :58 ~
Akhirnya kunci Ka'bah diserahkan kembali kepada Utsman ibn Thalhah dan Usman sendiri menyerahkannya kembali kepada  saudaranya, sedangkan dia ikut kembali ke Mekkah.
Hari itu babak baru sejarah Umat Islam di Mekkah, semua penduduk menyatakan keislamannya dan mengembalikan hak-hak saudaranya yang mau kembali menetap di Mekkah
Sebagai rasa syukur, Ka'b ibn Malik langsung mensedekahkan hartanya ke Fakir Miskin.

TURUNNYA Surah At-Taubah - سورة التوبة QS9:49,117-118

0 Comments
TURUNNYA SURAH 9  – AT TAUBAH AYAT 49 dan 117 - 118

Kisah Tiga Orang yang tidak ikut berperang

x

Surah At-Taubah - سورة التوبة

[9:49] - Ini adalah sebahagian dari keseluruhan surah. [Papar keseluruhan surah]


9:49
9_49 Dan di antara mereka (yang munafik itu) ada yang berkata: "Izinkanlah aku (supaya tidak pergi berperang) dan janganlah engkau menjadikan daku dipengaruhi oleh fitnah ". Ketahuilah, mereka telah pun tercebur ke dalam fitnah (dengan dalihan yang dusta itu). Dan sesungguhnya azab Jahannam meliputi orang-orang yang kafir.
(At-Taubah 9:49) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota | Bookmark | Muka Surat 195 - ١٩٥
x
Pada tahun ke 8 hijrah musim panas di Madinah sungguh panjang. Terik matahari hampir memanggang padang pasir dan bebatuan hingga nampak mengepul. 

Saat itu sebagian penduduk Madinah sedang bersiap-siap menghadapi musim panen perkebunan terutama kurma, sebelum datangnya hujan yang dapat merusak buah yang sudah ranum.
Pada saat yang sama dikabarkan bahwa pasukan Romawi bersama beberapa kabilah Arab sedang menyiapkan diri di Tabuk, untuk menyerang kaum Muslim.
Rasulullah segera menyerukan kaum Muslim untuk berjihad kembali.
Disisi lain kaum munafik bergerilya menghasut kaum muslim yang masih lemah imannya agar mengurungkan niatnya untuk berjihad karena cuaca yang sangat panas, harus menempuh perjalanan yang jauh dan musim panen akan segera tiba.
Sungguh kondisi seperti ini merupakan situasi yang sulit bagi Rasulullah untuk mengajak kaum Muslim berjihad, selain memiliki iman yang kuat.
Orang-orang kaya Madinah bergotong royong menyumbangkan harta, senjata, perbekalan dan hewan tunggangan untuk menempuh perjalanan sekitar 700 km. Namun semuanya belumlah mencukupi, terutama jumlah hewan tunggangan.
Dengan kekurangan hewan tunggangan inilah menyebabkan banyak pasukan Muslim terpaksa tidak bisa menyertai Rasulullah dalam perang yang berat ini. 
Salah seorang kaum munafik yang bernama Jadd ibn Qays menolak berperang dengan menggunakan alasan klasik yaitu takut terjerumus fitnah yaitu takut terpikat wanita Romawi.
Allah Subhanahu wa ta’ala menurunkan ayat atas penolakan perang ini :
وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ ائْذَنْ لِي وَلَا تَفْتِنِّي ۚ أَلَا فِي الْفِتْنَةِ سَقَطُوا ۗ وَإِنَّ جَهَنَّمَ لَمُحِيطَةٌ بِالْكَافِرِينَ
"Di antara mereka ada orang yang berkata: "Berilah saya izin (tidak pergi berperang) dan janganlah kamu menjadikan saya terjerumus dalam fitnah". Ketahuilah bahwa mereka telah terjerumus ke dalam fitnah. Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar meliputi orang-orang yang kafir". ~ QS 9 -  At-Taubaħ : 49 ~
Ditengah situasi yang sulit ini, Rasulullah berhasil menghimpun sejumlah besar kaum Muslim, namun ada yang mengherankan, yaitu tidak ikut sertanya beberapa orang Muslim langganan berjihad, yaitu Abu Khaytsamah, Ka'b ibn Malik, Hilal ibn Umayyah dan Mararah ibn Al Rabi.
Mereka tidak ikut berperang dengan alasan yang tidak dibenarkan, yaitu memilih tinggal di Madinah bersama anak isterinya. Namun Abu Khaytsamah segera menyadari kesalahannya dan ia menyusul Rasulullah ke Tabuk.
Perang yang melelahkan telah berakhir..
Setibanya di Madinah, Rasulullah pergi ke masjid mendirikan sholat dan bersujud mengucapkan rasa syukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan kepada kaum yang beriman. Lalu beliau berbicara dihadapan kaum muslim mengemukakan murka Allah bagi mereka yang tidak ikut berperang dengan alasan yang tidak dibenarkan.
Rasulullah memerintahkan untuk mengucilkan mereka. Tidak boleh berbicara dan bergaul dengan mereka. Bahkan Rasulullah memerintahkan mereka bertiga untuk tidak menggauli istri-istrinya sampai Allah memberi ketetapan atas perkara mereka.
Ketiga muslim yang mangkir berperang itu menyadari kesalahannya. Setiap hari mereka bertobat mohon ampun kepada Allah dan menangis menyesali dosa-dosanya.
Ketiganya tidak tergiur tawaran dari penguasa Ghassan yang mengajaknya bergabung jika mereka dikucilkan Muhammad.
Setelah 50 hari pengucilan, Allah Swt menurunkan ayat untuk RasulNya : 
لَقَدْ تَابَ اللَّهُ عَلَى النَّبِيِّ وَالْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ الَّذِينَ اتَّبَعُوهُ فِي سَاعَةِ الْعُسْرَةِ مِنْ بَعْدِ مَا كَادَ يَزِيغُ قُلُوبُ فَرِيقٍ مِنْهُمْ ثُمَّ تَابَ عَلَيْهِمْ ۚ إِنَّهُ بِهِمْ رَءُوفٌ رَحِيمٌ / وَعَلَى الثَّلَاثَةِ الَّذِينَ خُلِّفُوا حَتَّىٰ إِذَا ضَاقَتْ عَلَيْهِمُ الْأَرْضُ بِمَا رَحُبَتْ وَضَاقَتْ عَلَيْهِمْ أَنْفُسُهُمْ وَظَنُّوا أَنْ لَا مَلْجَأَ مِنَ اللَّهِ إِلَّا إِلَيْهِ ثُمَّ تَابَ عَلَيْهِمْ لِيَتُوبُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
[117] "Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi, orang-orang muhajirin dan orang-orang anshar yang mengikuti Nabi dalam masa kesulitan, setelah hati segolongan dari mereka hampir berpaling, kemudian Allah menerima taubat mereka itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka.
[118] Dan terhadap tiga orang yang ditangguhkan (penerimaan taubat) mereka, hingga apabila bumi telah menjadi sempit bagi mereka, padahal bumi itu luas dan jiwa merekapun telah sempit (pula terasa) oleh mereka, serta mereka telah mengetahui bahwa tidak ada tempat lari dari (siksa) Allah, melainkan kepada-Nya saja. Kemudian Allah menerima taubat mereka agar mereka tetap dalam taubatnya. Sesungguhnya Allah-lah Yang maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang". ~ QS 9 - At-Taubaħ : 117-118 ~
x

Surah At-Taubah - سورة التوبة

[9:117 - 9:118] - Ini adalah sebahagian dari keseluruhan surah. [Papar keseluruhan surah]


9:117
9_117 Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi dan orang-orang Muhajirin dan Ansar yang mengikutnya (berjuang) dalam masa kesukaran, sesudah hampir-hampir terpesong hati segolongan dari mereka (daripada menurut Nabi untuk berjuang); kemudian Allah menerima taubat mereka; sesungguhnya Allah Amat belas, lagi Maha Mengasihani terhadap mereka.
(At-Taubah 9:117) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota | Bookmark | Muka Surat 205 - ٢٠٥

9:118
9_118 Dan (Allah menerima pula taubat) tiga orang yang ditangguhkan (penerimaan taubat mereka) hingga apabila bumi yang luas ini (terasa) sempit kepada mereka (kerana mereka dipulaukan), dan hati mereka pula menjadi sempit (kerana menanggung dukacita), serta mereka yakin bahawa tidak ada tempat untuk mereka lari dari (kemurkaan) Allah melainkan (kembali bertaubat) kepadaNya; kemudian Allah (memberi taufiq serta) menerima taubat mereka supaya mereka kekal bertaubat. Sesungguhnya Allah Dia lah Penerima taubat lagi Maha Mengasihani.
(At-Taubah 9:118) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota | Bookmark | Muka Surat 206 - ٢٠٦

x
Setelah sholat shubuh, seseorang mengumumkan bahwa Allah Subhanahu wa ta’ala telah mengampuni ketiga orang yang mangkir dari perang Tabuk itu. Semua umat Islam menyampaikan selamat, memeluk ketiganya dengan penuh cinta dan kasih sayang.
Segera ketiga orang itupun menemui Rasulullah yang menyambutnya dengan ucapan selamat karena Allah Subhanahu wa ta’ala telah mengampuninya. Sebagai rasa syukur, Ka'b ibn Malik langsung mensedekahkan hartanya ke Fakir Miskin.

TURUNNYA Surah Ar-Ruum - سورة الروم QS30:1-5

0 Comments
TURUNNYA SURAH 30  – AR RUUM AYAT 1 - 5

Prediksi kemenangan Romawi atas Persia

x

Surah Ar-Ruum - سورة الروم

[30:1 - 30:5] - Ini adalah sebahagian dari keseluruhan surah. [Papar keseluruhan surah]


30:1
30_1 Alif, Laam, Miim.
(Ar-Ruum 30:1) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota | Bookmark | Muka Surat 404 - ٤٠٤

30:2
30_2 Orang-orang Rom telah dikalahkan -
(Ar-Ruum 30:2) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota | Bookmark | Muka Surat 404 - ٤٠٤

30:3
30_3 Di negeri yang dekat sekali; dan mereka sesudah kekalahannya itu akan mengalahkan lawannya -
(Ar-Ruum 30:3) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota | Bookmark | Muka Surat 404 - ٤٠٤

30:4
30_4 Dalam masa tidak sampai sepuluh tahun. Kepada pentadbiran Allah jualah terpulang segala urusan, sebelum berlakunya dan sesudah berlakunya; dan pada ketika berlakunya (kemenangan Rom) itu, orang-orang yang beriman akan bergembira -
(Ar-Ruum 30:4) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota | Bookmark | Muka Surat 404 - ٤٠٤

30:5
30_5 Dengan kemenangan yang diberi Allah. Ia memberi kemenangan kepada sesiapa yang dikehendakiNya, dan Dia lah jua yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengasihani.
(Ar-Ruum 30:5) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota | Bookmark | Muka Surat 404 - ٤٠٤

x
Pada awal penyebaran Islam, dunia menjadi ajang perseteruan 2 kekuatan adidaya, yaitu :
Persia, penganut tradisi Sasania dan penyembah api dan Romawi, penganut agama Nasrani yang disebut Ahli Kitab karena meyakini Injil, kitab suci yang diturunkan Allah kepada Nabi Isa As sebagai pedoman.
Keduanya saling kalah & mengalahkan.
Pada tahun 615 M atau 7 tahun sebelum Nabi hijrah ke Madinah, keduanya berperang dan dimenangkan oleh pasukan Kisra Persia yang bernama Fairuz. Mereka menduduki Damaskus dan Baitul Makdis. Mereka juga mengambil "Salib Suci" simbol Kaum Romawi.
Kekalahan pasukan penganut agama Nasrani ini menjadi cemoohan kaum kafir Quraisy yang menganggap kaum paganisme, penyembah api bisa mengalahkan penganut agama Allah kaum Nasrani. Harapan mereka juga dapat mengalahkan kaum Muslim.
Berita ini tentu saja cukup menyudutkan kaum Muslim. Dalam kekesalannya, Abu Bakar Al Shiddiq bertaruh 10 ekor unta dengan Ubay ibn Khalaf, saudara Umayyah ibn Khalaf, kafir yang membenci Rasulullah bahwa pasukan Romawi dapat mengalahkan kembali pasukan Persia dalam waktu kurang dari 3 tahun.
Allah Subhanahu wa ta’ala tidak membiarkan Rasul dan pengikutnya tersudut. Dia menurunkan wahyu kepada NabiNya : 
الم / غُلِبَتِ الرُّومُ /فِي أَدْنَى الْأَرْضِ وَهُمْ مِنْ بَعْدِ غَلَبِهِمْ سَيَغْلِبُونَ / فِي بِضْعِ سِنِينَ ۗ لِلَّهِ الْأَمْرُ مِنْ قَبْلُ وَمِنْ بَعْدُ ۚ وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ الْمُؤْمِنُونَ / بِنَصْرِ اللَّهِ ۚ يَنْصُرُ مَنْ يَشَاءُ ۖ وَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ 
"Alif Laam Miim... Telah dikalahkan bangsa Rumawi, di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang dalam beberapa tahun lagi. Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). Dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman. Karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Dialah Maha Perkasa lagi Penyayang". ~ QS 30 - Ar-Rūum : 1-5 ~
Usai menerima ayat itu Rasulullah menyuruh Abu Bakar menambah taruhannya menjadi 100 ekor unta dengan memperkirakan waktu kemenangan menjadi 9 tahun.
Waktu terus berjalan, ternyata pasukan Romawi dapat mengalahkan pasukan Persia 7 tahun kemudian.
Abu Bakar kemudian menagih hasil taruhan kepada Ubay ibn Khalaf. Karena Ubay telah meninggal di perang Uhud, Abu Bakar menagih kepada keluarganya.
Rasulullah menyuruh Abu Bakar untuk mensedekahkan hasil taruhan itu.
Inilah satu Mukjijat Al Qur'an yang semestinya disadari kaum kafir Quraisy.

TURUNNYA Surah A-li'Imraan - سورة آل عمران QS3:181

0 Comments
TURUNNYA SURAH 3  – ALI IMRAN AYAT 181
Kisah Abu Bakar Al Shiddiq - Membongkar kebohongan Yahudi.

x

Surah A-li'Imraan - سورة آل عمران

[3:181] - Ini adalah sebahagian dari keseluruhan surah. [Papar keseluruhan surah]


3:181
3_181 Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan orang-orang (Yahudi) yang mengatakan: Bahawasanya Allah miskin dan kami ialah orang-orang kaya. Kami (Allah) akan menuliskan perkataan mereka itu dan perbuatan mereka membunuh Nabi-nabi dengan tidak ada alasan yang membenarkannya, dan Kami akan katakan kepada mereka: "Rasalah kamu azab seksa yang sentiasa membakar -
(A-li'Imraan 3:181) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota | Bookmark | Muka Surat 74 - ٧٤

x
Kaum Yahudi adalah kaum imigran yang menyebar ke berbagai wilayah setelah mendapat siksaan, keburukan dan kejaran tentara Fir'aun.
Mereka adalah kaum pendusta, bahkan seruan nabi mereka sendiri dibantahnya bahkan berani membunuhnya. 
Mereka bertabiat pembangkang, pandai mengadu domba, tidak ada keimanan sejati dalam dirinya, mereka tidak dapat dipercaya dan tidak pernah memegang teguh janji. 
Begitu pula tabiat kaum Yahudi yang bermukim di Madinah telah mengakar sejak nenek moyangnya.
Rasulullah masih menghargai kaum Yahudi sebagai akhli Kitab umat Nabi Musa As yang beriman kepada Allah.
Dan demi keamanan serta kedamaian di Madinah, maka antara kaum Muslim dengan kaum Yahudi dibuatlah perjanjian untuk hidup berdampingan.
Suatu hari Abu Bakar Al Shiddiq, sahabat Nabi memasuki sebuah pasar yang sangat ramai di Madinah. Tiba-tiba ia dipanggil seseorang yang diketahui adalah Fanhash ibn Azura, seorang Yahudi yang sering membuat masalah dengan orang-orang pasar.
Dia berkata : "Hai Abu Bakar.. kalian mengharamkan riba, tapi mengapa Allah menghalalkan bagi diriNya...".
Abu Bakar terkejut, karena yang dimaksud Fanshah tadi adalah ayat 245, Surah Al Baqarah yang berbunyi : "Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah...... maka Allah akan 'melipatgandakan' pembayaran kepadanya dengan 'lipat ganda yang banyak'."
Suara Fanshah sangat keras dan memancing seorang Yahudi lain, yaitu Kahin Azura menimpali : "Saya setuju dengan ucapan Fanshah.. Mengapa Tuhan kalian meminta-minta pinjaman dan akan membayarnya lebih banyak... kalau begitu Tuhan kalian itu miskin dan melakukan riba..".
Abu Bakar tidak kuasa membendung amarahnya mendengar Allah Subhanahu wa ta’ala dihina seperti itu. Dicengkramnya leher Fanshah kemudian wajahnya ditampar.
Orang-orang Yahudi yang lain tidak ada yang berani membantu Fanshah karena takut kawan-kawan Abu Bakar membalasnya. 
Tidak menerima perlakuan Abu Bakar, Fanshah mengadu kepada Rasulullah bahwa ia ditampar Abu Bakar dan menghujat perdamaian dan jaminan keamanan antara kaum Yahudi dan Muslim. Liciknya dia tidak menceritakan kronologis yang sebenarnya.
Pada saat itu Abu Bakar datang dan menceritakan apa yang dialaminya secara lengkap termasuk penghinaan Fashah kepada Allah. Fashah memotong perkataan Abu Bakar dan berusaha memutar balikkan fakta. Namun Allah mendukung tindakan Abu Bakar dan menyingkapkan dusta serta penghinaan kaum Yahudi melalui wahyuNya : 
لَقَدْ سَمِعَ اللَّهُ قَوْلَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ فَقِيرٌ وَنَحْنُ أَغْنِيَاءُ ۘ سَنَكْتُبُ مَا قَالُوا وَقَتْلَهُمُ الْأَنْبِيَاءَ بِغَيْرِ حَقٍّ وَنَقُولُ ذُوقُوا عَذَابَ الْحَرِيقِ 
"Sesungguhnya Allah telah mendengar perkatan orang-orang yang mengatakan: "Sesunguhnya Allah miskin dan kami kaya”. Kami akan mencatat perkataan mereka itu dan perbuatan mereka membunuh nabi-nabi tanpa alasan yang benar, dan Kami akan mengatakan (kepada mereka): "Rasakanlah olehmu azab yang membakar". ~ QS 3 - 'Āli `Imrān : 181 ~
Demikian Al Qur'an menunjukkan mujizatnya dg mengungkap kebusukan2 kaum Yahudi yang semakin hari semakin kelihatan penghianatan, keculasannya yang berpotensi mengancam kedamaian dan persatuan masyarakat Madinah.
Rosulullah beberapa kali megingatkan mereka, namun tidak mau berubah bahkan bersekutu dengan kaum kafir Mekkah dan kaum munafik Madinah, akhirnya semua kaum Yahudi diusir dari Madinah.

Tuesday, January 22, 2019

TURUNNYA SURAH 3 – ALI IMRAN AYAT 100 - 102

0 Comments
TURUNNYA SURAH 3  – ALI IMRAN AYAT 100 - 102

Kisah Syas ibn Qays dan Sya'ul - Menyingkap rencana busuk Yahudi

x

x
Sebelum Islam datang, kehidupan penduduk Madinah tidak jauh berbeda dengan kehidupan kaum kafir Mekkah yang karam dalam tradisi jahiliah. 
Mereka juga menyembah berhala yang mereka buat, pertikaian antar suku yang turun temurun dan terjadi kesenjangan sosial antara penduduk Madinah dengan kaum Yahudi pelarian yang sekarang mendominasi perekonomian Madinah.
Islam masuk dengan membawa perdamaian, persatuan dan mencintai sesama umat. Rasulullah berhasil mendamaikan pertikaian antara suku Aus dan suku Khazraj. 
Rasulullah tetap mengakui keberadaan kaum Yahudi, karena bagi Islam kaum Yahudi adalah penganut agama Allah yang dibawa Nabi Musa As dengan Taurat sebagai kitab sucinya. Namun sebaliknya dalam pandangan kaum Yahudi, kedatangan Islam ini merupakan ancaman dalam penguasaan ekonomi Madinah. Mereka berpura-pura menyukai Rasulullah dan umat Islam, padahal dalam hati mereka dipenuhi kebencian dan kedengkian. 
Pada suatu senja, beberapa pemuda Aus dan Khazraj sedang duduk bersama, bercanda dan bergembira tidak ada rasa kebencian ataupun permusuhan diantara mereka. 
Ditengah keindahan suasana itu, seorang kakek kurus melintas. Dia adalah Syas ibn Qays, seorang pemuka Yahudi yang sangat membenci Rasulullah, tidak suka melihat suku Aus dan Khazraj bersatu.
Dia juga sering memata-matai aktivitas umat Islam serta berusaha mencari cara untuk mengadu domba.
Syas mengajak seorang pemuda Yahudi bernama Sya'ul untuk menebar kembali permusuhan diantara mereka. 
Mualiah Sya'ul mendekati seorang pemuda suku Aus dan menyanjung keberanian, ketangkasannya dalam mengalahkan musuh. Dia menceritakan kembali kemenangan telak suku Aus atas suku Khazraj serta para pahlawannya yang gagah berani.
Provokasi ini langsung mengena, terbukti seorang suku Khazraj yang tersinggung balik menimpali menceritakan kemenangan sukunya atas suku Aus dan para pahlawannya yang gagah berani. Perdebatan semakin seru dan tanpa sadar kelompok pemuda yang tadi besahabat, bercanda dan bergembira telah terbagi menjadi dua dan saling menantang.
Untunglah perselisihan ini terdengar Rasulullah dan beliau segera menemui mereka. Rasulullah berseru : "Wahai umat Islam.. Umat Allah.. Mengapa kalian terpancing hasutan jahiliah sementara aku berada disisi kalian...??!!. Mengapa kalian kembali ke tradisi jahiliah setelah Allah menyelamatkan kalian dari kekafiran...??!! Mengapa kalian berselisih kembali setelah Allah mempersatukan hati kalian dan atas nikmatnya kalian menjadi saudara...??!!".
Suara Rasulullah yang membahana dan meresap didalam dada semua yang hadir, menyadarkan semuanya telah terperdaya oleh hasutan Syas dan Sya'ul yang begitu Rasulullah datang segera kabur bersembunyi.
Tak lama berselang Allah menurunkan ayat untuk NabiNya : 
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تُطِيعُوا فَرِيقًا مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ يَرُدُّوكُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ كَافِرِينَ / وَكَيْفَ تَكْفُرُونَ وَأَنْتُمْ تُتْلَىٰ عَلَيْكُمْ آيَاتُ اللَّهِ وَفِيكُمْ رَسُولُهُ ۗ وَمَنْ يَعْتَصِمْ بِاللَّهِ فَقَدْ هُدِيَ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ / يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi Al Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman. Bagaimanakah kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu, dan Rasul-Nya pun berada di tengah-tengah kamu? Barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.  Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam". ~ QS 3 'Āli `Imrān :100-102 ~
Allah Subhanahu wa ta’ala menunjukkan salah satu mujizat Al Qur'an dengan menyingkapkan rencana busuk kaum Yahudi dan setelah itu kaum Muslim semakin waspada dalam menyikapi hasutan-hasutan mereka

TURUNNYA Surah An-Nisaa' - سورة النساء QS4:11

0 Comments
TURUNNYA SURAH 4  – AN NISAA AYAT 11
Kisah Umrah bint Hazm, istri Sa'd ibn Al Rabi R.A - Ketetapan tentang Hak Waris

Surah An-Nisaa' - سورة النساء

[4:11] - Ini adalah sebahagian dari keseluruhan surah. [Papar keseluruhan surah]


4:11

4_11 Allah perintahkan kamu mengenai (pembahagian harta pusaka untuk) anak-anak kamu, iaitu bahagian seorang anak lelaki menyamai bahagian dua orang anak perempuan. Tetapi jika anak-anak perempuan itu lebih dari dua, maka bahagian mereka ialah dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh si mati. Dan jika anak perempuan itu seorang sahaja, maka bahagiannya ialah satu perdua (separuh) harta itu. Dan bagi ibu bapa (si mati), tiap-tiap seorang dari keduanya: satu perenam dari harta yang ditinggalkan oleh si mati, jika si mati itu mempunyai anak. Tetapi jika si mati tidak mempunyai anak, sedang yang mewarisinya hanyalah kedua ibu bapanya, maka bahagian ibunya ialah satu pertiga. Kalau pula si mati itu mempunyai beberapa orang saudara (adik-beradik), maka bahagian ibunya ialah satu perenam. (Pembahagian itu) ialah sesudah diselesaikan wasiat yang telah diwasiatkan oleh si mati, dan sesudah dibayarkan hutangnya. lbu-bapa kamu dan anak-anak kamu, kamu tidak mengetahui siapa di antaranya yang lebih dekat serta banyak manfaatnya kepada kamu (Pembahagian harta pusaka dan penentuan bahagian masing-masing seperti yang diterangkan itu ialah) ketetapan dari Allah; sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana.
(An-Nisaa' 4:11) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota | Bookmark | Muka Surat 78 - ٧٨
Sa'd ibn Al Rabi adalah pemuda kota Yatsrib dari Bani Khazraj yang tidak setuju dengan kebiasaan ayahnya beserta para penduduk Yatsrib untuk menyembah berhala-berhala dari batu atau kayu serta kadang-kadang mereka mengelilinginya seperti layaknya tawaf di Ka'bah. 
Dalam pikirannya berhala-berhala itu tidak bisa berbuat apa-apa. Namun sejauh ini dia hanya bisa merenung memikirkan sebetulnya siapa Tuhan sebenarnya yang telah menciptakan alam semesta dengan seluruh isinya itu.
Ketika mendengar desas-desus adanya agama baru di Mekkah dia segera menemui orang-orang yang telah dibai'at Aqobah dan mencari tahu perkembangannya.
Pada musim haji, Sa'd ikut bergabung dengan 70 orang penduduk Yatsrib yang berangkat ke Mekkah dengan maksud menemui Muhammad di Aqobah. 
Disana dia ikut dibai'at oleh Rasulullah dan berjanji akan melindungi beliau serta membantu menyebarkan agama Islam di Yatsrib.
Ketika Rasulullah hijrah ke Yatsrib, Sa'd termasuk orang yang taat mengikuti ajaran Rasulullah dan aktif menyebarkan agama Islam.
Dia juga ikut berperang melawan kaum Quraisy yang menyerang orang-orang Muhajirin di Yatsrib.
Pada saat perang Uhud dimana pihak musuh berbalik menyerang pasukan Muslim karena pasukan pemanah melalaikan perintah Rasulullah, Sa'd adalah seorang dari pelindung Rasulullah yang bertekad lebih baik dia yang mati daripada Rosulullah terbunuh. 
Sa'd terluka parah hingga jasadnya sulit dikenali sampai Rasulullah memerintahkan orang untuk menelitinya. Sa'd mati syahid bersama paman Rasulullah Hamzah ibn Abdul Muthalib.
Setelah kematian Sa'd, Umrah bint Hazm istri Sa'd menemui Rasulullah untuk mengadu, bahwa sepeninggal suaminya dia masih mempunyai 2 anak perempuan yang memerlukan biaya untuk hidup dan menikah, sementara semua harta peninggalan Sa'd telah diambil paman-pamannya.
Rasulullah merasa iba mendengar pengaduan ini, namun beliau belum memiliki petunjuk akan ketetapan harta warisan. 
Allah Subhanahu wa ta’ala segera menyuruh Jibril untuk menurunkan ayat ini : 
يُوصِيكُمُ اللَّهُ فِي أَوْلَادِكُمْ ۖ لِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْأُنْثَيَيْنِ ۚ فَإِنْ كُنَّ نِسَاءً فَوْقَ اثْنَتَيْنِ فَلَهُنَّ ثُلُثَا مَا تَرَكَ ۖ وَإِنْ كَانَتْ وَاحِدَةً فَلَهَا النِّصْفُ ۚ وَلِأَبَوَيْهِ لِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا السُّدُسُ مِمَّا تَرَكَ إِنْ كَانَ لَهُ وَلَدٌ ۚ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ وَلَدٌ وَوَرِثَهُ أَبَوَاهُ فَلِأُمِّهِ الثُّلُثُ ۚ فَإِنْ كَانَ لَهُ إِخْوَةٌ فَلِأُمِّهِ السُّدُسُ ۚ مِنْ بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُوصِي بِهَا أَوْ دَيْنٍ ۗ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ لَا تَدْرُونَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ لَكُمْ نَفْعًا ۚ فَرِيضَةً مِنَ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيمًا حَكِيمًا
"Allah mensyari´atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu: bahagian seorang anak lelaki sama dengan bahagian dua orang anak perempuan; dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua, maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan itu seorang saja, maka ia memperoleh separo harta. Dan untuk dua orang ibu-bapa, bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak; jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapanya (saja), maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya. (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat (banyak) manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana". ~ QS 4 - An-Nisā' : 11 ~
Setelah mendapatkan ayat ini, Rasulullah segera menemui adik-adik Sa'd dan memerintahkan untuk segera mengembalikan 2/3 bagian harta warisan Sa'd kepada kedua anak perempuannya.
Demikian Al Qur'an dengan perantaraan istri dan anak Sa'd membuat ketentuan hukum waris yang berlaku sepanjang masa. Subhanallah...

TURUNNYA Surah Al-Maaidah - سورة المائدة QS5:87-88

0 Comments
TURUNNYA SURAH  5 – AL MAIDAH AYAT 87 - 88
Kisah Utsman ibn Mazh'un RA. - Sahabat yang Zahid

Surah Al-Maaidah - سورة المائدة

[5:87 - 5:88] - Ini adalah sebahagian dari keseluruhan surah. [Papar keseluruhan surah]


5:87
5_87 Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu haramkan benda-benda yang baik-baik yang telah dihalalkan oleh Allah bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas (pada apa yang telah ditetapkan halalnya itu); kerana sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang melampaui batas.
(Al-Maaidah 5:87) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota | Bookmark | Muka Surat 122 - ١٢٢

5:88

5_88 Dan makanlah dari rezeki yang telah diberikan Allah kepada kamu, iaitu yang halal lagi baik, dan bertaqwalah kepada Allah yang kepadaNya sahaja kamu beriman.
(Al-Maaidah 5:88) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota | Bookmark | Muka Surat 122 - ١٢٢
Satu kebiasaan yang dijalani para pedagang Mekah jika mereka akan berangkat berniaga keluar Mekkah, yaitu melakukan ritual bertawaf mengelilingi Ka'bah seraya mempersembahkan berbagai hadiah kepada tuhan mereka yaitu berhala-berhala yang dipajang sekeliling Ka'bah dengan harapan agar diberi keuntungan yang berlimpah. 
Demikian pula yang dilakukan Utsman ibn Mazh'un yang berbaur bersama para pedagang lainnya melakukan ritual tersebut.
Sebenarnya dalam hati Utsman terbersit keraguan akan kemampuan tuhan-tuhan mereka dapat memenuhi permintaan para penyembahnya, apalagi pada saat yang bersamaan ada seorang laki-laki yang sedang mabuk memaki, meludahi dan menarik tangan salah satu berhala hingga hampir menghancurkan berhala itu. Mungkin itu bentuk kekecewaan dia karena keinginannya tidak terkabul.
Utsman merasa dirinya menjadi sangat hina dan bodoh melakukan semua ini dan sejak saat itu ia bersumpah tidak akan menyembah lagi tuhan-tuhan kaumnya dan tidak akan minum arak lagi.
Maka pada saat Muhammad menyatakan sebagai Utusan Allah dan menyeru manusia untuk menyembah Allah Tuhan Yang Maha Esa, Utsman beserta saudara dan keluarganya paling awal menyatakan keislamannya.
Mereka sempat hijrah ke Abissinia namun dengan adanya kabar bahwa kaum kafir Quraisy telah berdamai dengan kaum Muslim, mereka kembali ke Mekkah. 
Ternyata kabar itu bohong dan mereka terperangkap lagi oleh kafir Quraisy untuk menerima siksaan.
Allah Swt memerintahkan Rasulullah bersama kaum Muslim untuk hijrah ke Yatsrib termasuk Utsman, saudara dan keluarganya.
Di Yatsrib, Utsman dikenal sebagai Muslim yang wara dan takwa. Siang hari ia bersama Rosulullah melakukan aktivitas kebaikan untuk Islam dan umatnya, malam hari waktunya dihabiskan untuk sholat malam, berdzikir kepada Allah serta membaca Al Qur'an. 
Ia mengharamkan atas dirinya segala macam kenikmatan dunia mulai dari perhiasan dan keindahan dunia lainnya. Dia juga meninggalkan kewajibannya untuk menafkahi keluarga dan menggauli istrinya. Dirinya merasa bahwa makan daging dan menggauli istri hanya akan menggangu semangat juang dalam peperangan. Bahkan dia minta ijin kepada Rosulullah untuk mengebiri dirinya. 
Utsman lupa bahwa sesungguhnya Allah Subhanahu wa ta’ala menghalalkan kenikmatan dunia.
Ketika itu juga Jibril turun mewahyukan ayat Al Qur'an kepada Rasulullah : 
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُحَرِّمُوا طَيِّبَاتِ مَا أَحَلَّ اللَّهُ لَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ / وَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي أَنْتُمْ بِهِ مُؤْمِنُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya". (QS 5 - Al Mā'idaħ : 87-88).
Ayat ini merupakan seruan kepada kaum Muslim untuk menjalani kehidupan sebagai manusia biasa. Rasulullah memerintahkan untuk beribadah seraya tidak melupakan kewajiban untuk mencari rejeki dan memakmurkan dunia. Allah menghalalkan pernikahan, menggauli istrinya dan menganjurkan untuk memperoleh keturunan. Islam tidak mengajarkan ke-rahiban, ke-pastoran dan tidak membolehkan mengebiri dirinya. Namun demikian Islam menetapkan batasan yang jelas mana yang halal dan haram.
Saat Rasulullah berkhutbah, beliau menyampaikan hal-hal untuk diketahui umatnya : "Sekelompok orang mengatakan anu dan anu. Namun ketahuilah aku sholat dan tidur, aku berpuasa dan aku berbuka, aku menikahi wanita. Maka barangsiapa yang membenci sunahku, ia bukan dari golonganku". (HR. Muslim).
Demikian Utsman ibn Mazh'un mulai saat itu hidup bahagia dengan anugerah Allah yang dilimpahkan kepadanya, memegang teguh sumpah setianya kepada Rasulullah.
Ia wafat pada tahun kedua hijrah. Ia muslim pertama yang dikuburkan di 'Baqi Al Jaijiyah', pekuburan Demikian Utsman ibn Mazh'un mulai saat itu hidup bahagia dengan anugerah Allah yang dilimpahkan kepadanya, memegang teguh sumpah setianya kepada Rasulullah.
Ia wafat pada tahun kedua hijrah. Ia muslim pertama yang dikuburkan di 'Baqi Al Jaijiyah', pekuburan muslim pertama di Madinah.
Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala merahmatinya sesuai dengan keimanan dan ketulusannya membela Islam.

TURUNNYA SURAH – AL BAQARAH ayat 14, AL HASYR ayat 11-12, Al AHZAB ayat 26-27, AL MUNAFIQUN ayat 5-6 dan AT TAUBAH ayat 84

0 Comments

TURUNNYA SURAH  – AL BAQARAH ayat 14,  AL HASYR ayat 11-12, Al AHZAB ayat 26-27, AL MUNAFIQUN ayat 5-6 dan AT TAUBAH ayat 84

Kisah Abdullah ibn Ubay ibn Salul - Pentolan Kaum Munafik
Suku (Kabilah) Khazraj dan suku Aus adalah 2 suku terbesar di kota Yatsrib. Salah seorang pemuka suku Khazraj yang berambisi menjadi pemimpin sukunya dan sekaligus ingin menjadi pemimpin kota Yatsrib adalah Abdullah ibn Ubay ibn Salul. 
Namun impian untuk menjadi Pemimpin Yatsrib menjadi buyar, ketika terjadi perubahan drastis yang berkembang di Yatsrib. Beberapa pemuka Khazraj dibai'at Rosulullah di Aqobah untuk setia kepada Muhammad dan berjanji akan menyebarkan ajaran Islam di Yatsrib.
Kedatangan Muhammad ke Yatsrib, disambut penduduk dengan sukacita. Tapi tidak bagi Abdullah ibn Salul. Kedatangan Nabi dan menyaksikan betapa penduduk Madinah begitu taat padanya, justru merupakan pukulan yang meredupkan angan-angannya dan munculah kebencian kepada Rosulullah.
Untuk menyatakan permusuhan secara terang-terangan dengan kaum Muslim rasanya tidak mungkin. Satu-satunya jalan baginya adalah berpura-pura masuk Islam, mengucapkan dua kalimah syahadat dihadapan orang-orang Muslim, namun dibelakang ia menyusun strategi bersama kaum Yahudi dan memprovokasi kaum  Quraisy Mekkah untuk menghancurkan Islam dan membinasakan Muhammad.
Ketika Abdullah ibn Salul bertemu dengan ketiga sahabat dekat Rosulullah, yaitu Abu Bakar Ashiddiq, Umar ibn Khathab dan Ali ibn Abi Tholib, dihadapan kaum Muslim Yatsrib dia berpura-pura memuji ketiganya. Pada saat ketiganya bertemu Rosulullah diceritakanlah apa yang dikatakan Abdullah tadi. 
Namun Jibril telah lebih dulu menyampaikan ayat Allah tentang apa yang disembunyikan kaum munafik : 
وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا إِلَىٰ شَيَاطِينِهِمْ قَالُوا إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِئُونَ 
"Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: "Kami telah beriman". Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok". ~ QS 2 - Al-Baqaraħ : 14 ~

Surah Al-Baqarah - سورة البقرة

[2:14] - Ini adalah sebahagian dari keseluruhan surah. [Papar keseluruhan surah]


2:14

2_14 Dan apabila mereka bertemu dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata: " Kami telah beriman ", dan manakala mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka berkata pula:" Sesungguhnya kami tetap bersama kamu, sebenarnya kami hanya memperolok-olok (akan orang-orang yang beriman)".
(Al-Baqarah 2:14) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota | Bookmark | Muka Surat 3 - ٣
Kekalahan kafir Quraisy dalam perang Badar menorehkan luka dan kepedihan dalam hati Abdullah ibn Salul dan kaum Yahudi.
Pada saat Rosulullah mengepung kaum Yahudi Bani Nadhir yang berkhianat kepada Rosulullah diminta untuk meninggalkan Madinah. Abdulllah ibn Salul diam-diam membujuk kaum Yahudi Bani Nadhir untuk membangkang bertahan dan melawan. Namun karena mereka mulai kekurangan makanan, akhirnya meninggalkan kampungnya.
Atas kelakuan Adbullah ibn Salul ini Allah Swt menyampaikan ayat kepada NabiNya : 
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ نَافَقُوا يَقُولُونَ لِإِخْوَانِهِمُ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَئِنْ أُخْرِجْتُمْ لَنَخْرُجَنَّ مَعَكُمْ وَلَا نُطِيعُ فِيكُمْ أَحَدًا أَبَدًا وَإِنْ قُوتِلْتُمْ لَنَنْصُرَنَّكُمْ وَاللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّهُملَكَاذِبُونَ / ئِنْ أُخْرِجُوا لَا يَخْرُجُونَ مَعَهُمْ وَلَئِنْ قُوتِلُوا لَا يَنْصُرُونَهُمْ وَلَئِنْ نَصَرُوهُمْ لَيُوَلُّنَّ الْأَدْبَارَ ثُمَّ لَا يُنْصَرُونَ
[11]"Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang munafik yang berkata kepada saudara-saudara mereka yang kafir di antara ahli kitab: "Sesungguhnya jika kamu diusir niscaya kamipun akan keluar bersamamu; dan kami selama-lamanya tidak akan patuh kepada siapapun untuk (menyusahkan) kamu, dan jika kamu diperangi pasti kami akan membantu kamu". Dan Allah menyaksikan bahwa Sesungguhnya mereka benar-benar pendusta.
[12] Sesungguhnya jika mereka diusir, orang-orang munafik itu tidak akan keluar bersama mereka, dan sesungguhnya jika mereka diperangi, niscaya mereka tidak akan menolongnya; sesungguhnya jika mereka menolongnya, niscaya mereka akan berpaling lari ke belakang; kemudian mereka tidak akan mendapat pertolongan. ~ QS 59 – Al asyr : 11-12 ~

Surah Al-Hasy-r - سورة الحشر

[59:11 - 59:12] - Ini adalah sebahagian dari keseluruhan surah. [Papar keseluruhan surah]


59:11
59_11 Tidakkah engkau melihat dan merasa hairan (wahai Muhammad) terhadap sikap orang-orang munafik itu? Mereka tergamak berkata kepada saudara-saudara mereka yang kafir dari kalangan (kaum Yahudi) ahli Kitab: "Sesungguhnya, kalau kamu dihalau keluar sudah tentu kami akan keluar bersama-sama kamu, dan kami tidak akan tunduk taat kepada sesiapapun untuk menentang kamu selama-lamanya; dan kalau kamu diperangi, sudah tentu kami akan membela kamu!" Padahal Allah mengetahui dan menyaksikan bahawa sebenarnya mereka adalah pendusta.
(Al-Hasy-r 59:11) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota | Bookmark | Muka Surat 547 - ٥٤٧

59:12

59_12 Demi sesungguhnya! Jika orang-orang (Yahudi) itu dihalau keluar (dari Madinah), mereka (yang munafik) ini tidak akan keluar bersama-samanya; dan demi sesungguhnya, jika orang-orang (Yahudi) itu diperangi, mereka (yang munafik) ini tidak akan membelanya; dan demi sesungguhnya, jika ditakdirkan mereka membelanya sekalipun, sudah tentu mereka (semuanya - Yahudi dan munafik) akan melarikan diri; kemudian mereka tidak akan mendapat pertolongan, -
(Al-Hasy-r 59:12) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota | Bookmark | Muka Surat 547 - ٥٤٧

Rupanya kebencian Abdullah ibn Salul kepada Rosulullah sudah mengakar. Ia kembali menghasut kafir Quraisy untuk menyerang langsung kota Madinah dan menghasut kaum Yahudi Bani Quraizah membantu menyerang kaum Muslim dari dalam Madinah sendiri.
Terjadilah perang Khandaq,

ASBABUN NUZUL Surah Al-Bayyinah - سورة البينة QS98:1–8

0 Comments

ASBABUN NUZUL SURAH 98 – AL BAYINNAH AYAT 1 – 8

ASBABUN NUZUL KE-36 - TURUNNYA SURAH 98 – AL BAYINNAH AYAT 1 – 8
Kisah Ubay ibn Ka'b RA - Salah seorang Sumber Ilmu dan Kebijaksanaan.

Ubay ibn Ka'b adalah penduduk Yatsrib yang sangat cerdas, gemar membaca dan pandai menulis. Saat kedatangan Mush'ab ibn Umar yang diutus Rosulullah untuk mengajarkan agama Islam kepada penduduk Yatsrib, ia langsung bergabung dan menyatakan keislamannya, ikut dibai'at di Aqobah dan ikut menyambut Rosulullah ketika beliau hijrah ke Yatsrib.
Karena kepandaiannya menulis, Ubay dipilih Rosulullah sebagai salah seorang pencatat dan penulis ayat Al Qur'an yang diwahyukan Allah kepada RosulNya. Dia juga senantiasa berada disamping Rasulullah ketika beliau berada di majlis ilmu atau masjid.
Karena perannya itu , suatu hari Rasulullah bersabda : "Wahai Ubay, Jibril menyuruhku untuk membacakan ayat Al Qur'an kepadamu".
Dengan takjub Ubay menjawab : "Allah menyebutkan namaku kepadamu..?". 
"Ya... Dia menisbahkanmu kepada malaikat tertinggi".
Lalu Rasulullah menyampaikan ayat Al Qur'an kepada Ubay untuk dicatatnya : 
لَمْ يَكُنِ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ مُنْفَكِّينَ حَتَّىٰ تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُ / رَسُولٌ مِنَ اللَّهِ يَتْلُو صُحُفًا مُطَهَّرَةً / فِيهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ / وَمَا تَفَرَّقَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلَّا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَةُ / وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ / إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ أُولَٰئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ / إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَٰئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ / جَزَاؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۖ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ۚ ذَٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ 

"Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata,  (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran), di dalamnya terdapat (isi) Kitab-kitab yang lurus.
Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata. Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ´Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya".
(QS 98 -  Al-Bayyinaħ : 1-8)

Surah Al-Bayyinah - سورة البينة



Bismillah Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.'

98:1
98_1 Orang-orang yang kafir dari Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) serta orang-orang musyrik, tidak akan terlepas (dari kepercayaan dan amalan masing-masing) sehingga datang kepada mereka bukti yang jelas nyata, -
(Al-Bayyinah 98:1) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota | Bookmark | Muka Surat 598 - ٥٩٨

98:2
98_2 Iaitu seorang Rasul dari Allah yang membacakan (kepada mereka) Lembaran-lembaran Suci,
(Al-Bayyinah 98:2) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota | Bookmark | Muka Surat 598 - ٥٩٨

98:3
98_3 Terkandung di dalamnya pelajaran-pelajaran dan hukum-hukum yang benar.
(Al-Bayyinah 98:3) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota | Bookmark | Muka Surat 598 - ٥٩٨

98:4
98_4 Dan orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Kitab (Taurat dan Injil) itu, tidak berpecah-belah melainkan setelah datang kepada mereka bukti yang jelas nyata.
(Al-Bayyinah 98:4) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota | Bookmark | Muka Surat 598 - ٥٩٨

98:5
98_5 Pada hal mereka tidak diperintahkan melainkan supaya menyembah Allah dengan mengikhlaskan ibadat kepadaNya, lagi tetap teguh di atas tauhid; dan supaya mereka mendirikan sembahyang serta memberi zakat. Dan yang demikian itulah Agama yang benar.
(Al-Bayyinah 98:5) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota | Bookmark | Muka Surat 598 - ٥٩٨

98:6
98_6 Sesungguhnya orang-orang yang kafir dari Ahli Kitab dan orang-orang musyrik itu akan ditempatkan di dalam neraka Jahannam, kekallah mereka di dalamnya. Mereka itulah sejahat-jahat makhluk.
(Al-Bayyinah 98:6) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota | Bookmark | Muka Surat 598 - ٥٩٨

98:7
98_7 Seungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal soleh, mereka itulah sebaik-baik makhluk.
(Al-Bayyinah 98:7) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota | Bookmark | Muka Surat 598 - ٥٩٨

98:8

98_8 Balasan mereka di sisi Tuhannya ialah syurga Adn (tempat tinggal yang tetap), yang mengalir di bawahnya beberapa sungai; kekallah mereka di dalamnya selama-lamanya; Allah reda akan mereka dan merekapun reda (serta bersyukur) akan nikmat pemberianNya. Balasan yang demikian itu untuk orang-orang yang takut (melanggar perintah) Tuhannya.
(Al-Bayyinah 98:8) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota | Bookmark | Muka Surat 599 - ٥٩٩
Ubay menangis terharu dan bahagia saat mendengarkan wahyu yang disampaikan Rasulullah kepadanya untuk dicatat. Dia merasa bangga atas keutamaan yang diberikan Allah melebihi sahabat lainnya.
Sepeninggal Rasulullah, Ubay tetap setia kepada Khalifah Abu Bakar dan sering diminta untuk berceramah serta membari nasihat.
Dia juga mengusulkan agar ayat-ayat Al Qur'an yang ditulis pada tulang, kulit dan pelepah kurma dikumpulkan dan dibuat mushaf Al Qur'an. Namun pembuatan mushaf Al Qur'an ini baru terlaksana pada saat kekhalifahan Utsman ibn Affan.
Ubay ibn Ka'b meninggal saat kekhalifahan Umar ibn Al Khathab.
Semoga Allah merahmati Ubay yang sangat bejasa dengan catatan-catatan ayat Al Qur'annya.
 
back to top