Saturday, January 19, 2019

64. Asbabun Nuzul Surah 44 Ad-Dukhaan

0 Comments

Asbabun Nuzul Surah Ad-Dukhaan

15JAN
asbabun nuzul surah alqur’an
10. Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata*,
15. Sesungguhnya (kalau) kami akan melenyapkan siksaan itu agak sedikit Sesungguhnya kamu akan kembali (ingkar).
16. (Ingatlah) hari (ketika) kami menghantam mereka dengan hantaman yang keras**. Sesungguhnya kami adalah pemberi balasan.
(ad-Dukhaan: 10, 15-16)
* yang dimaksud kabut yang nyata ialah bencana kelaparan yang menimpa kaum Quraisy Karena mereka menentang nabi Muhammad s.a.w.
** Hantaman yang keras itu terjadi di peperangan Badar di mana orang-orang musyrik dipukul dengan sehebat-hebatnya sehingga menderita kekalahan dan banyak di antara pemimpin-pemimpin mereka yang tewas.
Diriwayatkan oleh al-Bukhari yang bersumber dari Ibnu Mas’ud bahwa ketika kaum Quraisy durhaka kepada Nabi saw., beliau berdoa agar mereka mendapat kelaparan umum seperti kelaparan yang pernah terjadi pada zaman Nabi Yusuf. Alhasil mereka menderita kekurangan , sampai-sampai mereka pun makan tulang. (Setelah keadaan itu lama berlangsung) orang-orang melihat ke langit dengan harapan melihat tanda-tanda akan turun hujan. Maka Allah menurunkan ayat ini (ad-Dukhaan: 10) sebagai ejekan atas perbuatan mereka.
Kemudian mereka menghadap Nabi saw. untuk meminta bantuan. Mereka berkata: “Ya Rasulullah. Mohonkanlah hujan bagi kami (kaum Mudlar), karena kami sudah sangat menderita.” Maka Rasulullah saw. berdoa agar diturunkan hujan. Akhirnya hujanpun turun. Maka turunlah ayat selanjutnya (ad-Dukhaan: 15) yang menegaskan bahwa mereka akan kembali sesat. Setelah mereka memperoleh kemewahan, merekapun kembali pada keadaan semula. Maka turunlah ayat selanjutnya (ad-Dukhaan: 16) yang menegaskan bahwa mereka akan mendapat siksa Allah yang keras. Dalam riwayat tersebut dikemukakan bahwa siksaan itu akan turun di waktu perang Badr.
43. Sesungguhnya pohon zaqqum itu***,
44. Makanan orang yang banyak berdosa.
(ad-Dukhaan: 43-44)
*** Zaqqum adalah jenis pohon yang tumbuh di neraka.
Diriwayatkan oleh Sa’id bin Manshur yang bersumber dari Abu Malik bahwa Abu Jahl membawa kurma dan mentega dan berkata pada kaumnya: “Makanlah az-Zaqqum ini, yang dijanjikan Muhammad kepadamu.” Maka turunlah ayat ini (ad-Dukhaan: 43-44) yang menegaskan bahwa pohon zaqqum yang sesungguhnya ialah makanan bagi orang yang banyak berdosa.
49. Rasakanlah, Sesungguhnya kamu orang yang Perkasa lagi mulia****.
(ad-Dukhaan: 49)
**** Ucapan Ini merupakan ejekan baginya.
Diriwayatkan oleh al-Umawi di dalam Kitab Maghaazi-nya yang bersumber dari ‘Ikrimah. Dan diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Qatadah bahwa Rasulullah saw bertemu dengan Abu Jahl seraya bersabda: “Sesungguhnya Allah memerintahkan kepadaku untuk menyatakan kepadamu, aulaa laka fa aulaa tsumma aulaa laka fa aulaa. (kecelakaanlah bagimu [hai orang kafir] dan kecelakaanlah bagimu) (al-Qiyamah: 34-35).” Abu Jahl menyingsingkan baju sambil berkata: “Engkau dan teman-temanmu tidak akan mampu berbuat apa pun terhadapku. Engkaupun mengetahui bahwa aku yang paling berkuasa di tanah air ini. Akulah yang maha gagah dan maha mulia.”
Maka terbunuhlah Abu Jahl dalam Peperangan Badr dalam keadaan terhina. Namanya pun menjadi tercemar karena ucapan-ucapannya sendiri. Ayat ini (ad-Dukhaan: 49) turun berkenaan dengan peristiwa tersebut.

x


Surah ad Dukhaan

"Oleh itu tunggulah (wahai Muhammad) semasa langit membawa asap kemarau yang jelas nyata (yang menyebabkan kebuluran yang dahsyat). " (Surah ad Dukhaan: 44: 10)

"Sesungguhnya (kalaulah) kami hapuskan azab itu barang sedikitpun, sudah tentu kamu akan kembali (kufur ingkar),"  (Surah ad Dukhaan: 44: 15)

"(Ingatlah! Kalau kamu ulangi keingkaran kamu, kamu akan dibinasakan) semasa Kami timpakan (kamu dengan) paluan yang besar (daripihak lawan kamu); sesungguhnya Kami tetap akan menyeksa (dengan azab yang seberat-beratnya). " (Surah ad Dukhaan: 44: 16)

Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa ketika kaum Quraisy menderhaka kepada Nabi, Nabi berdoa supaya mereka ditimpa bencana kelaparan seperti apa yang berlaku pada zaman Nabi Yusuf. Mereka pun menderita kekurangan makanan sehingga memakan tulang-tulang. Setelah sekian lama keadaan ini berlangsung, mereka melihat ke atas langit dengan harapan dapat melihat tanda-tanda akan turunnya hujan. Maka Allah menurunkan ayat ini (Surah ad Dukhaan: 44: 10) sebagai ejekan terhadap perbuatan mereka.

Kemudian mereka datang mengadap kepada Nabi meminta bantuannya dengan berkata: "Ya Rasulullah! Pohonkan hujan bagi kami kaum Mudlar kerana kami sudah terlalu menderita. "Rasulullah pun berdoa kepada Allah agar diturunkan hujan dan selepas itu hujan pun turun.

Maka turunlah ayat yang berikutnya (Surah ad Dukhaan: 44: 15) sebagai penjelasan bahawa mereka akan kembali sesat. Setelah mereka memperolehi kemewahan, mereka kembali kepada keadaan sediakala. Maka turunlah ayat seterusnya (Surah ad Dukhaan: 44: 16) yang menjelaskan bahawa mereka akan mendapat seksaan yang berat dari Allah.

Dalam riwayat itu ada dikemukakan bahawa seksaan itu akan turun pada waktu perang Badar. (Diriwayatkan oleh al Bukhari dari Ibnu Mas'ud) 

"(Ingatlah), sesungguhnya pokok Zaqqum." (Surah ad Dukhaan: 44:43)

"(Buahnya) menjadi makanan bagi orang yang berdosa (dalam neraka)." (Surah ad Dukhaan: 44:44)

Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa Abu Jahal membawa buah kurma dan mentega serta berkata kepada kaumnya: "Makanlah zaqqum ini yang dijanjikan Muhammad kepadamu." Maka turunlah ayat ini (Surah ad Dukhaan: 44: 43-44) sebagai penjelasan bahawa pokok zaqqum itu, sesungguhnya makanan bagi orang yang berdosa. (Diriwayatkan oleh Said bin Mansur dari Abi Malik)

"(Serta dikatakan kepadanya secara mengejek): "Rasalah azab seksa, sebenarnya engkau adalah orang yang berpengaruh dan terhormat (dalam kalangan masyarakatmu)." (Surah ad Dukhaan: 44: 49)

Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa Rasulullah bertemu dengan Abu Jahal dan berkata: "Sesungguhnya Allah memerintahkan kepadaku untuk menyatakan kepadamu: "Aula laka fa aula thumma aula laka fa aula' [Kecelakaanlah bagimu dan kecelakaan. Kemudian kecelakaan bagimu dan kecelakaan] (Surah al Qiyaamah: 75: 34-35).

Kemudian Abu Jahal menyingsingkan bajunya sambil berkata: "Engkau dan teman-temanmu pasti tidak akan mampu berbuat apa-apa terhadap diriku. Engkau tentu mengetahui bahawa aku adalah orang yang paling berkuasa di tanah air ini dan akulah yang maha gagah dan maha mulia."

Akhirnya Abu Jahal terbunuh di dalam peperangan Badar dan dia mendapat kehinaan dan tercemar namanya disebabkan oleh ucapannya sendiri.

Maka Allah menurunkan ayat ini (Surah ad Dukhaan: 44- 49) berhubung dengan peristiwa tersebut. (Diriwayatkan oleh al Humawi di dalam kitab Maghazinya dari Ikrimah) (Diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir dari Qatadah)

No comments:

Post a Comment

 
back to top