Sunday, January 20, 2019

104. Asbabun Nuzul Surah Al-Munaafiquun - سورة المنافقون QS63:1,5,6

0 Comments

Asbabun Nuzul Surah Al-Munafiqun

15JAN
asbabun nuzul surah alqur’an
1. Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: “Kami mengakui, bahwa Sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah”. dan Allah mengetahui bahwa Sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa Sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta.
(Al-Munafiqun: 1)
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dll, yang bersumber dari Zaid bin Arqam bahwa Zaid bin Arqam mendengar ‘Abdullah bin Ybay berkata kepada teman-temannya: “Kalian jangan memberi nafkah kepada orang-orang yang dekat dengan Rasulullah saw. sebelum mereka meninggalkan agamanya. Kelak apabila kita pulang ke Madinah, pasti orang yang mulia akan mengusir orang yang hina dari kota itu.” Kejadian ini diterangkan oleh Zaid kepada pamannya, kemudian oleh pamannya disampaikan kepada Rasulullah saw. Rasulullah memanggil Zaid bin Arqam. Zaid menerangkan kejadian itu kepada beliau. Kemudian Rasulullah saw. memanggil Abdullah bin Ubay dan kawan-kawannya. Akan tetapi mereka bersumpah di hadapan Rasulullah saw. bahwa mereka tidak pernah berkata demikian. Rasulullah tidak mempercayai Zaid bin Arqam, bahkan beliau lebih mempercayai Abdullah bin Ubay . Zaid merasa sedih, karena belum pernah mendapat musibah seperti itu. Ia pun tinggal di rumahnya, dan tidak mau keluar. Pamannya berkata: “Aku tidak bermaksud supaya Rasulullah membenci dan tidak mempercayaimu.” Maka Allah menurunkan ayat ini (Al-Munafiqun: 1) yang menegaskan bahwa kaum munafiqun selalu berdusta; dan ayat ini pun membenarkan ucapan Zaid bin Arqam. Kemudian Rasulullah saw. mengutus seseorang kepada Zaid bin Arqam untuk membacakan ayat tersebut, dan menegaskan bahwa Allah membenarkan ucapannya.
Riwayat tentang Zaid bin Arqam ini mempunyai beberapa sumber, diantaranya ada yang menerangkan bahwa peristiwa tersebut tejadi pada waktu Perang Tabuk, dan turunnya surat ini pada malam hari.
5. Dan apabila dikatakan kepada mereka: marilah (beriman), agar Rasulullah memintakan ampunan bagimu, mereka membuang muka mereka dan kamu lihat mereka berpaling sedang mereka menyombongkan diri. (Al-Munafiqun: 5)
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Qatadah, diriwayatkan pula oleh Ibnu Mundzir yang bersumber dari ‘Ikrimah bahwa ada orang yang mengusulkan kepada ‘Abdullah bin Ubay supaya datang kepada Rasulullah saw. agar beliau memintakan ampunan Allah swt untuknya. Akan tetapi ia menolaknya bahwkan berpaling. Maka turunlah ayat ini (Al-Munafiqun: 5) berkenaan dengan peristiwa tersebut, yang melukiskan sifat-sifat kemunafikan, yaitu keras kepala.
6. Sama saja bagi mereka, kamu mintakan ampunan atau tidak kamu mintakan ampunan bagi mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.
(Al-Munafiqun: 6)
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari ‘Urwah diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Mujahid dan Qatadah bahwa ketika turun ayat istaghfirlahum au laa tastaghfirlahum in tastaghfirlahum sab’iina marratan falay yaghfirallaahu lahum.(Kamu memohonkan ampun bagi mereka atau tidak kamu mohonkan ampun bagi mereka (adalah sama saja). kendatipun kamu memohonkan ampun bagi mereka tujuh puluh kali, namun Allah sekali-kali tidak akan memberi ampunan kepada mereka (al-Baro’ah: 80), yang menegaskan bahwa Allah tidak akan mengampuni orang-orang munafik walaupun dimintakan ampun oleh Rasulullah sebanyak 70 kali, Nabi saw. bersabda: “Aku akan memintakan ampunan lebih dari tujuh puluh kali.” Maka Allah menurunkan ayat sawaaun ‘alaihim.. (…sama saja bagi mereka…) sampai akhir ayat (Al-Munafiqun: 6), yang menegaskan bahwa bagi mereka sama saja, apakah Nabi memintakan ampunan atau tidak, Allah tetap tidak akan mengampuni mereka.
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari al-‘Aufi yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas bahwa ketika turun ayat al-Baro’ah: 80, bersabdalah Rasulullah saw. yang didengar oleh Ibnu ‘Abbas: “Sesungguhnya aku telah diberi kelonggaran tentang mereka (kaum munafik). Aku akan memintakan ampun bagi mereka lebih dari tujuh puluh kali. Mudah-mudahan Allah mengampuni mereka.” Maka turunlah ayat sawaaun ‘alaihim….( …sama saja bagi mereka..) sampai akhir ayat (Al-Munafiqun: 6) yang menegaskan bahwa Allah tidak akan mengampuni orang-orang seperti itu.

x


Surah al Munaafiquun

"Apabila orang munafik datang kepadamu (wahai Muhammad), mereka berkata: "Kami mengakui bahawa sesungguhnya engkau sebenar-benarnya Rasul Allah". Dan Allah sememangnya mengetahui bahawa engkau ialah RasulNya, serta Allah menyaksikan bahawa sesungguhnya pengakuan mereka adalah dusta." (Surah al Munaafiquun: 63:1)
x

Surah Al-Munaafiquun - سورة المنافقون

[63:1] - Ini adalah sebahagian dari keseluruhan surah. [Papar keseluruhan surah] 


Bismillah
Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.'

63_1
Apabila orang-orang munafik datang kepadamu (wahai Muhammad), mereka berkata: "Kami mengakui bahawa sesungguhnya engkau - sebenar-benarnya Rasul Allah". Dan Allah sememangnya mengetahui bahawa engkau ialah RasulNya, serta Allah menyaksikan bahawa sesungguhnya pengakuan mereka adalah dusta.
(Al-Munaafiquun 63:1) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota Bookmark | Muka Surat 554 - ٥٥٤
x
Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa Zaid bin Arqam mendengar Abdullah bin Ubay berkata kepada teman-temannya: "Kalian semua jangan memberi nafkah kepada orang-orang yang hampir dengan Rasulullah sebelum mereka meninggalkan agama mereka. Apabila kita pulang ke Madinah kelak, pasti orang yang mulia akan mengusir orang yang hina dari kota itu."

Kemudian, kejadian ini diterangkan kepada bapa saudaranya dan bapa saudaranya memberitahu akan perkara ini kepada Rasulullah. Rasulullah memanggil Zaid bin Arqam untuk menerangkan kejadian itu kepadanya. Kemudian Rasulullah memanggil Abdullah bin Ubay bersama kawan-kawannya. Akan tetapi mereka bersumpah di hadapan Rasulullah bahawa mereka tidak berkata demikian. Sesungguhnya, Rasulullah tidak percaya kepada Zaid bin Arqam, malahan baginda lebih percaya kepada Abdullah bin Ubay. Oleh kerana itu, Zaid merasa terlalu sedih kerana dia belum pernah mendapat musibah seperti itu. Maka dia berdiam diri di rumah dan tidak mahu keluar. Bapa saudaranya berkata: "Aku tidak bermaksud untuk membuat Rasulullah membenci dan tidak mempercayaimu.

Maka Allah menurunkan ayat ini (Surah al Munaafiquun: 63: 1) sebagai pemjelasan bahawa kaum munafik selalu berdusta dan membenarkan ucapan Zaid bin Arqam.

Kemudian Rasulullah mengutus seorang utusan kepada Zaid bin Arqam untuk membacakan ayat-ayat itu dengan penjelasan bahawa: "Sesungguhnya Allah telah membenarkan ucapannya. " (Diriwayatkan oleh al Bukhari dan perawi lain dari Zaid bin Arqam)

KETERANGAN
Riwayat tentang Zaid ini mempunyai beberapa sumber yang antara lainnya menyatakan bahawa kejadian ini berlaku ketika perang Tabuk dan ayat ini turun pada malam harinya.

"Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah (bertaubat) supaya Rasulullah meminta ampun (kepada Allah) untuk kamu, "mereka (enggan sambil) menggeleng-gelengkan kepalanya; dan engkau melihat mereka berpaling (dari bertaubat) serta mereka berlaku sombong angkuh. " (Surah al Munaafiquun: 63: 5)
x

Surah Al-Munaafiquun - سورة المنافقون

[63:5] - Ini adalah sebahagian dari keseluruhan surah. [Papar keseluruhan surah] 


63_5
Dan apabila dikatakan kepada mereka: " Marilah (bertaubat) supaya Rasulullah meminta ampun (kepada Allah) untuk kamu", mereka (enggan sambil) menggeleng-gelengkan kepalanya; dan engkau melihat mereka berpaling (dari bertaubat) serta mereka berlaku sombong angkuh.
(Al-Munaafiquun 63:5) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota Bookmark | Muka Surat 555 - ٥٥٥
x
Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa ada seseorang telah datang kepada Abdullah bin Ubay dan mengusulkan kepadanya agar datang mengadap Rasulullah. Perkara ini dilakukan agar Rasulullah dapat meminta ampun kepada Allah bagi pihak dirinya. Akan tetapi dia menolak bahkan berpaling.

Maka turunlah ayat ini (Surah al Munaafiquun: 63: 5) disebabkan peristiwa tersebut. Di dalam ayat ini Allah menceritakan sifat-sifat kaum munafik iaitu keras kepala. (Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Qatadah) (Diriwayatkan pula oleh Ibnu Munzirdari Ikrimah)

"(Tidak ada faedahnya) kepada mereka, sama ada engkau meminta ampun untuk mereka atau engkau tidak meminta ampun, Allah tidak sekali-kali akan mengampunkan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi hidayat petunjuk kepada kaum yang fasik." (Surah al Munaafiquun: 63: 6)
x

Surah Al-Munaafiquun - سورة المنافقون

[63:6] - Ini adalah sebahagian dari keseluruhan surah. [Papar keseluruhan surah] 


63_6
(Tidak ada faedahnya) kepada mereka, sama ada engkau meminta ampun untuk mereka atau engkau tidak meminta ampun, Allah tidak sekali-kali akan mengampunkan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi hidayah petunjuk kepada kaum yang fasik.
(Al-Munaafiquun 63:6) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota Bookmark | Muka Surat 555 - ٥٥٥
x
Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa ketika turun ayat ini "istaghfirlahum aula tastaghfirlahum intas taghfirlahum sab'ina marratan falan yaghfirullahum" (Surah at Taubah: 9: 80) yang menjelaskan bahawa Allah tidak akan memberi ampun kepada orang munafik walaupun diminta oleh Rasulullah sebanyak 70 kali, lalu Nabi bersabda: "Aku akan minta ampun lebih dari 70 kali."

Maka Allah menurunkan ayat ini (Surah al Munaafiquun: 63: 6) sebagai penjelasan bahawa bagi mereka sama sahaja, apakah Nabi meminta ampun atau tidak, Allah tetap tidak memberi keampunan kepada mereka. (K. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarirdari Urwah) (K. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Mujahid dan Qatadah)

Dalam riwayat lain ada dikemukakan bahawa ketika turun ayat ini (Surah at Taubah: 9: 80) bersabdalah Nabi yang kemudiannya didengari oleh Ibnu Abbas: "Sesungguhnya aku telah diberi kelonggaran tentang mereka ini (kaum Munafik). Oleh itu, aku akan meminta ampun bagi mereka lebih dari 70 kali, mudah-mudahan Allah memberi ampun kepada mereka."


Maka turunlah ayat ini (Surah al Munaafiquun: 63: 6) sebagai penjelasan bahawa Allah tidak akan memberi ampun kepada orang-orang seperti itu. (K. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari al Ufi dari Ibnu Abbas)

No comments:

Post a Comment

 
back to top