Saturday, January 19, 2019

49. Asbabun Nuzul Surah 28 Al-Qashash

0 Comments

Asbabun Nuzul Surah Al-Qashash

20JAN
asbabun nuzul surah alqur’an
51. “Dan Sesungguhnya Telah kami turunkan berturut-turut perkataan Ini (Al Quran) kepada mereka agar mereka mendapat pelajaran*.”
(al-Qashash: 51)
*Allah s.w.t. menurunkan Al Quran Ini bahagian demi bahagian supaya orang kafir Mekah dapat memahaminya dengan baik dan supaya mereka beriman dengannya.
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan ath-Thabarani, yang bersumber dari Rifa’ah al-Qurazhi bahwa ayat ini (al-Qashas: 51) turun berkenaan dengan sepuluh orang Yahudi yang masuk Islam, lalu disiksa oleh kaum Yahudi. Salah seorang di antara mereka adalah Rifa’ah al-Qurazhi.
52. “Orang-orang yang Telah kami datangkan kepada mereka Al Kitab sebelum Al Quran, mereka beriman (pula) dengan Al Quran itu.”
(al-Qashash: 52)
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari ‘Ali bin Rifa’ah bahwa sepuluh orang ahli kitab (Yahudi), di antaranya Rifa’ah, menghadap Nabi saw., kemudian mereka beriman. Namun mereka dianiaya oleh kaum Yahudi. Maka turunlah ayat ini (al-Qashash: 52) yang menjelaskan kedudukan mereka yang beriman kepada Taurat, kemudian beriman kepada Al-Qur’an.
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Qatadah bahwa ayat ini (al-Qashas: 52) turun berkenaan dengan peristiwa berimannya beberapa orang ahli kitab (Yahudi) kepada Nabi Muhamad saw., yang sebelumnya mereka beriman kepada Taurat dengan sebenar-benarnya. Di antara mereka adalah ‘Utsman dan ‘Abdullah bin Salam.
56. “Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.”
(al-Qashash: 56)
Diriwayatkan oleh Muslim dll yang bersumber dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. Bersabda kepada pamannya: “Ucapkanlah laa ilaaha illallaah (tidak ada tuhan selain Allah), kelak aku akan menjadi saksi pada hari kiamat bahwa engkau telah beriman.” Abu Thalib (pamannya) menjawab: “Sekiranya aku tidak takut wanita-wanita Quraisy mencelaku dan mencelaku dengan menyatakan bahwa aku beriman karena terpaksa, tentu aku akan mengucapkannya dengan kesaksianmu.” Maka turunlah ayat ini (al-Qashash: 56) yang menegaskan bahwa hanya Allah yang bisa memberikan hidayah.
Diriwayatkan oleh an-Nasa-I dan Ibnu ‘Asakir di dalam kitab Raariih Dimasyqa, dengan sanad jayyid (baik) yang bersumber dari Abu Sa’id bin Rafi’ bahwa Abu Sa’id din Rafi’ bertanya kepada Ibnu ‘Umar tentang ayat, innaka laa tahdii man ahbabta.. (sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi…) (al-Qashash: 56), apakah turunya berkenaan dengan Abu Jahl dan Abu Thalib ? Ibnu ‘Umar membenarkannya.
57. “Dan mereka berkata: “Jika kami mengikuti petunjuk bersama kamu, niscaya kami akan diusir dari negeri kami”. dan apakah kami tidak meneguhkan kedudukan mereka dalam daerah Haram (tanah suci) yang aman, yang didatangkan ke tempat itu buah-buahan dari segala macam (tumbuh- tumbuhan) untuk menjadi rezki (bagimu) dari sisi Kami?. tetapi kebanyakan mereka tidak Mengetahui.”
(al-Qashash: 57)
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari al-‘Aufi yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas. Menurut an-Nasa-I, yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas, yang berkata demikian itu adalah al-Harits bin ‘Amir bin Naufal. Bahwa orang-orang Quraisy berkata kepada Nabi saw.: “Sekiranya kami mengikuti petunjukmu (beriman) kami akan diculik.” Ayat ini (al-Qashash: 57) turun berkenaan dengan peristiwa tersebut yang menjelaskan bahwa Allah telah menyediakan tempat yang aman dan rizki yang banyak baginya.
61. “Maka apakah orang yang kami janjikan kepadanya suatu janji yang baik (surga) lalu ia memperolehnya, sama dengan orang yang kami berikan kepadanya kenikmatan hidup duniawi*; Kemudian dia pada hari kiamat termasuk orang-orang yang diseret (ke dalam neraka)?”
(al-Qashash: 61)
*Maksudnya: orang yang diberi kenikmatan hidup duniawi, tetapi tidak dipergunakannya untuk mencari kebahagiaan hidup di akhirat, Karena itu dia di akhirat diseret ke dalam neraka.
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Mujahid. Menurut sumber riwayat lain, ayat ini (al-Qashash: 61) turun sebagai penjelasan perihal perbedaan antara Hamzah (paman Nabi) dan Abu Jahl. Bahwa ayat, a fa maw wa’adnaahu wa’dan hasanaa… (maka apakah orang yang kami janjikan kepadanya suatu janji yang baik [surge]…) (al-Qashash: 61) turun sebagai penjelasan perihal perbedaan antara Nabi dan Abu Jahl bin Hisyam.
85. “Sesungguhnya yang mewajibkan atasmu (melaksanakan hukum-hukum) Al Quran, benar-benar akan mengembalikan kamu ke tempat kembali*. Katakanlah: “Tuhanku mengetahui orang yang membawa petunjuk dan orang yang dalam kesesatan yang nyata”.
(al-Qashash: 85)
* yang dimaksud dengan tempat kembali di sini ialah kota Mekah. Ini adalah suatu janji dari Tuhan bahwa nabi Muhammad s.a.w. akan kembali ke Mekah sebagai orang yang menang, dan Ini sudah terjadi pada tahun kedelapan hijrah di waktu nabi menaklukkan Mekah. Ini merupakan suatu mukjizat bagi nabi.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari adl-Dlahhak bahwa ketika Nabi saw. Hijrah dari Mekah ke Madinah, sesampainya di Juhfah, beliau sangat mengharapkan dapat kembali ke kota Mekah. Ayat ini (al-Qashash: 85) turun sebagai janji kepada beliau untuk mengembalikan kelak ke Mekah.

x


Surah al Qasas

"Dan demi sesungguhnya Kami telah hubungkan turunnya firman-firman Kami (al Quran) dengan berturut-turut kepada mereka, supaya mereka beroleh peringatan (lalu beriman). " (Surah al Qasas:28:51)

Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa ayat di atas turun berkenaan dengan sepuluh orang Yahudi yang memeluk Islam. Akan tetapi mereka telah diseksa oleh Yahudi lain dan salah seorang daripadanya ialah Rifaah al Quradhi. (Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan at Thabarani dari Rifaah al Quradhi) 

"Orang-orang yang Kami beri Kitab sebelum turunnya al Quran, mereka beriman kepadanya. " (Surah al Qasas: 28: 52)

Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa sepuluh ahli kitab Yahudi di antaranya ialah Rifaah datang mengadap Nabi. Kemudian mereka beriman, akan tetapi mereka dianiayai oleh kaum Yahudi. Maka turunlah ayat ini (Surah al Qasas: 28: 52) sebagai penjelasan akan kedudukan mereka yang beriman kepada Taurat dan kemudian beriman kepada al Quran. (Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan at Thabarani dari Ali bin Rifaah) 

Dalam riwayat lain puia ada dikemukakan bahawa penurunan ayat ini (Surah al Qasas: 28: 52) adalah berhubung dengan peristiwa orang-orang Yahudi beriman kepada Nabi Muhammad yang mana sebelum ini mereka beriman dengan Taurat dengan sebenar-benarnya. Di antara mereka itu ialah Uthman dan Abdullah bin Salam. (Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Qatadah) 

KETERANGAN
Asbab Nuzul ayat ini akan diterangkan semula di dalam surah al Hadid iaitu surah yang ke-57.

"Sesungguhnya engkau (wahai Muhammad) tidak berkuasa memberi hidayat petunjuk kepada sesiapa yang engkau kasihi (supaya ia menerima Islam), tetapi Allah jualah yang berkuasa memberi hidayat petunjuk kepada sesiapa yang dikehendakiNya (menurut undang-undang peraturanNya); dan Dia lah jua yang lebih mengetahui akan orang-orang yang (ada persediaan untuk) mendapat hidayat petunjuk (kepada memeluk Islam). " (Surah al Qasas: 28: 56) 

Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda kepada bapa saudaranya: "Ucaplah "La ilaha illallah"dan aku akan menjadi saksi di hari kiamat kelak bahawa engkau telah beriman." Kemudian Abu Talib berkata: "Sekiranya aku tidak takut wanita-wanita Quraisy akan mencelaku dengan menyatakan bahawa aku beriman kerana terpaksa, tentu aku akan mengucapkannya dengan kesaksianmu." Maka turunlah ayat ini (Surah al Qasas: 28: 56) sebagai penjelasan bahawa hanya Allah yang dapat memberikan hidayat. (Diriwayatkan oleh Muslim dan yang lainnya dari Abi Hurairah) 

Dalam riwayat lain ada dikemukakan bahawa Abi Said bin Rafi' bertanya kepada Ibnu Umar tentang ayat ini: "Innaka la tahdi man ahbabta" (Surah al Qasas: 28: 5Q). "Apakah turunnya berkenaan dengan Abu Jahal dan Abu Talib?" Lalu dia membenarkannya. (Diriwayatkan oleh an Nasa'i dan Ibnu Asakir di dalam kitab Tarikh Damasyqus dengan sanad yang baik (jayyid) dari Abi Said bin Rafi') 

"Dan mereka (yang kafir) berkata: "Kalau kami menyertaimu menurut petunjuk yang engkau bawa itu, nescaya kami dengan serta merta ditangkap dan diusir dari negeri kami (oleh golongan yang menentang). " Mengapa mereka (berkata demikian)? Bukankah kami telah melindungi mereka dan menjadikan (negeri Makkah) tempat tinggal mereka sebagai tanah suci yang aman, yang dibawa kepadanya hasil tanaman dari segala jenis, sebagai rezeki pemberian dari sisi Kami? (Benar, Kami telah menjadikan semuanya itu), tetapi kebanyakan mereka tidak memikirkan perkara itu untuk mengetahuinya (serta bersyukur). " (Surah al Qasas: 28: 57) 

Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa orang-orang Quraisy berkata kepada Nabi s.a.w.: "Sekiranya kami mengikut petunjukmu dengan beriman, kami akan diculik." Maka ayat ini (Surah al Qasas: 28: 57) turun berhubung dengan peristiwa di atas. Di dalam ayat ini Allah menjelaskan bahawa Dia telah menyediakan tempat yang aman dan rezeki yang banyak kepada mereka. (Diriwayatkan oleh Ibnu Jarirdari al Ufi dari Ibnu Abbas) (Menurut an Nasa'i dari Ibnu Abbas bahawa orang yang berkata demikian itu ialah al Harts bin Amir bin Naufal) 

(jika sudah diketahui Yang demikian) maka Adakah orang Yang Kami janjikan kepadanya janji Yang baik (balasan syurga) lalu ia mendapatnya, sama seperti orang Yang Kami kurniakan menikmati kesenangan hidup di dunia kemudian ia pada hari kiamat termasuk Dalam golongan Yang dibawa (untuk menerima azab neraka)? (Surah al Qasas: 28: 61)

Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa ayat "afaman wa adhanu wa'dan hasanan" (Surah al Qasas: 28: 61) turun sebagai penjelasan perbezaan di antara Nabi dan Abu Jahal bin Hisyam. (Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Mujahid) 

Menurut riwayat lain ayat ini (Surah al Qasas: 28:61) turun adalah sebagai penjelasan perbezaan di antara Hamzah bapa saudara Nabi dan Abu Jahal.

"Sesungguhnya Allah yang mewajibkan kepadamu (beramal dan menyampaikan) al Quran (wahai Muhammad) sudah tentu akan menyampaikan engkau lagi kepada apa yang engkau ingini dan cintai. Katakanlah (kepada kaum yang menentangmu): "Tuhanku amat mengetahui akan sesiapa yang membawa hidayat petunjuk dan sesiapa pula yang berada dalam kesesatan yang nyata." (Surah al Qasas: 28: 85) 

Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa ketika dalam perjalanan berhijrah dari Mekah ke Madinah Nabi s.a.w. telah sampai di Juhfah. Pada ketika itu Nabi sangat mengharapkan supaya dapat kembali semula ke Mekah. Maka penurunan ayat ini (Surah al Qasas: 28: 85) adalah sebagai janji Allah kepadanya untuk mengembalikan baginda semula ke Mekah. (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari ad Dlahhak) 

No comments:

Post a Comment

 
back to top