Saturday, January 19, 2019

52. Asbabun Nuzul Surah 12 Huud

0 Comments

Asbabun Nuzul Surah Huud

25JAN
asbabun nuzul surah al-qur’an
5. “Ingatlah, Sesungguhnya (orang munafik itu) memalingkan dada mereka untuk menyembunyikan diri daripadanya (Muhammad)*. Ingatlah, di waktu mereka menyelimuti dirinya dengan kain, Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka lahirkan, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala isi hati.”
(Huud: 5)
*Maksudnya: menyembunyikan perasaan permusuhan dan kemunafikan mereka terhadap nabi Muhammad s.a.w.
Diriwayatkan oleh al-Bukhari yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas bahwa pada waktu itu banyak orang yang merasa malu apabila tidur telentang dan malu bercampur dengan istrinya. Maka turunlah ayat ini (Huud: 5) berkenaan dengan mereka.
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan lain-lain, yang bersumber dari ‘Abdullah bin Syaddad bahwa apabila bertemu dengan Rasulullah saw. kaum munafikin suka memalingkan muka dan membalikkan badan agar tidak terlihat oleh beliau karena malu. Maka turunlah ayat ini (Huud: 5) yang menegaskan bahwa Allah Maha Mengetahui segala yang mereka sembunyikan.
8. “Dan Sesungguhnya jika kami undurkan azab dari mereka sampai kepada suatu waktu yang ditentukan. niscaya mereka akan berkata: “Apakah yang menghalanginya?” lngatlah, diwaktu azab itu datang kepada mereka tidaklah dapat dipalingkan dari mereka dan mereka diliputi oleh azab yang dahulunya mereka selalu memperolok-olokkannya.”
(Huud: 8)
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Qatadah. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Ibnu Juraij bahwa ketika turun ayat, iqtaraba linnaasi hisaabuhum…(telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka…) (al-Anbiyaa’: 1), berkatalah orang-orang: “Sesungguhnya saat (kiamat) telah dekat, maka berhentilah kalian dari perbuatan menipu.” Mereka pun berhenti sebentar, namun kembali melakukan tipu dayanya lebih jahat lagi. Maka turunlah ayat ini (Huud: 8) sebagai ancaman terhadap perbuatan mereka.
114. “Dan Dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.”
(Huud: 114)
Diriwayatkan oleh asy-Syaikhaan (al-Bukhari dan Muslim) yang bersumber dari Ibnu Ma’ud bahwa seorang laki-laki, setelah mencium seorang wanita, datang menghadap Rasulullah saw. seraya menerangkan peristiwa tersebut. Maka Allah menurunkan ayat ini (Huud: 114) yang menegaskan kejahatan itu dapat diampuni Allah dengan melaksanakan shalat lima waktu. Kemudian orang itu berkata: “Apakah ini hanya berlaku bagi orang yang ada sekarang saja?” Nabi menjawab: “Untuk semua umatku.”
Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan lain-lain, yang bersumber dari Abul Yasar bahwa Abul Yasar kedatangan seorang wanita yang mau membeli kurma. Ia berkata: “Di rumahku ada kurma yang lebih baik daripada ini.” Maka masuklah wanita itu bersamanya, kemudian ia merangkul wanita itu dan menciumnya. Setelah itu ia menghadap Rasulullah saw. seraya menerangkan kejadian tersebut. Bersabdalah Rasulullah saw.: “Beginikah engkau apabila dititipi istri oleh suaminya yang sedang berperang?” Lama sekali Abul Yasar menundukkan kepala. Berkenaan dengan peristiwa tersebut, turunlah ayat ini (Huud: 114) yang memerintahkan untuk mendirikan shalat lima waktu, karena perbuatan yang baik dapat menghapus perbuatan yang tidak baik.
Keterangan: hadits-hadits seperti ini bersumber dari Abu Umamah, Mu’adz bin Jabal, Ibnu ‘Abbas, Buraidah, dan lain-lain, dan telah disebutkan di dalam kitab Turjumaanul Qur’aan.

x


Surah Huud

Ketahuilah! Sesungguhnya mereka Yang ingkar itu membongkokkan badan mereka untuk menyembunyikan (perasaan buruk Yang ada Dalam dada mereka) daripada Allah. Ketahuilah! semasa mereka berselubung Dengan pakaian mereka sekalipun, Allah mengetahui apa Yang mereka sembunyikan dan apa Yang mereka zahirkan; Sesungguhnya ia Maha mengetahui akan Segala (isi hati) Yang ada di Dalam dada.  (SurahHuud:11:5) 

Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa pada waktu itu terdapat orang-orang yang malu apabila tidur terlentang dan malu untuk bercampur dengan isterinya. Maka turunlah ayat ini (Surah Huud: 11: 5) berkenaan dengan mereka. [Asbab Nuzul ini tidak jelas] (Diriwayatkan oleh al Bukhari dari Ibnu Abbas) Dalam riwayat lain pula ada dikemukakan bahawa apabila kaum munafik bertemu dengan Nabi mereka akan memalingkan muka dan membalikkan badan agar tidak terlihat oleh Nabi kerana malu. Maka turun ayat ini (Surah Huud: 11:5) sebagai penjelasan bahawa Allah mengetahui segala sesuatu yang mereka sembunyikan. (Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan yang lainnya dari Abdullah bin Syadad) 

"Dan demi sesungguhnya! Jika Kami tangguhkan azab daripada menimpa mereka hingga ke suatu masa yang tertentu, tentulah mereka akan berkata (secara mengejek): "Apakah yang menghalangnya?" Ketahuilah! Pada hari datangnya azab itu kepada mereka, tidak akan dapat ditolak daripada menimpa mereka, dan tentulah mereka akan diliputi oleh azab yang mereka telah ejek-ejek itu." (Surah Huud: 11: 8) 

Telah hampir datangnya kepada manusia hari perhitungan amalnya sedang mereka Dalam kelalaian, tidak hiraukan persediaan baginya. (al anbiya:1)


Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa ketika turun ayat "Iqtaraba linnasi hisabuhum" (Surah al Anbiyaa': 21:1) berkatalah orang-orang: "Sesungguhnya sa'at (kiamat) telah dekat, berhentilah kalian semua dari menipu." Kemudian mereka berhenti buat seketika dan kembali melakukan tipu daya yang lebih jahat lagi. Maka turunlah ayat ini (Surah Huud: 11:8) sebagai ancaman terhadap perbuatan mereka. (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Qatadah) (Diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir dari Ibnu Juraij)

"Dan dirikanlah sembahyang (wahai Muhammad, engkau dan umatmu), pada dua bahagian siang (pagi dan petang), dan pada ketika-ketika yang berhampiran dengannya dari waktu malam. Sesungguhnya amal-amal kebajikan (terutama sembahyang) itu menghapuskan kejahatan. Perintah-perintah Allah yang demikian adalah menjadi peringatan bagi orang yang mahu beringat. " (Surah Huud: 11: 114) 

Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa setelah mencium seorang wanita, seorang lelaki datang mengadap Nabi dan menceritakan peristiwa tersebut. Maka Allah menurunkan ayat ini (Surah Huud: 11: 114) sebagai penjelasan bahawa kejahatan itu dapat diampuni Allah dengan melaksanakan sembahyang lima waktu. [Pengertian sembahyang, lihat firman Allah (Surah al 'Ankabut: 29: 45. bacalah serta Ikutlah (Wahai Muhammad) akan apa Yang diwahyukan kepadamu dari Al-Quran, dan dirikanlah sembahyang (dengan tekun); Sesungguhnya sembahyang itu mencegah dari perbuatan Yang keji dan mungkar; dan Sesungguhnya mengingati Allah adalah lebih besar (faedahnya dan kesannya); dan (ingatlah) Allah mengetahui akan apa Yang kamu kerjakan)] Kemudian orang itu berkata: "Apakah ini hanya berlaku bagi orang sekarang sahaja?" Nabi menjawab: "Untuk semua umatku. " (Diriwayatkan oleh as Syaikhani dari Mas'ud)

Dalam riwayat lain ada dikemukakan bahawa Abir bin Yasar telah didatangi oleh seorang wanita untuk membeli kurma. Dia berkata: "Di rumahku ada kurma yang lebih baik dari ini." Maka masuklah wanita itu bersamanya lalu dirangkul wanita itu dan menciumnya. Setelah itu dia datang mengadap Rasulullah dan menceritakan kejadian tersebut. Kemudian Nabi bersabda: "Beginikah engkau apabila seorang isteri ditinggalkan oleh suaminya yang sedang berperang?" Abi Yasir menundukkan kepalanya begitu lama sekali.

Maka turunlah ayat ini (Surah Huud: 11:114) sebagai perintah untuk mendirikan sembahyang lima waktu kerana perbuatan yang baik dapat menghapuskan perbuatan yang jahat. (Diriwayatkan oleh at Tirmizi dan yang lainnya dari Abi Yasir) 

KETERANGAN
Hadis-hadis seperti ini yang diriwayatkan dari Abi Umamah Muaz bin Jabal, Ibnu Abbas, Buraidah dan yang lainnya telah disebutkan di dalam kitab Turjumanul Quran.

No comments:

Post a Comment

 
back to top