Saturday, January 19, 2019

42. Asbabun Nuzul Surah 25 Al-Furqaan

0 Comments

Asbabun Nuzul Surah Al-Furqaan

20JAN
asbabun nuzul surah alqur’an
10.”Maha suci (Allah) yang jika Dia menghendaki, niscaya dijadikan-Nya bagimu yang lebih baik dari yang demikian, (yaitu) surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, dan dijadikan-Nya (pula) untukmu istana-istana*”.
(al-Furqaan: 10)
*Maksudnya: kalau Allah menghendaki niscaya dijadikannya untuk Muhammad s.a.w. surga-surga dan istana-istana seperti yang bakal diperolehnya di akhirat. tetapi Allah tidak menghendaki yang demikian agar manusia itu tunduk dan beriman kepada Allah bukanlah karena dipengaruhi oleh benda, melainkan berdasarkan kepada bukti-bukti dan dalil-dalil yang nyata.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah di dalam al-Mushannaf, Ibnu Jarir, dan Ibnu Abi Hatim, yang bersumber dari Khaitsamah bahwa Nabi saw. pernah ditawari oleh Allah swt. melalui Jibril dengan berkata: “Sekiranya tuan inginkan, Allah akan menyerahkan segala kunci bumi dengan segala isinya tanpa mengurangi bagian tuan di akhirat. Dan sekiranya tuan inginkan, Allah akan menggabungkan kedua-duanya untuk tuan di akhirat.” Maka turunlah ayat ini (al-Furqaan: 10) sebagai pujian kepada Nabi Muhammad saw. yang dapat memilih dengan baik.
20. “Dan Kami tidak mengutus Rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. dan Kami jadikan sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang lain. maukah kamu bersabar?; dan adalah Tuhanmu Maha melihat.”
(al-Furqaan: 20)
Diriwayatkan oleh al-Wahidi dari Juwaibir, dari adl-Dlahhak, yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir dari Sa’id dan ‘Ikrimah, yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas bahwa kaum musyrikin suka mencela dan mencemooh Rasulullah saw. karena miskinnya beliau, dengan ucapan: “Bagaimana mungkin seorang Rasul makan dan pergi ke pasar (untuk berdagang).” Rasulullah saw. merasa sedih, sehingga turunlah ayat ini (al-Furqaan: 20) yang menegaskan bahwa semua Rasul berbuat seperti itu.
27.”Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya*, seraya berkata: “Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul”.
28. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan** itu teman akrab(ku).
29. Sesungguhnya Dia telah menyesatkan aku dari Al Quran ketika Al Quran itu telah datang kepadaku. dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia.”
(al-Furqaan: 27-29)
* Menggigit tangan (jari) Maksudnya menyesali perbuatannya.
** Yang dimaksud dengan si Fulan, ialah syaitan atau orang yang telah menyesatkannya di dunia.
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari asy-Syubi dan Miqsam, bahwa Ubay bin Khalaf bermaksud hadir dalam suatu pertemuan yang diadakan oleh Nabi saw. akan tetapi ia dilarang keras oleh kawannya yang bernama ‘Uqbah bin Abi Mu’ait. Maka turunlah ayat ini (al-Furqaan: 27-29) yang menggambarkan bahwa kaum zalim akan menyesali diri di akhirat.
32.”Berkatalah orang-orang yang kafir: “Mengapa Al Quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?”; demikianlah* supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya secara tartil (teratur dan benar)”.
(al-Furqaan: 32)
* Maksudnya: Al Quran itu tidak diturunkan sekaligus, tetapi diturunkan secara berangsur-angsur agar dengan cara demikian hati Nabi Muhammad s.a.w menjadi kuat dan tetap.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim, al-Hakim, dan adl-Dliya’ di dalam kitab al-Mukhtaarah, yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas. Menurut al-Hakim, hadits ini shahih. Bahwa kaum musyrikin berkata: “Sekiranya Muhammad itu seorang Nabi, sebagaimana pengakuannya, tentu Allah tidak akan menyiksanya dengan jalan menurunkan al-Qur’an seayat dua ayat. Mengapa Allah tidak menurunkan al-Qur’an sekaligus saja?” Maka Allah menurunkan ayat ini (al-Furqaan: 32) sebagai penjelasan mengenai hal tersebut.
68.”Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya Dia mendapat (pembalasan) dosa(nya),
(al-Furqaan: 68)
70. “Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(al-Furqaan: 70)
Diriwayatkan oleh asy-Syaikhaan (al-Bukhari dan Muslim) yang bersumber dari Ibnu Mas’ud bahwa Ibnu Mas’ud bertanya kepada Rasulullah saw. tentang dosa yang paling besar. Rasulullah saw. menjawab: “Engkau membuat sekutu untuk Allah, padahal Ia yang menjadikanmu.” Ia bertanya : “Kemudian apa lagi?” Rasulullah menjawab: “Membunuh anakmu karena takut makan besertamu.” Ia bertanya: “Kemudian apa lagi?” Rasulullah menjawab: “Engkau berzina dengan istri tetanggamu.” Maka Allah menurunkan ayat ini (al-Furqaan: 68) yang membenarkan kata-kata Rasulullah tadi.
Diriwayatkan oleh asy-syaikhaan yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas bahwa kaum musyrikin gemar membunuh dan berzina. Pada suatu hari bertanyalah mereka kepada Rasulullah saw.: “Sesungguhnya yang tuan katakan dan tuan serukan adalah baik. Tunjukkan kepada kami, apa yang harus kami lakukan untuk menghapus dosa kami.” Maka turunlah ayat ini (al-Furqaan: 68) yang melarang mereka menyekutukan Allah, membunuh, dan berzina; dan surah az-Zumar ayat 53 yang melarang mereka berputus asa dari Rahmat Allah dan ampunan-Nya.
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dll, yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas bahwa ketika turun ayat, wal ladziina laa yad’uuna ma’allaahi ilaahan aakhara wa laa yaqtuluunan nafsal latii harramallaahu illaa bil haq.. (dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah [membunuhny] kecuali dengan alasan yang benar..) (al-Furqaan: 68) kaum musyrikin Mekah berkata: “Kami telah membunuh orang tanpa alasan yang hak, telah menyeru kepada tuhan selain Allah, dan juga telah melakukan zina.” Maka turunlah ayat selanjutnya (al-Furqaan: 70) yang menunjukkan jalan untuk bertobat kepada Allah.

x


Surah al Furqaan

Maha berkat Tuhan Yang jika ia kehendaki tentulah ia akan mengadakan untukmu (di dunia ini) sesuatu Yang lebih baik dari apa Yang mereka katakan itu, Iaitu Syurga-syurga Yang mengalir di bawahnya beberapa sungai, serta mengadakan untukmu istana-istana (yang tersergam indah). (Surah al Furqaan: 25: 10)

Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa Allah pernah menawarkan kepada Nabi melalui Jibril dengan berkata: "Sekiranya tuan inginkan, kami akan serahkan segaLa kunci-kunci bumi dengan segaLa kuncinya tanpa mengurangi bahagianmu di akhirat. Dan sekiranya tuan inginkan, kami akan gabungkan kedua-duanya untuk tuan di akhirat." Nabi menjawab: "Gabungkan sahaja untukku di akhirat." Maka turunlah ayat di atas sebagai pujian kepada Nabi Muhammad s.a.w. yang dapat memilih yang baik. (K. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah di dalam al Mushannafdan Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim dari Khaitsamah) 

dan Kami tidak mengutus Rasul-rasul sebelummu (Wahai Muhammad) melainkan orang-orang Yang tentu makan minum dan berjalan di pasar-pasar, dan Kami jadikan sebahagian dari kamu sebagai ujian dan cubaan bagi sebahagian Yang lain, supaya ternyata Adakah kamu dapat bersabar (menghadapi ujian itu)? dan (ingatlah) adalah Tuhanmu sentiasa melihat (akan keadaan makhluk-makhlukNya). (Surah al Furqaan: 25: 20)

Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa kaum Musyrikin mencela dan mencemuh Rasulullah kerana kemiskinannya dengan berkata: "Bagaimana mungkin seorang Rasul makan dan pergi untuk berdagang di pasar." Rasulullah merasa sedih sehingga turunlah ayat ini (Surah al Furqaan: 25: 20) sebagai penjelasan bahawa semua Rasul melakukan perkara yang sedemikian. (Diriwayatkan oleh al Wahidi dari Juwaibir dari ad  Dlahhak dari Ibnu Abas) (Diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarirdari Said dan Ikrimah dari Ibnu Abbas) 

Surah al Furqaan: 27. dan (ingatkanlah) perihal hari orang-orang Yang zalim menggigit kedua-dua tangannya (marahkan dirinya sendiri) sambil berkata: "Alangkah baiknya kalau Aku (di dunia dahulu) mengambil jalan Yang benar bersama-sama Rasul?

Surah al Furqaan: 28. "Wahai celakanya aku, Alangkah baiknya kalau Aku tidak mengambil si Dia itu menjadi sahabat karib!

Surah al Furqaan: 29. "Sesungguhnya Dia telah menyesatkan daku dari jalan peringatan (Al-Quran) setelah ia disampaikan kepadaKu. dan adalah Syaitan itu sentiasa mengecewakan manusia (yang menjadikan Dia sahabat karibnya)".

Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa Ubay bin Khalaf berniat untuk menghadiri pertemuan yang diadakan oleh Nabi s.a.w. Akan tetapi dilarang oleh kawannya yang bernama Uqbah bin Abi Muaith. Maka turunlah ayat ini (Surah al Furqaan: 25: 27-29) yang menggambarkan bahawa kaum yang zalim akan menyesali diri di akhirat kelak. (Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Ibnu Abbas) (Diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir dari as Syu'bi dan Miqsam) 

32. dan orang-orang Yang kafir berkata: "Mengapa tidak diturunkan Al-Quran itu kepada Muhammad semuanya sekali (dengan sekaligus)?" Al-Quran diturunkan Dengan cara (beransur-ansur) itu kerana Kami hendak menetapkan hatimu (Wahai Muhammad) dengannya, dan Kami nyatakan bacaannya kepadamu Dengan teratur satu persatu. (Surah al Furqaan: 25: 32)

Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa kaum musyrikin berkata: "Sekiranya Muhammad itu mengaku bahawa dirinya seorang Nabi, tentu Allah tidak akan menyeksanya dengan menurunkan satu ayat atau dua ayat. Mengapa Allah tidak menurunkan al Quran sekaligus sahaja?" Maka Allah menurunkan ayat ini (Surah al Furqaan: 25: 32) sebagai penjelasan mengenai perkara ini.  (K. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan al Hakim dan ad Dhiya di dalam kitab al Mukhtarah dari Ibnu Abbas) (Menurut al Hakim hadis ini sahih) 

dan juga mereka Yang tidak menyembah sesuatu Yang lain bersama-sama Allah, dan tidak membunuh jiwa Yang diharamkan Allah membunuhnya, kecuali Dengan jalan Yang hak (yang dibenarkan oleh syarak), dan tidak pula berzina; dan sesiapa melakukan Yang demikian, akan mendapat balasan dosanya; (Surah al Furqaan: 25: 68)

"Kecuali orang yang bertaubat dan beriman serta mengerjakan amal yang baik, maka orang-orang itu, Allah akan menggantikan (pada tempat) kejahatan mereka dengan kebaikan; dan adalah Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani. " (Surah al Furqaan: 25: 70) 

Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa Ibnu Mas'ud bertanya kepada Rasulullah tentang dosa yang paling besar. Rasulullah menjawab: "Engkau membuat sekutu kepada Allah, padahal Dia yang menjadikanmu. " Dia bertanya lagi dan Rasulullah menjawab: "Membunuh anakmu kerana takut makan bersamamu. " Dia bertanya lagi dan Rasulullah menjawab: "Engkau berzina dengan isteri jiranmu." Maka Allah menurunkan ayat ini (Surah al Furqaan: 25: 68) yang membenarkan kata-kata Rasulullah tadi. (Diriwayatkan oleh as Syaikhani dari Ibnu Mas'ud) 

Dalam riwayat lain ada dikemukakan bahawa kaum musyrikin suka membunuh dan berzina. Pada suatu hari seseorang bertanya kepada Rasulullah: "Sesungguhnya apa yang tuan kata dan seru adalah baik. Tunjukkan kepada kami apa yang harus kami lakukan untuk menghapus dosa kami."

Maka turunlah ayat ini (Surah al Furqaan: 25: 68) sebagai larangan kepada mereka untuk menyekutukan Allah, membunuh dan berzina.

Di samping itu di dalam ayat ini (Surah az Zumar: 39: 53) Allah melarang mereka dari berputus asa dari rahmatNya dan keampunanNya. (Diriwayatkan oleh as Syaikhani dari Ibnu Abbas) Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa ketika turun ayat ini (Surah al Furqaan: 25:68) kaum musyrikin Mekah berkata: "Kami telah membunuh orang tanpa alasan yang hak dan telah menyeru tuhan selain Allah dan kami telah melakukan zina." Maka turunlah ayat yang berikutnya (Surah al Furqaan: 25: 70) sebagai penunjuk jalan untuk bertaubat kepada Allah. (Diriwayatkan oleh al Bukhari dan yang lainnya dari Ibnu Abbas)

No comments:

Post a Comment

 
back to top