Saturday, January 19, 2019

41. Asbabun Nuzul Surah 36 Yasiin

0 Comments

Asbabun Nuzul Surah Yasiin

17JAN
asbabun nuzul surah alqur’an
1. Yaa siin*
2. Demi Al Quran yang penuh hikmah,
3. Sesungguhnya kamu salah seorang dari rasul-rasul,
4. (yang berada) diatas jalan yang lurus,
5. (sebagai wahyu) yang diturunkan oleh yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang,
6. Agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak mereka belum pernah diberi peringatan, Karena itu mereka lalai.
7. Sesungguhnya Telah pasti berlaku perkataan (ketentuan Allah) terhadap kebanyakan mereka, kerena mereka tidak beriman.
8. Sesungguhnya kami Telah memasang belenggu dileher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, Maka Karena itu mereka tertengadah.
9. Dan kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat Melihat.
10. Sama saja bagi mereka apakah kamu memberi peringatan kepada mereka ataukah kamu tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman.
(Yaasiin: 1-10)
* ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian dari surat-surat Al Quran seperti: Alif laam miim, Alif laam raa, Alif laam miim shaad dan sebagainya. diantara ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah Karena dipandang termasuk ayat-ayat mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya. golongan yang menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surat, dan ada pula yang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian para Pendengar supaya memperhatikan Al Quran itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa Al Quran itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad. kalau mereka tidak percaya bahwa Al Quran diturunkan dari Allah dan Hanya buatan Muhammad s.a.w. semata-mata, Maka cobalah mereka buat semacam Al Quran itu.
Diriwayatkan oleh Abu Nu’aim di dalam kitab ad Dalaa-il, yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas bahwa ketika Rasulullah saw. membaca surah as-Sajdah dengan nyaring, orang-orang Quraisy merasa terganggu. Mereka bersiap-siap untuk menyiksa Rasulullah saw. tetapi tiba-tiba tangan mereka terbelenggu di pundak-pundaknya, dan mereka menjadi buta samasekali. Mereka mengharapkan pertolongan Nabi saw. dan berkata: “Kami sangat mengharapkan bantuan tuan atas nama Allah dan atas nama keluarga.” Kemudian Rasulullah saw berdoa dan merekapun sembuh. Namun tak seorangpun dari mereka yang beriman. Berkenaan dengan peristiwa itu, turunlah ayat-ayat ini (Yaasiin: 1-10).
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari ‘Ikrimah bahwa Abu Jahl berkata: “Sekiranya aku bertemu dengan Muhammad, pasti aku akan berbuat (mencelakainya).” Ketika Nabi Muhammad berada di sekitar Abu Jahl, orang-orang menunjukkan bahwa Muhammad berada di sisinya. Akan tetapi Abu Jahl tetap bertanya-tanya: “Mana dia?” karena tidak dapat melihatnya. Ayat ini (Yaasiin: 8-9) turun sebagai penjelasan bahwa pandangan Abu Jahl saat itu ditutup oleh Allah sehingga tidak dapat melihat Muhammad.
12. Sesungguhnya kami menghidupkan orang-orang mati dan kami menuliskan apa yang Telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. dan segala sesuatu kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh mahfuzh).
(Yaasiin: 12)
Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dengan sanad yang hasan, dan al-Hakim dengan sanad yang shahih, yang bersumber dari Abu Sa’id al Khudri. Diriwayatkan pula oleh ath-Thabarani yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas bahwa bani Salamah bertempat di pinggiran kota Madinah dan ingin pindah ke dekat masjid. Maka turunlah ayat ini (Yaasiin: 12) yang menegaskan bahwa setiap ucap langkah manusia dicatat oleh Allah swt.
Setelah turun ayat tersebut, Nabi saw. menasehati bani Salamah agar tidak pindah dari tempat tinggalnya, dengan sabdanya: “Sesungguhnya bekas telapak kalian menuju masjid dicatat oleh Allah swt. Sebaikanya kalian jangan pindah dari tempat kalian.”
77. Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa kami menciptakannya dari setitik air (mani), Maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata!
78. Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang Telah hancur luluh?”
79. Katakanlah: “Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. dan dia Maha mengetahui tentang segala makhluk.
80. Yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, Maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu”.
81. Dan tidaklah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan yang serupa dengan itu? benar, dia berkuasa. dan dialah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui.
82. Sesungguhnya keadaan-Nya apabila dia menghendaki sesuatu hanyalah Berkata kepadanya: “Jadilah!” Maka terjadilah ia.
83. Maka Maha Suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaaan atas segala sesuatu dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
(Yaasiin: 77-83)
Diriwayatkan oleh al-Hakim dengan sanad yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas. Dan diriwayatkan pula oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Mujahid, ‘Ikrimah, ‘Urwah bin Zubair, dan as-Suddi, dengan tambahan bahwa orang tersebut bernama Ubaybin Khalaf, bahwa al ‘Ash bin Wa-il menghadap Rasulullah saw. dengan membawa tulang yang rusak sambil mematah-matahkannya. Ia berkata: “Hai Muhammad, apakah Allah akan membangkitkan tulang yang sudah lapuk ini?” Nabi saw menjawab: “Benar. Allah akan membangkitkan ini, mematikan kamu, menghidupkan kamu kembali, serta memasukkan kamu ke dalam neraka jahanam.” Ayat ini (Yaasiin: 77-83) turun berkenaan dengan peristiwa tersebut, yang menegaskan kekuasaan Allah untuk membangkitkan manusia pada hari kiamat.

x


Surah Yaa Siin


Yaa, siin. (Surah Yaa Siin:1).

Demi Al-Quran Yang mengandungi hikmat-hikmat dan kebenaran Yang tetap kukuh, (Surah Yaa Siin:2).

Sesungguhnya Engkau (Wahai Muhammad adalah seorang Rasul) dari Rasul-rasul Yang telah diutus, (Surah Yaa Siin:3).

Yang tetap di atas jalan Yang lurus (ugama Islam). (Surah Yaa Siin:4).

Al-Quran itu, diturunkan oleh Allah Yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengasihani, (Surah Yaa Siin:5).

supaya Engkau memberi peringatan dan amaran kepada kaum Yang datuk neneknya telah lama tidak diberikan peringatan dan amaran; sebab itulah mereka lalai. (Surah Yaa Siin:6).

Demi sesungguhnya, telah tetap hukuman seksa atas kebanyakan mereka, kerana mereka tidak mahu beriman. (Surah Yaa Siin:7).

Sesungguhnya Kami jadikan (kesombongan dan keengganan mereka tunduk kepada kebenaran sebagai) belenggu Yang memberkas kedua tangan mereka ke batang leher mereka; (lebarnya belenggu itu) sampai (menongkatkan) dagu mereka lalu menjadilah mereka terdongak. (Surah Yaa Siin:8).

dan Kami jadikan (sifat tamak dan gila mereka kepada harta benda dan pangkat itu sebagai) sekatan (yang menghalang mereka daripada memandang kepada keburukan dan kesingkatan masa dunia Yang ada) di hadapan mereka, dan sekatan (yang menghalang mereka daripada memikirkan azab Yang ada) di belakang mereka (pada hari kiamat). lalu Kami tutup pandangan mereka; maka Dengan itu, mereka tidak dapat melihat (jalan Yang benar). (Surah Yaa Siin:9).

dan (dengan sebab itu) sama sahaja kepada mereka, Engkau beri amaran atau Engkau tidak beri amaran kepadanya - mereka tidak akan beriman. (Surah Yaa Siin:10).

Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa ketika Rasulullah s.a.w. membaca surah as Sajdah dengan nyaring, orang-orang Quraisy merasa terganggu dan mereka bersiap-siap untuk menyeksa Rasulullah. Akan tetapi tiba-tiba tangan mereka terbelenggu di atas bahu dan mereka menjadi buta sama sekali. Mereka mengharapkan pertolongan Nabi s.a.w. dan berkata: "Kami sangat mengharapkan bantuanmu atas nama Allah dan atas nama keluarga." Kemudian Rasulullah berdoa dan mereka pun sembuh. Akan tetapi tidak ada seorang pun di antara mereka yang beriman. Maka turunlah ayat-ayat ini (Surah Yaa Siin: 36: 1-10) berkenaan dengan peristiwa tersebut. (K. Diriwayatkan oleh Abu Nairn di dalam kitab ad Dalail dari Ibnu Abbas)

Dalam riwayat lain ada dikemukakan bahawa Abu Jahal berkata: "Sekiranya aku bertemu dengan Muhammad, pasti aku akan menghasutnya." Oleh itu ketika Muhammad berada di sekitarnya, orang-orang menunjukkan kepadanya bahawa Muhammad berada di sisinya. Akan tetapi Abu Jahal tetap tertanya-tanya: "Mana dia?" kerana dia tidak dapat melihatnya. Maka penurunan ayat ini (Surah Yaa Siin: 36: 8-9) adalah sebagai penjelasan bahawa pandangan Abu Jahal pada ketika itu ditutup oleh Allah untuk melihat Nabi Muhammad. (K. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Ikrimah)

"Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang yang mati, dan Kami tuliskan segala yang mereka telah kerjakan serta segala kesan perkataan dan perbuatan yang mereka tinggalkan. Dan (ingatlah) tiap-tiap sesuatu kami catatkan satu persatu dalam Kitab (Ibu Suratan) yangjelas nyata. " (Surah Yaa Siin: 36: 12) Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa Banu Salamah tinggal di pinggir kota Madinah dan mereka ingin berpindah berhampiran dengan Masjid. Maka turunlah ayat ini (Surah Yaa Siin: 36: 12) sebagai penjelasan bahawa setiap langkah seseorang itu akan dicatat oleh Allah. 

Setelah turunnya ayat ini Nabi menasihati Banu Salamah berpindah dari tempat tinggal mereka dengan bersabda: "Sesungguhnya bekas telapak kaki kalian semua menuju ke masjid dicatat oleh Allah. Oleh itu adalah lebih baik kalian semua jangan berpindah dari tempat itu. " (Diriwayatkan oleh at Tirmizi dengan sanad hasan dan al Hakim dengan sanad sahih dari Abi Said al Kudri) (Diriwayatkan pula oleh at Thabarani dari Ibnu Abbas)

"Tidakkah manusia itu melihat dan mengetahui, bahawa Kami telah menciptakan dia dari (setitis) air benih? Dalam pada itu (setelah Kami sempurnakan kejadiannya dan tenaga kekuatannya) maka dengan tidak semena-mena menjadilah ia seorang pembantah yang terang jelas bantahannya (mengenai kekuasaan Kami menghidupkan semula orang-orang yang mati). " (Surah Yaa Siin: 36: 77) 

"Serta ia mengemukakan satu misal perbandingan kepada Kami (tentang kekuasaan itu), dan ia pula lupakan keadaan Kami menciptakannya sambil ia bertanya: "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-tulang yang telah hancur seperti debu?" (Surah Yaa Siin: 36: 78) 

"Katakanlah: "Tulang-tulang yang hancur itu akan dihidupkan oleh Tuhan yang telah menciptakannya pada awalmula wujudnya; dan la Maha Mengetahuiakan segala keadaan makhluk-makhluk (yang diciptakanNya)." (Surah Yaa Siin: 36: 79) 

"Tuhan yang telah menjadikan api (boleh didapati) dari pohon-pohon yang hijau basah untuk kegunaan kamu, maka kamu pun selalu menyalakan api dari pohon-pohon itu." (Surah Yaa Siin: 36: 80) 

"Tidakkah diakui dan tidakkah dipercayai bahawa Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi (yang demikian besarnya) - berkuasa menciptakan semula manusia sebagaimana la menciptakan mereka dahulu? Ya! Diakui dan dipercayai berkuasa! Dan Dialah Pencipta yang tidak ada bandinganNya, lagi Yang Maha Mengetahui." (Surah Yaa Siin: 36: 81) 

"Sesungguhnya keadaan kekuasaanNya apabila la menghendaki adanya sesuatu, hanyalah la berfirman kepada (hakikat) benda itu: "Jadilah engkau!" Maka ia terus menjadi." (Surah Yaa Siin: 36: 82) 

"Oleh itu akuilah kesucian Allah (dengan mengucap: Subhaanallah!), Tuhan yang memiliki dan menguasai tiap-tiap sesuatu, dan kepadaNyalah kamu semua dikembalikan." (Surah Yaa Siin: 36: 83) 

Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa al Aash bin Wail datang mengadap kepada Nabi dengan membawa tulang yang sudah rosak sambil mematah-matahkan tulang tersebut dan berkata: "Hai Muhammad, apakah Allah akan membangkitkan semula tulang yang sudah lapuk ini?" Nabi s.a.w. menjawab: "Benar! Allah akan membangkitkan semula ini dan mematikan kamu dan menghidupkan kamu kembali serta memasukkan kamu ke dalam neraka jahanam."

Maka ayat ini (Surah Yaa Siin: 36: 77-83) turun berkenaan dengan peristiwa yang disebutkan di atas yang menjelaskan bahawa kekuasaan Allah untuk membangkitkan semula manusia pada hari kiamat. (Diriwayatakan oleh al Hakim dengan sanad dari Ibnu Abbas) (Diriwayatkan pula oleh Ibnu Abi Hatim dari Mujahid, Ikrimah, Urwah bin Zubairdan as Suddi dengan tambahan bahawa orang tersebut bernama Ubay bin Khalaf)

No comments:

Post a Comment

 
back to top