Saturday, January 19, 2019

56. Asbabun Nuzul Surah 37 Ash-Shaffaat

0 Comments

Asbabun Nuzul Surah Ash-Shaffaat

17JAN
asbabun nuzul surah alqur’an
64. Sesungguhnya dia adalah sebatang pohon yang ke luar dan dasar neraka yang menyala.
(Ash-Shaaffaat: 64)
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Qatadah. Dan diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari as-Suddi bahwa Abu Jahl mengejek kaum Muslimin dengan ucapan: “Demi Allah, kawan setiamu ini (Muhammad) menganggap bahwa di neraka ada sebuah pohon, padahal sebagaimana kita ketahui, api dapat memusnahkan pohon. Kami tidak mengenal az-Zaqqum. Yang kami ketahui az-Zaqqum itu ialah kurma dan mentega.”
Berkenaan dengan peristiwa tersebut maka turunlah ayat ini (Ash-Shaaffaat: 64) sebagai bantahan atas ucapan Abu Jahl, dan penegasan bahwa pohon az-Zaqqum itu tumbuh dari dasar neraka.
158. Dan mereka adakan (hubungan) nasab antara Allah dan antara jin. dan Sesungguhnya jin mengetahui bahwa mereka benar-benar akan diseret (ke neraka ),
(Ash-Shaaffaat: 158)
Diriwayatkan oleh Juwaibir dari adl-Dlahhak yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas bahwa ayat ini (Ash-Shaaffaat: 158) turun sebagai bantahan kepada tiga suku Quraisy, yaitu Sulaim, Khuza’ah, dan Juhainah yang mengganggap bahwa Allah dan iblis itu bersaudara.
Diriwayatkan oleh al-Baihaqi di dalam kitab Syu’abul Iimaan, yang bersumber dari Mujahid bahwa pembesar-pembesar Quraisy berkata: “Malaikat itu putri-putri Allah”. Bertanyalah Abu Bakr Ash-Shidiq: “Kalau begitu siapakah ibu-ibunya ?” Mereka menjawab: “Putri-putri pembesar jin.”
Berkenaan dengan peristiwa itu, turunlah akhir ayat ini (Ash-Shaaffaat: 158) yang menegaskan bahwa jin-jin itu akan dihadapkan pada pengadilan Allah.
165. Dan Sesungguhnya kami benar-benar bershaf-shaf (dalam menunaikan perintah Allah).
(Ash-Shaaffaat: 165)
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Yazid bin Abi Malik. Diriwayatkan pula oleh Ibnul Mundzir yang bersumber dari Ibnu Juraij, bahwa kaum Muslimin kerap kali shalat (bermakmum) dengan tidak teratur shafnya. Setelah turun ayat ini (Ash-Shaaffaat: 165) Rasulullah memerintahkan agar bershaf (berbaris) teratur di waktu shalat.
176. Maka apakah mereka meminta supaya siksa kami disegerakan?
177. Maka apabila siksaan itu turun dihalaman mereka, Maka amat buruklah pagi hari yang dialami oleh orang-orang yang diperingatkan itu*.
(Ash-Shaaffaat: 176-177)
* yang dimaksud dengan pagi hari ialah bukan waktu pagi tetapi sembarang waktu di mana orang-orang yang menyerang itu melakukan serangannya sebelum waktu subuh; Maka orang-orang yang kalah menderita kekalahannya pada waktu pagi.
Diriwayatkan oleh Juwaibir yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas. Riwayat ini shahih menurut syarat asy-Syaikhaan (al-Bukhari dan Muslim), bahwa kaum musyrikin berkata: “Hai Muhammad. Perlihatkanlah dengan segera siksaan yang engkau ancamkan kepada kami!” Ayat ini (ash-Shaaffaat: 176-177) turun sebagai peringatan terhadap ucapan mereka.

x


Surah as Saafffaat

"Sebenarnya ia sebatang pohon yang tumbuh di dasar neraka yang marak menjulang." (Surah as Saaffaat: 37: 64)

Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa Abu Jahal mengejek kaum Muslimin dengan ucapan: "Demi Allah sesungguhnya kawan setiamu (Muhammad) ini menganggap bahawa di neraka ada sebatang pokok, padahal sebagaimana yang kita ketahui bahawa api dapat memusnahkan pokok, kami tidak mengenal az Zaqqum. Apa yang kita ketahui az Zaqqum itu ialah kurma dan mentega." Maka turunlah ayat ini (Surah as Saaffaat: 37:64) sebagai bantahan di atas ucapan Abu Jahal yang menjelaskan bahawa pohon az Zaqqum itu tumbuh dari dasar neraka jahanam. (K. Diriwayatkaan oleh Ibnu Jarirdari Qatadah) (Diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir dari as Suddi) 

"(Mereka telah mengatakan perkara yang mustahil) serta mengadakan pertalian kerabat di antara Allah dan malaikat, padahal demi sesungguhnya malaikat itu sedia mengetahui bahawa sebenarnya orang-orang yang melakukan demikian akan dibawa hadir (ke dalam azab pada hari akhirat). " (Surah as Saaffaat: 37: 158) 

Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa ayat ini (Surah as Saaffaat: 37: 158) turun sebagai bantahan kepada tiga suku Quraisy iaitu Sulaim, Khuzaah dan Juhainah yang menganggap bahawa Allah dan iblis itu bersaudara. [At Thabari, juz 23, hal 107] (Diriwayatkan oleh Juwaibir dari ad Dhahhak dari Ibnu Abbas)

Dalam riwayat lain ada dikemukakan bahawa pembesar-pembesar Quraisy berkata: "Malaikat itu puteri-puteri Allah." Kemudian Abu Bakar as Siddiq bertanya: "Kalau begitu siapakah ibu-ibunya?" Mereka menjawab: "Puteri-puteri pembesar jin." 

Maka turunlah akhir ayat ini (Surah as Saaffaat: 37: 158) sebagai penjelasan bahawa para jin itu akan dihadapkan ke muka pengadilan Allah. (Diriwayatkan oleh al Baihaqi di dalam kitab Sya'buliman dari Mujahid)

"Dan sesungguhnya kamilah yang sentiasa berbaris (menjunjung perintah dan beribadat)." (Surah as Saaffaat: 37: 165) 

Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa apabila kaum Muslimin sembahyang berjemaah shafnya tidak teratur. Selepas penurunan ayat ini (Surah as Saaffaat: 37: 165) Rasulullah memerintahkan agar berbaris dengan teratur ketika menunaikan sembahyang berjemaah. (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Yazid bin Abi Malik) (Diriwayatkan pula oleh Ibnu Munzirdari Ibnu Juraij)

"Maka tidaklah patut mereka meminta disegerakan azab (yang telah ditetapkan oleh) Kami!" (Surah as Saaffaat: 37: 176) 

"Kerana apabila azab itu turun dalam daerah dan kawasan mereka, sudah tentu buruklah hari orang-orang yang tidak mengindahkan amaran yang telah diberikan. " (Surah as Saaffaat: 37: 177) 

Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa kaum musyrikin berkata: "Hai Muhammad! Perlihatkan dengan segera seksaan yang kau ancamkan kepada kami!" 
Maka penurunan ayat ini (Surah as Saaffaat: 37: 176-177) adalah sebagai peringatan terhadap ucapan mereka. (Diriwayatkan oleh Juwaibir dari Ibnu Abbas) (Riwayat ini sahih mengikut syarat sahihain) 

No comments:

Post a Comment

 
back to top